Berita Lampung

Tim Kemensos Kunjungi Nenek Penjual Kerupuk, Kadisos Pringsewu: Jangan Tanya Saya!

Perwakilan Kemensos, Galuh mengatakan, dirinya diperintahkan langsung untuk mendindaklanjuti berita nenek penjual kerupuk di Pringsewu yang viral itu.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Perwakilan Kemensos (baju putih) dan Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Pringsewu (seragam kanan) saat berkunjung ke rumah Dewi (jilbab coklat), nenek penjual kerupuk di Pringsewu yang viral. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Kementerian Sosial RI (Kemensos) mengatensi viralnya nenek Dewi (60) yang berkeliling menjajakan kerupuk di Pringsewu beberapa waktu lalu.

Perwakilan Kemensos, Galuh mengatakan, dirinya diperintahkan langsung untuk mendindaklanjuti berita nenek penjual kerupuk di Pringsewu yang viral tersebut.

"Jadi karena berita (kisah nenek penjual kerupuk) tersebut, saya diperintah langsung untuk mendindaklanjuti," kata Galuh yang menjadi perwakilan Tim Kemensos tersebut saat ditemui di rumah Nenek Dewi di Pringsewu Selatan, Selasa (6/9/2022).

Kemudian, lanjut Galuh, kedatangannya ke rumah Nenek Dewi merupakan asesmen yang dilakukan Kemensos.

"Ya kita lakukan pendataan dulu kemarin Senin (5/9/2022) dan hari ini, apa yang diperlukan, kemudian nanti kita koordinasi lagi dengan pimpinan," lanjutnya.

Baca juga: Kisah Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Menuntun Sepeda Kiloan Meter Demi Rp 1000

Baca juga: Jalinbar Pringsewu Mendapat Perbaikan, Komentar Warga: Jangan Sebentar Rusak Lagi

Ditanya terkait kapan bantuan tersebut akan diberikan, Galuh belum bisa memastikan.

"Ya asemsen kan sedang berjalan, nanti kita koordinasikan lagi dengan pimpinan," ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu Titik Puji Lestari saat ditemui di tempat yang sama enggan memberikan komentar.

"Jangan tanya saya, jangan wawancara saya," singkatnya.

Sementara, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pringsewu, Masion mengatakan, menanggapi berita sebelumnya, pihaknya bekoordinasi dengan Kemensos dalam melakakukan pendampingan dan pendataan di rumah nenek Dewi.

"Dua hari ini kita ke sini, ternyata terdapat salah satu anak ibu Dewi yaitu Ahmad yang ODGJ," kata Masion, Selasa (6/9/2022).

"Ini langsung kita lakukan perekeman KTP yang kita koordinasikan dengan Disdukcalil dan nantinya kita buatakan BPJS agar bisa berobat ke RSJ," lanjutnya.

Baca juga: Tempat Wisata di Lampung, Nikmati Sejuknya Lembah Akasia Pringsewu

Baca juga: Jalinbar Pringsewu Mendapat Perbaikan, Komentar Warga: Jangan Sebentar Rusak Lagi

Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk memeriksa kesehatan Ahmad.

Ditanya apakah Dinsos Pringsewu akan memberikan bantuan lain kepada nenek Dwi maupun Ahmad. Ia mengungkapkan, sampai saat ini belum.

Sementara, Nenek Dewi mengatakan, ia ditanya oleh perwakilan Kemensos terkait barang-barang yang dibutuhkan.

"Ditanya kalau dikasih sepeda mau nggak, terus ditanya kasur dan lemari plastik juga," kata nenek Dwi.

Eni (35) anak Dewi mengatakan, keluarganya sangat bersyukur atas atensi yang diberikan oleh Kemensos.

"Alhamdulilah dapet perhatian, semoga ya bisa ditindaklanjuti dan dapat bantuan. Bukan berharap, tapi gimana namanya kita ini orang yang kurang mampu. Mau bantu ibu sama bapak, untuk sendiri aja pas-pasan," katanya.

Ia berharap, jangan sampai kedatangan dinas terkait ke rumah orangatuanya tersebut hanya bentuk seremonial saja.

"Hari pertama itu ada sekitar 20 orang ke sini, sekarang 30an orang ada. Mudah-mudahan ya dapat ditindak lanjuti lagi," ujarnya.

Ia juga berharap, kedepan, semoga kakaknya bisa mendapat perawatan di rumah sakit jiwa dengan baik.

Kemudian ia mengungkapkan, terkiat ibunyayang keliling berjualan kerupuk kiloan meter, itu memang kemauannya.

"Ibu itu memang sudah kita larang namun ya gimana, namanya pengen punya aktifitas sekaligus bantu bapak. Bapak kerjanya supir angkot penghasilan juga nggak menentu," pungkanya.

Ananknya yang ODG Langsung Dapat Perhatian

Nenek Dewi (60) penjual kerupuk di Pringsewu Lampung yang menuntun sepeda hingga berkilo meter demi keuntungan Rp 1000 per bungkus, kini mendapat perhatian pemerintah.

Nenek Dewi berjualan kerupuk karena ingin membantu pendapatan suaminya. Mereka tinggal di Lingkungan Pringkumpul, Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu.

Suami nenek Dewi, seorang sopir angkot. Sementara anak-anaknya sudah berkeluarga. Sehingga nenek Dewi besama suaminya tinggal di satu rumah di Pingkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan itu.

Selain bersama suami, satu anak nenek Dewi masih tinggal bersama mereka. Yaitu Ahmad Yani (36).

Akan tetapi, putra dari Nenek Dewi tersebut merupakan orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ).

Eni, salah satu anak nenek Dewi mengatakan, kakaknya Ahmad sudah sejak tahun 2005 mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Eni, kondisi kakaknya itu semenjak pulang bekerja dari Jogja

"Suka melamun, pendiem, sampai sekarang kadang ngamuk sendiri bahkan jalan keliling pasar," kata Eni saat ditemui Tribun Lampung, Selasa (6/9/2022).

Pantaun Tribun Lampung di rumah Nenek Dewi, terlihat  ada bagian kaca rumah yang sudah pecah dan bolong. 

Terlihat lantai bagian depan sudah berkeramik, namun bagian belakang rumah masih terbuat dari kayu.

"Ya kita sebagai anak, pengen orangtuanya punya tempat tidur, kemudian alasnya keramik, kita rela kereditin," lanjut Eni yang bekerja sebagai penjaga toko di pasar itu.

Eni mengungkapkan, anak nenek Dewi sudah memiliki keluarga masing-masing. Sedangkan Eni sebagai anak yang  tinggalnya paling dekat dengan Nenek Dewi, sehingga sering ke rumah menengok orangtuanya.

"Ibu itu sudah tua tapi tetep maunya berjualan, selain memang ingin punya kegiatan ya bantu-bantu bapak," tuturnya.

"Karena bapak kerja sebagai sopir angkot dan ibu jualan kerupuk, jadi kadang Ahmad di rumah sendiri, terus pergi keliling sampe pasar," imbuhnya.

Eni mengtakan, bahwa ibunya didatangi Tim Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Pringsewu. Itu setelah kisahnya sebagai nenek penjual kerupuk viral.

"Kemarin tanggal 5 September (2022) sama hari ini perwakilan Kemensos serta Dinsos Pringsewu ke sini, melihat kondisi di sini," ungkap Eni.

Dia mengaku, kakaknya yang ODGJ tersebut selama ini tidak pernah mendapat bantuan jenis apapun.

Kabid Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pringsewu Masion mengatakan, pihaknya mengetahui adanya salah satu anak nenek Dewi ODGJ, setelah menindaklanjuti berita nenek Dewi yang sempat viral di Pringsewu.

"Dinsos berama Kemensos mendatangi langsung rumah nenek Dewi, kemudian kita mendapati anaknya yang ODGJ," kata Masion.

Oleh karena itu, pihaknya koordinasi dengan Disdukcapil Pringsewu untuk melakukan perekaman KTP pada anak nenek Dewi,  Ahmad.

"Belum dapat bantuan sebab yang bersangkutan belum memilik KTP dan belum terdata. Makanya sekarang kita lakukan pendataan untuk kemudian nantainya dibuatakan BPJS," ungkapnya.

Dengan dibuatkan BPJS tersebut, lanjut Masion, nantinya bisa dipergunakan untuk Ahmad berobat ke RSJ.

Ia menjelaskan, BPJS tersebut akan dapat digunakan pada bulan Oktober mendatang.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved