Berita Lampung

Viral Nenek Penjual Kerupuk di Pringsewu, Anaknya ODGJ Kini Diperhatikan Pemerintah

Setelah viral, nenek penjual kerupuk di Pringsewu Lampung kini diperhatikan pemerintah. Anaknya yang ODGJ dapat perekaman e-KTP buat mengurus BPJS.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Setelah viral, nenek penjual kerupuk di Pringsewu kini diperhatikan pemerintah. Putranya yang ODGJ dapat perekaman e-KTP untuk pengurusan pembuatan BPJS, Selasa (6/9/2022). Itu setelah Tim Kemensos dan Dinsos Pringsewu mengunjungi rumah nenek tersebut. 

Nenek Dwi mengaku jualan kerupuk dengan harga Rp 6 ribu per bungkus.

"Saya ngambil dari orang lima ribu, kemudian saya jual lagi enam ribu, untung seribu satu plastiknya," katanya saat di temui Tribun Lampung, Jumat (2/9/2022).

Mengenakan sendal jepit lusuhnya, setiap hari nenek Dwi keluar rumah pukul 10.00 pagi hingga 16.00 WIB demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.

Ia mengaku, suaminya tak memiliki pekerjaan tetap, dengan begitu ia harus membantunya.

"Suami kerjanya serabutan, jadi ya saya bantu. Sedikit-sedikit ya tapi Alhamdulillah disyukuri," ucapnya sembari mengelap keringat didahi.

Selain itu, ia juga mengaku memiliki 5 anak. Namun, kelimanya sudah hidup berumah tangga masing-masing.

"Anak ada lima, cuma sudah pada di Jawa, sudah berkeluarga," jelasnya.

Selain itu, nenek 5 cucu itu juga mengaku, dibagian sepeda belaknya ia selalu menggantungkan 30-40 bungkus kerupuk.

Namun dalam sehari biasanya ia dapat mejual 5-10 bungkus kerupuk.

Nenek Dwi juga mengungkapkan, ia sudah berkeliling jualan kerupuk sejak 5 tahun lalu.

"Saya sudah 5 tahun lebih jualan kerupuk, ya Allhamdulilah, niatnya cari rejeki jangan malas," ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, jualannya paling laku saat ini menjajakan di area Chandra Pringsewu.

"Kalau di Chandra bisa sampai 10 bungkus karena ramai orang, tapi kan itu jauh, kadang capek jalannya. Jadinya kadang di deket rumah sini aja," katanya.

Ia berharap, jualannya bisa laku banyak setiap harinya, agar uang tersbut dapat membantu suaminya untuk keperluan rumah tangga.

"Kadang sehari cuma laku 5 bungkus dari siang sampai sore," pungkasnnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved