Orang Tenggelam di Pringsewu
Keluarga dapat Firasat Wangi Kamboja sebelum Saiful Tenggelam di Bendungan Way Sekampung Lampung
Indah Riani (38), kakak kandung korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung, Pringsewu mengaku ada firasat rumahnya wangi bunga kamboja.
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Pringsewu - Indah Riani (38), kakak kandung korban tenggelam di Bendungan Way Sekampung, Pringsewu, Lampung mengaku ada firasat di rumahnya berupa wangi bunga kamboja.
Indah Riani mengaku, wangi bunga kamboja itu baru pertama kali di rumahnya di Pekon Way Manak, Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Selain wangi bunga kamboja, Indah Riani juga cium aroma kapur barus yang semuanya muncul sebelum Saiful Anwar (30) meninggal tenggelam di Bendungan Way Sekampung.
"Sebelumnya rumah nggak pernah ada wangi kamboja, tapi sebelum kejadian itu rumah wangi banget," katanya kepada Tribun Lampung, Sabtu (17/9/2022).
Sembari mengapus air matanya Indah mengatakan, tak hanya wangi bunga kamboja, namun ia juga merasakan firasat lain.
Baca juga: Korban Tenggelam di Bendungan Way Sekampung Ditemukan Tak Bernyawa, Tangis Keluarga Pecah
Baca juga: Basarnas Gunakan Alat Aqua Eye Cari Korban Tenggelam di Bendungan Way Sekampung Pringsewu
"Saya itu tiba-tiba terbayang wajah adik saya," ujarnya.
Selain itu, Indah juga mengaku di rumahnya tercium aroma kapur barus.
"Namanya firasat ya, ya Allah adik saya itu mba," ungkapnya.
Indah mengaku, pada Jumat (16/9/2022) adiknya berpamitan main bersama dua temannya.
Lalu sekira pukul 3.00 WIB, ia ditelpon oleh teman adiknya bahwa adiknya tenggelam di Bendungan Way Sekampung.
Pantauan Tribun Lampung di lokasi, keluarga korban berdatangan ke Bendungan Way Sekampung untuk mencari korban.
Terlihat ayah korban menangis tersedu-sedu di pinggir bendungan.
Baca juga: Kemenag Pesisir Barat Lampung Evaluasi Seluruh Ponpes dan Madrasah Cegah Kekerasan Anak
Baca juga: Kapolres Tanggamus Coret 2 Foto Anggota PTDH dan Beri Penghargaan 30 Personel
Pamannya yang sempat mengumandangkan azan dan iqomah terlihat tegar melihat proses pencarian korban.
Sementara Indah terlihat menenteskan air mata tanpa henti sepanjang pencarian adiknya.
Tangisnya kembali pecah ketiga jasad asiknya ditemukan dan dibawa masuk ke dalam ambulans.
Diketahui sebelumnya, Koordinator Pos Sar Tanggamus, Hendra mengatakan, pihaknya telah melakukan pencarain kembali sejak pukul 9.00 WIB.
Sebelumnya, pencarian dihentikan pukul 2.00 WIB dini hari.
Dengan menggunakan perahu karet pihaknya menyusuri bendungan Way Sekampung guna mencari korban.
"Ini suhu airnya kan dingin, beda dengan laut," katanya.
"Jadi kemungkinan korban atau jenazah mengapung akan lebih lama," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya juga melakukan pencarain denagn menggunakan alat aqua eye.
"Itu untuk mendeteksi sinyal-sinyal dari korban ditemukan," katanya.
Menurut alat yang digunakan, korban berada di sekitar kedalaman 20 meter di bawah air.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)