Berita Terkini Nasional
Mendadak Bharada E Diganti Orang Lain Saat Adegan Bertemu Ferdy Sambo
Dalam satu adegan saat proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, satu di antara tersangka yakni Bharada E tiba-tiba digantikan orang lain.
Istri Eks Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi, hadir langsung dalam proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Istri Ferdy Sambo tersebut mengenakan pakaian serba putih dalam proses rekonstruksi.
Putri tak mengenakan pakaian tahanan oranye seperti tersangka lainnya, walaupun dirinya berstatus tersangka.
Alasannya, karena belum dilakukan penahanan terhadap Putri.
Putri juga tampak memerankan adegan dalam rekonstruksi tersebut.
Baca juga: Bharada E Tak Dipertemukan dengan Ferdy Sambo, saat Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J
Baca juga: Alasan Polri Tak Izinkan Pengacara Brigadir J Lihat Rekontruksi di Rumah Ferdy Sambo
Termasuk tidur di kasur sambil menggenggam telepon.
Sesuai pantauan dari tayangan Breaking News Kompas TV, Putri memerankan adegan berbaring di tempat tidur, dan di sampingnya ada tersangka lain, yakni Kuat Ma'ruf.
Selanjutnya ada juga adegan saat Putri bersama dengan Brigadir J, yang diperankan oleh pemera pengganti.
Tampak Putri Candrawathi dapat berkomunikasi lancar, baik kepada tim penyidik, pemeran pengganti Brigadir J, juga tersangka lain.
Pada Kuat Ma'ruf, Putri seperti menunjuk ke bawah, seolah mengisyaratkan Kuat Ma'ruf untuk duduk di bawah.
Lantas, Kuat Ma'ruf pun memperagakan duduk di bawah, di samping tempat Putri Candrawathi berbaring.
Momen Bharada E Bertemu Brigadir Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, Pakai Baju Tahanan dan Bertatap Muka
Bharada Eliezer atau Bharada E tersangka sekaligus Justice Collaborator (JC) dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) telah hadir di lokasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Saat datang, Bharada E tampak mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye serta tangan diborgol.
Bharada E tampak dijaga ketat oleh polisi, kuasa hukum serta pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).