Advertorial
Airlangga dan Prabowo Subianto Bertemu Empat Mata, Bahas Kemandirian Ekonomi dan Ketahanan Nasional
Pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu berlangsung di Kantor Kemenko Perekonomian
Tribunlampung.co.id, Jakarta- Isu Geopolitik dan dinamika ketahanan serta kemandirian ekonomi Nasional mencuat dalam pertemuan empat mata antara Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto, Senin (19/08/2022) sore.
Pertemuan antara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu berlangsung di Kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta.
Meski kedua Menteri di Kabinet Presiden Jokowi itu sama-sama Ketua Umum Parpol, namun dalam pertemuan empat mata tersebut belum menyentuh pembicaraan Politik menyongsong Pemilu 2024.
Pertemuan Airlangga dan Prabowo berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Pembahasan yang dilakukan keduanya, mengangkat isu seputar isu-isu global dan tantangan yang sedang dihadapi dunia.
Juga berbagai dinamika permasalahan nasional, terutama yang berkaitan dengan isu-isu kemandirian ekonomi, ketahanan nasional, keamanan, dan perkembangan geopolitik dunia.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1 jam ini, dibahas juga mengenai strategi dan sinergi antar Kementerian untuk menghadapi situasi dunia yang tidak menentu dan penuh dengan ketidakpastian.
Seperti tantangan krisis pangan, energi dan keuangan, sebagai dampak dari konflik Rusai - Ukraina serta pandemi Covid-19 yang masih belum usai.
Menko Airlangga menyambut baik kunjungan dari Prabowo tersebut.
Menurutnya, kunjungan Prabowo itu tak lepas dari pertemuan dua sahabat.
"Pertemuan dengan bapak Prabowo Subianto untuk membahas berbagai isu penting dan strategis di tingkat global, yang berdampak pada kehidupan bangsa Indonesia," ungkap Airlangga.
"Mulai dari isu ketahanan pangan, krisis energi, ancaman krisis keuangan di berbagai negara lain, serta sejumlah tantangan yang sedang dihadapi masyarakat dunia," paparnya.
Kedua Menteri ini juga membahas lebih teknis terkait isu ketahanan pangan, terutama setelah rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Rapat terbatas itu mengarahkan agar para Menteri dalam kabinetnya terus menjaga ketahanan pangan, melalui peningkatan produktivitas di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor pangan.
Presiden menginginkan agar neraca ketersediaan dan harga berbagai komoditas terjaga, seperti kedelai, cabai dan bawang merah agar bisa tetap terjaga sampai akhir tahun 2022.