Berita Lampung

Perumda Air Minum Limau Kunci Lampung Barat Terapkan Digitalisasi Melalui Program MMR

Perumda Air Minum Limau Kunci Lampung Barat hari ini Kamis (1/9/2022) resmi menerapkan program MMR (Mobile Meter Reading).

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: muhammadazhim
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Direktur Utama Perumda Air Minum Limau Kunci Donna Sorenty Moza saat ditemui di kantor terkait penjelasannya tentang program MMR, Kamis (1/9/2022). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Perumda Air Minum Limau Kunci Lampung Barat hari ini Kamis (1/9/2022) resmi menerapkan program MMR (Mobile Meter Reading).

Program MMR dari Perumda Air Minum Limau Kunci Lampung Barat tersebut merupakan bentuk transformasi digital dalam hal membaca meteran.

Tujuan diadakan Program MMR dari Perumda Air Minum Limau Kunci ini ialah untuk meningkatkan pelayanan dan mengakurasi tagihan konsumen di Lampung Barat.

Hal itu disampaikan langsung  oleh Direktur Utama Perumda Air Minum Limau Kunci Lampung Barat Donna Sorenty Moza, Kamis (1/9/2022).

“Program MMR ini tujuannya untuk mengakurasi tagihan konsumen sekaligus meminimalisir terjadinya kecurangan dari bawah,” kata dia.

“Jadi nanti udah digital, enggak ada lagi sistem catat manual pakai kertas,” lanjutnya.

“Nanti yang keliling ini sudah bawa handphone tinggal poto langsung upload,” tambahnya.

Donna juga menyampaikan bahwa untuk lokasi awal penerapan program MMR ini akan difokuskan di Kecamatan Way Tenong.

Alasannya karena Kecamatan Way Tenong telah mempunyai sistem pengolahan air lengkap yang bernama WTP (Water Treatment Plant).

Selain itu konsumen yang telah mempunyai Water Meter di lokasi tersebut sudah hampir mencapai 90 persen.

“Jadi lokasi yang kita fokuskan pertama itu di Way Tenong, karena sistem pengolahan airnya sudah lengkap,” kata Donna.

“Water Meternya juga hampir mencapai 90 persen konsumen yang ada,” pungkasnya.

Weddy Andri Krisna selaku pegawai Perumda Limau Kunci menjelaskan sistem atau pola penerapan program MMR ini.

Ia mengatakan bahwa ada 3 tahap dalam penerapan program MMR tersebut, yaitu MMR, Billing, dan GIS (Geografi Information Sistem).

“Saat pelatihan ke bandung kemaren itu ada 3 tahapan yg dipelajari yaitu MMR, Billing dan GIS,” kata Weddi.

“Nah antara 3 tahapan itu mereka saling berkaitan satu sama lain,” lanjutnya.

“Alhamdulillah saat pelatihan semua materi bisa dipahami karna basicnya kan sudah dilakukan secara manual sebelumnya, ini kan cuma didigitalisasikan saja,” ucapnya.

Nantinya alur penerapan program MMR ini pertama-tama MMR akan membaca meteran secara digital yang kemudian akan keluar hasilnya berupa foto water meter atau angka meter.

Hasil tersebut akan diteruskan ke sistem Billing kemudian langsung diimplementasikan ke GIS yang berupa peta jaringan sambungan perkonsumen beserta jaringan pipanya.

Selain itu Weddi mengatakan bahwa ketersediaan fasilitas alat di Perumda Limau Kunci untuk penerapan program MMR ini sudah cukup memadai.

Ia juga menambahkan bahwa dalam penggunaan alat-alat dalam program MMR tersebut terbilang cukup mudah.

“Untuk fasilitas alat Perumda Limau Kunci sudah bisa dibilang memadai untuk penerapan sistem ini,” kata Weddi.

“Selain itu dalam hal penggunaan juga terbilang cukup mudah, karena kita pake aplikasi berbasis android jadi cukup menggunakan handphone android,” pungkasnya.

Terakhir, Donna Sorenty Moza berharap program yang baru berjalan ini kedepannya bisa menjadikan Perumda Limau Kunci perusahaan yang modern berbasis digital.

Hal tersebut diharapkan agar Perumda Limau Kunci dapat memaksimalkan layanan konsumen dan penerimaan pendapatan perusahaan sehingga bisa berguna untuk masyarakat.

(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved