Berita Lampung
BKSDA Minta Uji Publik, Banyak Kukang Sumatera Mati di Jaringan Listrik Lampung
Kukang mati akibat tersengat listrik, belakangan banyak ditemukan oleh pihak PLN sejak tahun 2016 di Lampung.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Fenomena satwa jenis Kukang mati tergantung di kabel listrik menjadi perhatian dari berbagi pihak.
Kukang mati akibat tersengat listrik, belakangan banyak ditemukan oleh pihak PLN sejak tahun 2016 di Lampung.
Konflik antara jaringan listrik dengan Kukang tersebut dinilai menjadi persoalan serius mengingat populasi Kukang dalam status endangered.
Bahkan, berdasarkan data yang dipaparkan konsentris.id, dalam 3 tahun terakhir secara umum gangguan listrik terjadi sebanyak 6.328 kasus.
Perinciannya, 2.128 kasus pada 2020, 3.011 kasus (2021), dan 1.189 kasus selama kurun Januari-Mei 2022.
Baca juga: Enam Ekor Kukang Sumatera Dilepasliarkan di Batu Tegi, Tanggamus
Baca juga: Kebakaran Rumah Warga di Jagabaya Bandar Lampung Terjadi Saat Ditinggal ke Rumah Sakit
Dari data yang ada tersebut, kasus gangguan Kukang mendominasi.
Manager Bagian Jaringan dan Konstruksi PLN UP3 Metro Harry Dwitama mengungkapkan, selama 2021 saja ditemukan ada 1200 kasus gangguan yang diakibatkan khusus Kukang.
Berdasarkan data PLN UP3 Metro, daerah yang menjadi titik rawan atau yang paling sering terjadi ada dibeberapa kecamatan.
Diantaranya, Talang Padang, Pringsewu, Sriwbawono, Way Jepara, Air Naningan, Sutami, Sidomulyo, Pasang Cermin Kedondong, Liwa, Bukitkemuning, Padang Cermin, Blambangan Umpu.
"Ya isu yang dibawa ini memang mulai terjadi sejak 2016, ini memang sudah menjadi perhatian dari kami," kata dia Dalam diskusi publik yang bertema Jaringan Listrik Negara dan Upaya Konservasi Kukang Sumatera yang digelar di Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kamis (1/9/2022).
Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya gangguan Kukang.
Beberapa upaya yang dilakukan yakni caping, serabut, dan kejut binatang (Kentang).
Baca juga: Kejati Geledah Kantor DLH Bandar Lampung, Dugaan Korupsi Retribusi Sampah
Baca juga: Ayah Rudapaksa Anak Kandung di Bandar Lampung Mengaku Khilaf, Tergoda Setan
"Ya cara ini memang bukan tidak efektif. justru menurut kami efektif, dengan parameter kami adalah menurunkan gangguannya. Tapi masih saja ditemukan Kukang terkena listrik," kata dia.
Dia menuturkan, dari sejumlah kasus yang terus menerus ditemukan, PLN memutuskan untuk tidak berorientasi pada pelindungan Kukang.
"Jadi kami fokus pada perlindungan kabelnya supaya gangguannya turun, kami sudah melakukan berbagai kajian tentang ini tapi memang mentok," kata dia
"Kukang itu tersengat listrik kabel tiga dari gardu induk ke gardu induk atau saluran listrik tegangan menengah," kata dia.
BKSDA Minta Uji Publik
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Konservasi Wilayah Ill Lampung, BKSDA Bengkulu, Hifzon Zawahiri mengatakan pihaknya juga sering mendapatkan laporan Kukang mati akibat tersengat listrik.
Temuan-temuan tersebut, menurut dia membuktikan bahwa beberapa inovasi yang dilakukan oleh PLN memang belum efektif.
"Saya paling sering dapat info Kukang kesetrum itu di PLN Sutami, kemudian Talangpadang, selanjutnya Sidomulyo," kata dia.
"Yang jadi pertanyaan kenapa sih Kukang ini hobi di tiang listrik atau dikabel listrik. Maka ini saya minta perlu adanya kajian uji publik," imbuhnya.
Hifzon mengungkapan sejak 2019-2021 pihaknya telah menerima sebanyak 116 ekor Kukang yang tersengat listrik dari PLN.
"2019 ini ada 91 ekor, 2020 ada 20 ekor, dan 2021 ada 5 ekor," kata dia.
Dishut Akan Sampaikan ke Gubernur
Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, ikut berkontribusi dalam mitigasi atau pencegahan punahnya populasi Kukang.
Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Rustam Efendi mewakili Kepala Dinas Kehutanan Yayan Ruchyansyah, mengatakan sudah ada beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah terkait pencegahan punahnya populasi Kukang.
Yakni, penegakan hukum dan pelepas liaran Kukang yang ditemukan adanya penjualan liar.
"Sementara terkait adanya temuan permasalahan lain yang timbul karena hubungan listrik ini, maka nantinya akan kami sampaikan kepada pak Gubernur," kata Rustam.
Menurutnya, pemerintah pasti pasti akan mendukung adanya upaya -upaya untuk melindungi satwa liar termasuk Kukang.
"Pasti mendukung untuk mencegah kepunahan satwa jenis Kukang ini. Maka melalui ini kita diskusikan," ujarnya.
Tawarkan Solusi
Akademisi Ekologi dan Konservasi Universitas Lampung, Elly Lestari Rustiati, menawarkan sebuah solusi dari persoalan tersebut.
Dia tak membantah jika persoalan konflik jaringan listrik dan Kukang ini merupakan persoalan yang rumit.
Namun demikian, kata dia, ada tindakan prioritas yang harus dilakukan untuk pencegahan.
"Dari beberapa titik rawan yang memang menjadi tempat Kukang sering tersengat listrik atau gangguan listrik, itu yang kita isolasi," kata Elly.
Dalam diskusi tersebut, wacana isolasi memang sempat muncul dari pihak PLN.
Namun, menurut PLN melakukan isolasi terhadap kabel yang membentang hingg kepelosok negeri tidak memungkinkan dilakukan.
Sementara isolasi atau menutup kabel listrik sendiri dinilai mampu untuk menjadi solusi konflik antara jaringan listrik dengan kukang.
Untuk itu, Elly meminta PLN melakukan isolasi kabel-kabel yang berada di titik rawan yang sudah dipetakan sesuai data-data yang ada.
"Memang harus ada studi kelayakan dari para ahli bagaimana penanganan disitu agar lebih efektif," kata dia.
(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)