Polisi Tewas Ditembak di Lampung

Tangis Istri Pecah, saat Autopsi Korban Tewas Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah

Kesedihan tidak dapat disembunyikan pihak keluarga anggota polisi tewas ditembak di Lampung Tengah. Penembakan dalam insiden polisi tembak polisi.

Penulis: joeviter muhammad | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Joeviter Muhammad
Proses autopsi korban tewas oknum polisi tembak polisi di Lampung Tengah, dilakukan pengawalan sejumlah personil Provost, Senin (5/9/2022) di RS Bhayangkara Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Peristiwa polisi tembak polisi di Lampung Tengah menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga korban tewas.

Kesedihan tidak dapat disembunyikan pihak keluarga anggota polisi tewas ditembak di Lampung Tengah. Peristiwa penembakan itu dalam insiden oknum polisi tembak polisi.

Terutama kesedihan istri dari Aipda Ahmad Karnain (41), yang tewas dalam kejadian polisi tembak polisi di Lampung Tengah tersebut.

Istri Aipda Ahmad Karnain  juga seorang anggota Polri bernama Ipda Eti. 

Eti bersama sejumlah keluarganya mendampingi proses autopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Breaking News Polisi Tewas Ditembak di Lampung Tengah, Korban Luka di Dada Kiri

Baca juga: Motif Oknum Polisi Tembak Polisi di Lampung Tengah, Sakit Hati Aib Dibuka

Bahkan tangis istri korban pecah saat menemui jazad suaminya di ruang forensik RS Bhayangkara Polda Lampung.

Sampai saat ini belum ada keterangan dari pihak rumah sakit terkait proses visum et repertum dan autopsi tersebut.

Termasuk pihak keluarga masih enggan dimintai keterangan oleh wartawan. 

Namun beredar informasi, jenazah korban akan langsung dibawa pihak keluarga ke rumah duka di Lampung Tengah setelah menjalani proses autopsi.

Hingga pukul 13.30 WIB, proses autopsi masih berlangsung. Proses autopsi dikawal sejumlah personil Provost, yang berjaga di depan ruang forensik.

Berdasar informasi dihimpun, peristiwa penembakan terjadi di rumah korban Lk V RT 02 Kelurahan Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah Minggu (4/9/2022) pukul 21.30 WIB.

Korban merupakan anggota Polsek Way Pengubuan ditembak sesama rekan polisi, Aipda Rudi Suryanto.

Baca juga: Usai Diserbu Polisi, Rumah Roboh Pasutri Lansia Lampung Tengah Kini Berdiri Lagi

Baca juga: Polisi Patroli Malam Cegah Balap Liar di Tanggamus Lampung 

Pukul 21.50 WIB, Korban dibawa ke Rumah Sakit oleh istrinya dibantu warga sekitar menggunakan kendaraan Toyota Yaris Warna Hitam.

Pukul 22.30 WIB, Tim INAFIS Polres Lampung Tengah tiba di TKP. Berdasarkan hasil penyelidikan Tim gabungan Tekap 308 Polres Lampung Tengah dan Provost Polres Lampung Tengah menjemput pelaku di kediamannya di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Pukul 01.00 WIB, pelaku sudah diamankan di Polres Lampung Tengah dan dilakukan pemeriksaan di ruang lebih lanjut.

Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Pol M Syarhan menyatakan, pihaknya tengah menyelidiki dugaan pelanggaran kode etik pelaku penembakan.

Sementara untuk tindak pidananya dilakukan penyelidikan oleh Satreskrim setempat.

"Bid propam menangani pelanggaran kode etiknya, untuk pidananya, penyelidikan dilaksanakan oleh Sat Reskrim Polres Lamteng," kata Syarhan.

Tersungkur Depan Istri dan Anak

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Polisi tembak polisi di Lampung Tengah terjadi ketika pelaku menghampiri korban di rumahnya, Minggu (4/9/2022) sekira pukul 20.30 WIB.

Sementara rumah korban polisi tembak polisi berada di Jalan Rantau Jaya, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, ketika itu korban Aipda Karnain (41), didatangi pelaku Aipda Rudi Suryanto (39) di rumahnya.

Polisi tembak polisi terjadi, saat korban Aipda A Karnain menghampiri pelaku Aipda Rudi Suryanto.

Sementara itu Aipda Rudi Suryanto sudah menodongkan pistol dan langsung menembak dada kiri Aipda A Karnain hingga tembus punggung belakang.

Aipda Karnain sempat berlari masuk rumah dan hendak mengambil pistol miliknya yang berada di dalam kamar.

Sebelum sampai kamarnya, Aipda Karnain sudah roboh bersimbah darah.

"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin (5/9/2022).

Motif Terungkap

Motif polisi tembak polisi di Lampung Tengah diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konfrensi pers, Senin (5/9/2022).

Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, motif polisi tembak polisi tersebut didasari pada rasa sakit hati.

Doffi Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, sakit hati yang mengakibatkan oknum polisi tembak polisi itu karena pelaku sering diintimidasi dan aibnya dibuka ke publik.

AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, pada Minggu (4/9/2022) malam, pelaku melakukan penembakan karena merasa sudah berada di titik puncak, karena korban sudah menyinggung ke ranah keluarga.

"Pelaku melihat di group whatsapp bahwa korban telah membeberkan informasi, bahwa istri pelaku belum membayar arisan online," kata Kapolres AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Kapolres menceritakan, saat pelaku melaksanakan piket SPK, istri menelepon dan mengatakan sedang sakit. Sehingga pelaku izin untuk kembali ke rumah.

"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata Kapolres.

Kapolres mengatakan, saat perjalanan pulang, korban teringat akan perlakuan korban terhadapnya, mengingat saat itu sang istri juga dalam keadaan sakit.

"Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Ketika  pelaku sampai di depan pagar rumah korban, lantas korban menghampiri pelaku. Kemudian pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban.

"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," ungkap Kapolres.

Kapolres mengatakan, berdasarkan keterangan pelaku,  saat melakukan penembakan seorang diri, dan diketahui oleh beberapa saksi yang berada di sekitar rumah korban.

"Saksi yang melihat membawa korban menuju rumah sakit Harapan Bunda Gunung Sugih, sementara pelaku melarikan diri," katanya.

"Setibanya di Rumah Sakit, korban sudah tidak bernyawa," tambahnya.

Pelaku Ditangkap Provost di Rumahnya

Anggota polisi tewas ditembak polisi di Lampung Tengah saat sedang berada di rumahnya, Minggu (4/9/2022) di Jalan Rantau Jaya,  Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

Korban anggota polisi tewas ditembak polisi adalah Aipda A Karnain (41) anggota Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah. Korban tewas ditembak rekan sendiri Aipda Rudy Suryanto (39).

Pelaku yang mengakibatkan anggota polisi tewas ditembak juga anggota Polsek Way Pengubuan Polres Lampung Tengah.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengungkapkan, bahwa oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap anggota polisi tersebut telah ditangkap, Senin (5/9/2022) pukul 02.15 WIB.

Pelaku Aipda Rudy Suryanto ditangkap di rumahnya oleh Provost Polres Lampung Tengah. Rumah pelaku penembakan itu berada di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

"Pelaku ditangkap oleh Provost Polres Lampung Tengah dan diamankan di Polres Lampung Tengah," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya saat konferensi pers di halaman Mapolres Lampung Tengah, Senin (5/9/2022).

LPW Angkat Bicara

Ketua Lampung Police Watch (LPW) MD Rizani angkat bicara perihal insiden anggota polisi tewas ditembak di Lampung Tengah.

Sani, sapaan akrab Ketua Lampung Police Watch,  mendesak agar ada tindak lanjut dari peristiwa polisi tewas ditembak di Lampung Tengah.

"Lampung Police Watch mendesak Kapolri, lebih khusus kepada Kapolda Lampung," kata Sani terkait anggota polisi tewas ditembak di Lampung Tengah, Senin (5/9/2022).

Desakan kepada Kapolda Lampung, lanjut Sani, untuk menarik seluruh senjata api pada petugas.

Kecuali yang sedang dipergunakan untuk pengamanan objek vital negara, operasi khusus, dan penangkapan.

"Melalukan psikotes kepada seluruh anggota tanpa terkecuali," kata Sani.

Sani menambahkan, LPW juga menekankan pada tim penguji dan tim pengawas psikotes untuk tidak melakukan permakluman atas hasil tes.

Menurutnya, yang dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan ringan maupun berat harus direkomendasikan pada pimpinan untuk dicabut dan tidak boleh memegang senjata api.

"Sampai dengan dinyatakan oleh hasil test bahwa yang bersangkutan layak secara kejiwaan," kata Sani.

Berkaca pada kejadian tertembaknya Aipda AK bermotifkan sakit hati pelaku Aipda Rudi Haryanto, LPW mendesak pimpinan Polri untuk menekankan kepada seluruh pimpinan di bawahnya.

Agar selalu tahu situasi harian kejiwaan anggotanya. Baik dalam kedinasan maupun keseharian dimasyarakat. 

"Ini bukti begitu labilnya kondisi kejiwaan anggota kepolisian," kata Sani.

Sani juga berharap lembaga kepolisian selalu Membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari masyarakat. 

Sementara itu, jenazah Aipda AK masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

Diketahui, saat ini jenazah korban berada di ruang forensik untuk menjalani proses autopsi.

Berdasarkan informasi dihimpun, korban meninggal dunia akibat ditembak sesama rekan polisi.

Tembakan pelaku mengenai dada kiri, tembus ke belakang. 

Insiden tersebut terjadi hari Minggu, 4 September 2022 sekira pukul 21.30 WIB.

Saat ini proses autopsi masih berlangsung, belum ada keterangan resmi dari pihak RS.

Anggota Polisi Tewas Ditembak di Lampung Tengah

Seorang polisi tewas ditembak di Lampung Tengah. Korban adalah anggota Polsek Way Pengubuan, Lampung Tengah bernama Aipda Karnain.

Kabar anggota polisi tewas ditembak mengejutkan publik.

Aipda Karnain tewas ditembak di rumahnya di Jalan Merpati, Bandar Jaya Barat, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada 4 September 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.

Anggota polisi yang tewas ditembak merupakan anggota Bhabinkamtibmas Kampung Putra Lempuyang, Polres Lampung Tengah.

Aipda Karnain mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kiri hingga menyebabkan korban meninggal dunia. 

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Gunung Sugih sebelum akhirnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara Polda Lampung, Bandar Lampung.

Husnif selaku camat Way Pengubuan mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya salah satu anggota Bhabinkamtibmas Polsek Way Pengubuan tersebut.

Husnif mengatakan, ia terakhir melihat korban Aipda Karnain pada Minggu sore, sekitar pukul 17.00 WIB bersama Sarudin selaku anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa),

Ketika itu keduanya sedang melatih Tim yang akan dilombakan dalam rangka HUT TNI. Tim tersebut akan dilombakan  di tingkat Kabupaten Lampung Tengah.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved