Berita Lampung

Budidaya Kaktus Mini, Warga Pringsewu Lampung Raup Jutaan Rupiah per Bulan

Fakhri mengatakan, untung yang ia peroleh dari penjualan kaktus mini hasil budidaya miliknya di Pringsewu, lebih dari Rp 5 juta per bulannya.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Berbagai jenis kaktus mini yang dibudidayakan oleh warga Pringsewu Lampung hingga raup jutaan rupiah per bulannya. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Penggiat budidaya kaktus mini pertama di Pringsewu Lampung, Fakhri (23) raup untung jutaan rupiah per bulan.

Fakhri mengatakan, untung yang ia peroleh dari penjualan kaktus mini hasil budidaya miliknya di Pringsewu, lebih dari Rp 5 juta per bulannya.

Bahkan saat ini, ia memiliki tempat budidaya kaktus mini berupa green house di rumahnya, Pekon Patomaan, Pagelaran, Pringsewu.

"Sekarang punya ratusan tanaman kaktus, karena kita selalu melakukan penanaman bibit setiap hari," katanya saat ditemui Tribun Lampung, Senin (29/8/2022).

Untuk harga satu kaktus mini bermacam-macam, mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Baca juga: Dinkes Mulai Waspada Penyebaran Virus Cacar Monyet di Pringsewu Lampung

Baca juga: Respon IBI Soal Oknum Bidan Selingkuh, Harusnya Belajar dari yang Sudah-sudah

Di rumahnya, ia memiliki beberapa janis kaktus mini yang dibudidaya. Antara lain, gymno, sukulen hingga miki mouse.

"Itu ada yang di import dari Korea hingga Meksiko, ya macam-macam lah, nggak cuma dari Indonesia saja," ujarnya.

Sementara untuk penjualan, ia sudah memasarkan kaktus mini di berbagi penjuru Indonesia. Mulai dari Aceh, Bengkulu, Bandung, dan Surabaya.

"Yang paling mahal, pernah terjual satu juga, tapi di rumah yang lebih mahal banyak. Namun belum terjual," katanya.

Ia menilai, kaktus mini merupakan salah satu tanaman yang memiliki nilai jual tinggi.

Selain itu, cara penanaman kaktus mini tidak terlalu susah.

"Cukup satu minggu sekali saja disiram, jangan terlalu banyak air," ujaranya.

Baca juga: IBI Pringsewu Lampung Sesalkan Oknum Bidan Selingkuh dengan Oknum Kepala Desa

Baca juga: Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus Tegas, Minta Polres Pringsewu Berantas Judi

Fakhri menjelaskan, tanaman kaktus tidak bisa berada di tempat yang lembab dan harus terkena matahari langsung.

"Kalau musim hujan itu yang agak susah, kaktus bisa mati karena kebanyakan air. Jadi harus disimpan yang di tempat kering," ungkapnya.

Namun, penyimpanan kaktus di dalam ruangan pun tidak selamanya bagus. Sebab, menurutnya, kaktus tidak terkena matahari langsung.

Masa tanam kaktus bisa sampai dua tahun untuk bisa mendapat hasil yang diinginkan.

Fakhri mengungkapkan, dirinya mulai menyukai kaktus tahun 2020 saat pandemi.

Sebab, saat itu, banyak orang mencari tanaman untuk mengisi waktu luangnya. Ketika tidak bisa keluar rumah.

Namun kaktus mini menjadi salah satu tanaman yang unik dan tidak antimainstream.

Untuk mengatahui koleksi kaktus mini milik Fakhri, bisa vek instagram @kaktusgeh atau ke green hosue di Pekon Patomaan, Pagelaran, Pringsewu.

Selain bisa ditemui di rumah, biasanya fakhri menjajakan kaktus mininya saat hari minggu di jalan masuk kantor Pemda Pringsewu. Kemudian hari Jumat saat Pasar Tani di depan Kantor Diskoperindag Pringsewu.

Fakhri mengakui bila awalnya sepi peminat, kini kaktus mini sudah mulai dicari banyak orang.

"Sebab bentuknya unik dan lucu," pungkasnya.

Fakhri berharap dengan mulai banyaknya minat pembeli, kaktus mini di Pringsewu kedepannya bisa membuat komunitas. Sebab, sampai saat ini hanya dia penggiat kaktus mini di Pringsewu.

(Tribunlamlung.co.id/ Riana Mita Ristanti) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved