Berita Lampung

Viral Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Anaknya ODGJ Kini Diperhatikan Pemerintah

Setelah viral, nenek penjual kerupuk di Pringsewu Lampung kini diperhatikan pemerintah. Anaknya yang ODGJ dapat perekaman e-KTP buat mengurus BPJS.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Setelah viral, nenek penjual kerupuk di Pringsewu kini diperhatikan pemerintah. Putranya yang ODGJ dapat perekaman e-KTP untuk pengurusan pembuatan BPJS, Selasa (6/9/2022). Itu setelah Tim Kemensos dan Dinsos Pringsewu mengunjungi rumah nenek tersebut. 

Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Nenek Dewi (60) penjual kerupuk di Pringsewu Lampung yang menuntun sepeda hingga berkilo meter demi keuntungan Rp 1000 per bungkus, kini mendapat perhatian pemerintah.

Nenek Dewi berjualan kerupuk karena ingin membantu pendapatan suaminya. Mereka tinggal di Lingkungan Pringkumpul, Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu.

Suami nenek Dewi, seorang sopir angkot. Sementara anak-anaknya sudah berkeluarga. Sehingga nenek Dewi besama suaminya tinggal di satu rumah di Pingkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan itu.

Selain bersama suami, satu anak nenek Dewi masih tinggal bersama mereka. Yaitu Ahmad Yani (36).

Akan tetapi, putra dari Nenek Dewi tersebut merupakan orang dengan gangguan Jiwa (ODGJ).

Baca juga: Kisah Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Menuntun Sepeda Kiloan Meter Demi Rp 1000

Baca juga: Jalinbar Pringsewu Mendapat Perbaikan, Komentar Warga: Jangan Sebentar Rusak Lagi

Eni, salah satu anak nenek Dewi mengatakan, kakaknya Ahmad sudah sejak tahun 2005 mengalami gangguan kejiwaan.

Menurut Eni, kondisi kakaknya itu semenjak pulang bekerja dari Jogja

"Suka melamun, pendiem, sampai sekarang kadang ngamuk sendiri bahkan jalan keliling pasar," kata Eni saat ditemui Tribun Lampung, Selasa (6/9/2022).

Pantaun Tribun Lampung di rumah Nenek Dewi, terlihat  ada bagian kaca rumah yang sudah pecah dan bolong. 

Terlihat lantai bagian depan sudah berkeramik, namun bagian belakang rumah masih terbuat dari kayu.

"Ya kita sebagai anak, pengen orangtuanya punya tempat tidur, kemudian alasnya keramik, kita rela kereditin," lanjut Eni yang bekerja sebagai penjaga toko di pasar itu.

Eni mengungkapkan, anak nenek Dewi sudah memiliki keluarga masing-masing. Sedangkan Eni sebagai anak yang  tinggalnya paling dekat dengan Nenek Dewi, sehingga sering ke rumah menengok orangtuanya.

Baca juga: 40 Persen Petani Pringsewu Tanam Varietas Padi Inpari 32, Dinas Pertanian: Tahan Wereng

Baca juga: Tempat Wisata di Lampung, Nikmati Sejuknya Lembah Akasia Pringsewu

"Ibu itu sudah tua tapi tetep maunya berjualan, selain memang ingin punya kegiatan ya bantu-bantu bapak," tuturnya.

"Karena bapak kerja sebagai sopir angkot dan ibu jualan kerupuk, jadi kadang Ahmad di rumah sendiri, terus pergi keliling sampe pasar," imbuhnya.

Eni mengtakan, bahwa ibunya didatangi Tim Kementerian Sosial bersama Dinas Sosial Pringsewu. Itu setelah kisahnya sebagai nenek penjual kerupuk viral.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved