Puting Beliung di Pesawaran
Warga Evakuasi Barang Toko Makanan di Pesawaran, Roboh Disapu Puting Beliung
Angin puting beliung membuat barang-barang yang ada dalam Toko Makanan di Desa Bagelen, Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran tersebut berantakan.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Toko Makanan di Pesawaran Lampung porak poranda disapu angin puting beliung, Jumat(23/09/2022) siang.
Bangunan Toko Makanan semi permanen yang rata dengan tanah akibat diterjang angin puting beliung itu, di Dusun Karangsari, Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa angin puting beliung di Desa Bagelen, Pesawaran tersebut. Namun mengakibatkan kerugian bagi pemilik Toko Makanan.
Toko Makanan merupakan tempat penjualan makanan ringan, seperti kelanting, keripik dan cemilan lainnya.
Yuni pemilik Toko Makanan menceritakan, kejadiannya berlangsung singkat hanya dalam beberapa menit.
"Tadinya lagi di dalam semua bareng sama empat karyawan (wanita), karyawan cowoknya dua orang Jumatan. Jadi waktu hujan deras secara tiba-tiba atap langsung keangkat" ucap Yuni saat di wawancarai Tribun Lampung.
Kemudian Yuni bersama dengan empat wanita karyawannya langsung keluar dari toko tersebut karena panik. Sehingga selamat dari tertimpa material Toko Makanan yang roboh.
Disaat panik tersebut, Yuni melihat angin dengan kencangnya merobohkan bangunan yang bermaterialkan kayu dan baja ringan.
Yuni yang masih panikĀ berlari keluar dan menghindar, mengingat angin mengangkat atap hingga terlempar beberapa meter.
Namun dinding yang telah roboh ditiup angin merusak barang-barang yang ada didalamnya.
"Barang jualan saya hancur karena sudah tertimpa atap dan dinding yang roboh kemudian terkena hujan" kata Yuni.
Ia mengatakan total kerugian diperkirakan hingga Rp 100 juta rupiah.
Mengingat barang-barang dan bangunannya kini telah hancur.
Namun sebagian barang-barang yang ada di dalamnya sudah dievakuasi ke rumah miliknya dengan dibantu oleh warga sekitar yang datang.
Kini saat ini aparat desa masih melihat perkembangan yang saat ini terjadi.