Berita Lampung
Petani di Mesuji Keluhkan Jalan Rusak: Tidak Perlu BLT yang Penting Jalan Diperbaiki
Para petani di Kecamatan Mesuji Atas mengeluhkan jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Menurut petani tidak perlu BLT yang penting jalan diperbaiki
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Para petani di Kecamatan Mesuji Atas mengeluhkan jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki di wilayah tersebut.
Bahkan kondisi jalan rusak kini menjadi berlumpur terlebih usai diguyur hujan deras.
Saat memasuki masa panen raya, kegembiraan para petani itu harus terkikis dengan jalan rusak.
Pasalnya mobil pikap petani berisikan gabah itu terjebak di jalan rusak yang berlumpur.
Tepatnya saat melintasi jalan di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mesuji, Selasa (13/9/2022) siang hari.
Baca juga: Polres Pringsewu Amankan Pria Diduga ODGJ Gegara Lempari Kendaraan yang Lewat
Baca juga: Iseng Sering Lempar Kereta Api, Remaja di Lampung Utara Diamankan Polsuska
"Sebenarnya pak, kami tidak perlu dikasih BLT atau PKH yang penting jalan diperbaiki," ujarnya.
Bahkan ia menyakini masyarakat di sekitar Kecamatan Mesuji Atas pun bakal memilih jalan diperbaiki agar tak rusak parah.
Dibandingkan menerima bantuan uang tunai, sembako bahkan seperti BLT pada umumnya.
Sebab, menurutnya bantuan seperti BLT yang diberikannya pun tidak dapat merubah keadaan yang lebih baik.
Ditambah bantuan yang diberikan juga tidak merata.
Pria itu pun menyebut bahwa kondisi jalan di Desa Sumber Makmur yang terlihat seperti kumbangan lumpur ini ada yang lebih parah lagi.
Jalan yang dimaksud oleh Sudarmono itu yakni berada di Desa Mulya Sari.
"Bisa dilihat sendiri tidak hujan saja jalanya blekok maksudnya berlumpur," ungkapnya.
Ia pun menilai jika jalan yang dilaluinya untuk mengangkut hasil pertanian ini bagus, maka warga di sekitaran Kecamatan Mesuji Atas bakal makmur.
"Kalau jalannya bagus Insya Allah desa kami ini makmur pak. Soalnya, kami di sini sangat kesulitan untuk mengeluarkan hasil pertanian kami di sini," keluhannya.
Ditambahkannya, kondisi jalan yang rusak ini membuatnya harus merogoh kocek lebih saat panen raya tiba.
Untuk mengeluarkan hasil panen padi yang bakal ditampung oleh para pengepul yang menunggunya.
"Untuk biaya ojek motor sendiri sekarang ini luar biasa, per motor itu Rp 40 ribu buat angkut gabah dari sawah menuju truk pengangkut," terangnya.
Hal itu membuat pengeluaran petani semakin membengkak saat mengangkut hasil panen mereka.
Di hari yang sama, Pj Bupati Mesuji pun turut mengunjungi Kecamatan Mesuji Atas dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker).
Adapun rute yang dikunjungi di Kecamatan tersebut meliputi Desa Tirtalaga dan Desa Tanjung Serayan.
Kemudian, Desa Sumber Makmur, Desa Mulya Sari dan Jembatan Sungai Gebang Desa Sukamaju.
Pj Bupati Mesuji Sulapkar saat blusukan ke Kecamatan Mesuji Atas salah satunya di Desa Tirtalaga, menyaksikan secara langsung kondisi jalan serta keluhan warga yang diderita akibat jalan rusak.
Bahkan Pj Bupati Mesuji sendiri saat blusukan itu bakal merumuskan bagaimana cara mengatasi persoalan kerusakan jalan tersebut.
"Yakinlah saat ini kita sudah melihatnya, maka insya allah tidak lama lagi kami akan merumuskan bagaimana untuk mengatasi persoalan ini," ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Mesuji itu pun mengakui bahwasanya infrastuktur jalan kondisinya belum baik.
Maka dari itu, hadirnya dalam Kunker ini untuk melihatnya secara langsung kondisi infrastruktur yang ada.
Dari kondisi tersebut, Sulpakar menilai butuh analisis maupun perencanaan yang matang.
Agar persoalan itu dapat segera diselesaikan.
Sulpakar pun mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta dalam proses pembangun di Kabupaten Mesuji.
Mengingat, ungkap dia, suatu wilayah tidak akan maju jika hanya pemerintah saja yang menjalankannya. Akan tetapi butuh kepedulian masyarakat sekitar.
Sembari menunggu waktu untuk mengatasi persoalan tersebut, Sulpakar pun memotivasi kepada masyarakat untuk semangat dalam bekerja.
"Paling tidak usaha yang dapat dilakukan saat ini bagaimana kita tetap dapat hidup sejahtera."
"Jadi itu bisa dicapai kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh," sambungnya.
Pantauan tribun lampung.co.id, nampak terlihat kilar-kilir sepeda motor, mobil pribadi dan mobil pikap yang membawa karung gabah.
Untuk kendaraan sepeda motor yang membawa karung berisikan gabah tak mendapati persoalan saat melintasi kondisi jalan yang amat rusak.
Namun untuk kendaraan mobil pikap, mobil pribadi maupun mobil truk muatan menjadi persoalan.
Karena saat melintasi jalan rusak dan berlumpur di Desa Sumber Makmur itu ada satu mobil pick-up tak dapat melintasi jalan rusak itu.
Sampai-sampai harus ditarik dengan kendaraan lainya.
Bahkan kendaraan truk yang terjebak itu menghalangi rombongan kendaraan Pj Bupati Mesuji usai melakukan kunker untuk pulang.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)