Berita Lampung

Beraktivitas Biasa, Tetiba Nenek di Pringsewu Ditemukan Tewas di Kandang Ayam

Jasad Nenek SH di kandang ayam Pringsewu tersebut, pertama kali ditemukan saksi berinisial Be (64), Sabtu (10/9/2022) pukul 16.30 WIB.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
dok.Humas Poalres Pringsewu
Garis polisi terpasang di kandang ayam tempat ditemukannya Nenek di Pringsewu, Lampung meninggal dunia, Sabtu (10/9/2022). Kematian sang nenek mengejutkan keluarga karena sebelumnya terlihat beraktivitas biasa. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu -  Seorang Nenek tewas di Kabupaten Pringsewu, Lampung, berinisial SH (60). Jasadnya ditemukan di kandang ayam.

Nenek SH yang tewas di kandang ayam itu merupakan warga Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Jasad Nenek SH di kandang ayam Pringsewu tersebut, pertama kali ditemukan saksi berinisial Be (64), Sabtu (10/9/2022) pukul 16.30 WIB.

Menantu korban, DS menceritakan, terkahir kali melihat nenek SH pukul 10.00 WIB.

Sebelum kejadian itu, kata DS, nenek SH masih beraktivitas seperti biasa dan tidak memperlihatkan perilaku yang mencurigakan.

Baca juga: Puluhan UMKM Ramaikan Pengajian Akbar Ustadz Dasad Latif di Pringsewu

Baca juga: Pringsewu Terima Dana Hibah Rp 415 Juta dari Pemprov untuk Kegiatan Keagamaan

"Terakhir ketemu sekitar pukul 10 pagi dan setelah itu ibu tidak kelihatan," kata DS, Minggu (11/9/2022).

"Terus dicari kesana sini juga tidak ada yang tau," imbuhnya 

Lantaran sampai pukul 15.00 WIB, nenek DS tidak juga pulang, maka saksi memberitahukan kepada suaminya dan kemudian melakukan pencarian dibantu warga.

Setelah pencarian, akhirnya nenek SH berhasil ditemukan oleh saksi Be di dalam kandang ayam, belakang rumah dalam kondisi sudah meninggal.

Nenek SH diduga mengakhiri hidup dengan seutas tali.

Terkejut, dengan kondisi jasad nenek SH, kemudian keluarga langsung melapor ke polisi.

Sementara, Kapolsek Gadingrejo Iptu Anwar Mayer Siregar mengatakan, pasca menerima laporan langsung menerjunkan personel ke TKP.

Baca juga: Viral Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Anaknya ODGJ Kini Diperhatikan Pemerintah

Baca juga: Profil Palgunadi Ketua PDIP Pringsewu, Pernah Jadi Kuli Bangunan hingga Anggota DPRD

"Kami terjunkan langsung personel untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara," kata Iptu Anwar, Minggu (11/9/2022) pagi.

Pada saat pihaknya datang, lanjutnya, korban belum dievakuasi warga. 

Ia mengungkapakan, di TKP pihaknya menemukan korban dalam keadaan meninggal tak wajar.

"Saat dilakukan pemeriksaan bersama tenaga medis dari Puskesmas Wates, korban dinyatakan sudah dalam posisi meninggal dunia," jelasnya.

Di tubuh korban, ungkapnya, tidak ditemukan luka tanda bekas penganiayaan dan ditemukan ciri khas akhiri hidup.

"Dari hasil pemeriksaan, dugaan penyebab kematian korban murni mengakhiri hidup," bebernya.

Menurut Anwar, hal itu diperkuat dengan keterangan pihak keluarga bahwa selama ini korban menderita sakit gula menahun.

Meski sudah sering berobat, namun penyakitnya itu kerap kambuh dan tak kunjung sembuh.

"Sedangkan motif korban nekat mengakhiri hidup diduga depresi karena sakit yang tak kunjung sembuh," ungkapnya.

Atas kejadian itu, pihak keluarga mengaku telah menerima dan mengiklaskan serta menolak untuk dilakukan proses outopsi.

"Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," tandasnya. 

Gegera Dibully Remaja Akhiri Hidup

Diduga depresi karena dibully (diejek) teman-temannya, seorang remaja di Lampung Timur nekat akhiri hidup.

Remaja Lampung Timur yang depresi karena dibully tersebut berinisial AN (18).

Warga Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur tersebut depresi karena dibully temen sepermainannya, disebut miskin dan tak memiliki pekerjaan. 

AN mengakhiri hidup dengan bakar diri di areal persawahan, pinggir Jalan Lintas Timur Sumatera, Kecamatan Way Bungur, Lampung Timur, Minggu (28/8/2022)

Kapolsek Way Bungur, Iptu Riki Setiawan membenarkan kejadian tersebut saat dihubungi, Selasa (30/8/2022). 

Iptu Riki Setiawan mengungkapkan, bahwa AN ditemukan seorang pencari rumput di lokasi bakar diri.

"Jadi pada hari Minggu (28/8/2022) pukul 13.00 WIB, seorang warga bernama Misno yang sedang mencari rumput di sawah pinggir Jalinsum Desa Tegal Ombo mendengar ada suara minta tolong," ujarnya.

Setelah mendengar suara tersebut, akhirnya Misno mendatangi sumber suara.

"Setelah menemukan sumber suara, Misno melihat seseorang minta tolong yang belum diketahui identitasnya, dengan kondisi luka bakar tanpa busana," paparnya. 
 
Selanjutnya Misno menghubungi anggota Polsek Way Bungur.

"Lalu, anggota (Polisi) bersama-sama mendangi TKP dan menolong korban dan langsung membawanya menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sukadana," ucapnya. 

Dari kejadian tersebut, Riki mengatakan, AN mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuhnya. 

"Hasil pemeriksan medis, AN mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya," katanya. 

Lalu, pada malam harinya, kepolisian mendatangi AN yang telah ditangani oleh dokter. 

"Dari malam itu, kami dapat berkomunikasi dengan AN dan dia menjelaskan, perbuatannya itu, karena depresi dibully teman-teman sepermainanya. Karena dia miskin dan tidak ada kerjaan," sambungnya.

Dari pengakuan korban, ia sering diolok-olok oleh teman-temannya.

"Pengakuan korban diejek dan di olok-olok kawan mainnya," 

Akhirnya, lanjut Riki, pada hari Minggu itu, ia melakukan upaya akhiri hidup

"AN mengaku menyiram dirinya sendiri dengan pertalite yang ia beli di warung yang tidak jauh dari TKP," ucapnya. 

Iptu Riki mengatakan, AN sempat meminta ingin bertemu ibunya.

"Kemarin malam, Minggu (28/8/2022) ia selalu meminta untuk bertemu ibunya," ucap Iptu Riki.

Lalu, pagi harinya pada Senin (29/8/2022), akhirnya ia bertemu dengan ibunya.

"Setelah ketemu dengan ibunya, kemarin pagi, akhirnya pada pukul 09.00 WIB, AN menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Sukadana," tukasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti/Yogi Wahyudi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved