Pemilu 2024

Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan Tenang Hadapi Laporan Sudarsono

Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief masih pelajari laporan Sudarsono dan akan rapat bersama pengurus hingga putuskan pleno.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok Edy Irawan Arief
Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief masih pelajari laporan Sudarsono dan akan rapat bersama pengurus dan nantinya keputusan akan jadi keputusan partai. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief angkat bicara atas laporan dari Sudarsono.

Menurut Edy Irawan Arief, sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Lampung, dirinya tenang dan masih pelajari laporan dari Sudarsono tersebut.

Sudarsono melaporkan Partai Demokrat Lampung ke Polresta Bandar Lampung terkait tudingan penipuan terhadap panitia pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Metro.

Dari laporan Sudarsono tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edy Irawan Arief mengatakan sedang mempelajari apa motif dan tujuan Sudarsono membuat laporan.

"Muscab sudah berlangsung 6 bulan yang lalu, tiba-tiba beliau bermanuver mengadukan panitia ke polisi, sehingga kami sedang mempelajari apa motif dan tujuan beliau," kata Edy Irawan kepada Tribunlampung pada, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Dukung Penghijauan, DLH Mesuji Tebar 14 Ribu Bibit Tanaman ke Sekolah dan Desa

Baca juga: 66 Orang Sudah Mendaftar Calon Panwaslu Kecamatan di Lampung Barat

Ketika disinggung siapa sosok Sudarsono, Edy menjelaskan secara detail.

"Bapak Sudarsono itu awalnya Ketua Partai Demokrat Kota Metro, bahkan sempat menjadi Ketua DPRD, karena kecewa waktu Pilkada, beliau pindah ke Partai Nasdem, kemudian pada waktu Muscab Partai Demokrat, beliau ikut dan kalah, setelah itu menjadi ketua DPC Partai Gerindra Kota Metro," ujarnya.

Kemudian disinggung kembali seperti apa sikap partai dalam menanggapi laporan dari Sudarsono, Edy mengatakan menanggapinya dengan tenang.

"Sebagai partai yang menjunjung nilai demokrasi, kami menanggapinya dengan tenang, dan akan kami plenokan, sehingga menjadi sikap partai," kata dia.

Lebih lanjut, Edy berpesan agar menciptakan politik yang sejuk dan santun.

"Mari kita ciptakan politik yang sejuk dan santun, masyarakat tentu dapat menilai paling tidak dari track record dan prilaku politisi," tandasnya.

Sebelumnya Sudarsono melaporkan Panitia Muscab Serentak Partai Demokrat se-Lampung karena merasa ditipu.

Baca juga: Merasa Ditipu Panitia Muscab, Pendaftar Calon Ketua Demokrat Metro Lapor Polisi

Baca juga: Demokrat Lampung Selatan Siap Menangkan AHY jadi Presiden RI, Edy Irawan sebagai Gubernur Lampung

Laporan ini dibuktikan dengan surat tanda bukti lapor nomor: LP/B/2258/IX/2022/SPKT/POLRESTA BANDAR LAMPUNG/ POLDA LAMPUNG tertanggal 22 September 2022.

Sudarsono ketika dihubungi teleponnya membenarkan terkait laporannya tersebut ke Polresta Bandar Lampung.

Diketahui Sudarsono mencalonkan diri sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Metro di muscab serentak Partai Demokrat Lampung 21 Maret 2022 lalu.

Akan tetapi, dirinya tidak diverifikasi oleh panitia muscab. Padahal, Sudarsono telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan panitia.

"Jadi ketika muscab itu saya heran, karena sampai akhir nama saya tidak dipanggil sebagai calon ketua, saya merasa malu dan ditipu ketika muscab kemarin itu," kata Sudarsono.

Sudarsono mengungkapkan, pencalonan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Metro merupakan ajakan dari Ketua DPD Partai Demokrat Lampung, Edy Irawan.

"Saya dulu didorong oleh Ketua DPD Partai Demokrat Lampung untuk maju sebagai calon Ketua DPC Partai Demokrat Metro, tapi yang saya terima malah seperti penipuan ketika muscab beberapa waktu yang lalu," ungkapnya.

Dia menuturkan, Ketua DPD Partai Demokrat tersebut langsung menemuinya untuk maju dalam pencalonan Ketua DPC Partai Demokrat Metro.

"Saya ditemui langsung, saksinya ada keluarga saya ketika saya diminta untuk maju pencalonan Ketua DPC Partai Demokrat Metro yang lalu," tuturnya

Sudarsono mengatakan, persyaratan yang ditentukan panitia muscab dalam pencalonan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Metro yang lalu telah ia penuhi.

"Ada beberapa persyaratan sebagai calon ketua itu, salah satunya uang, tapi saya sudah setor tapi kok nama saya tidak masuk sebagai calon ketua," bebernya.

"Jadi saya merasa ditipu, sehingga saya melaporkan dugaan penipuan tersebut ke Polresta Bandar Lampung," tambahnya

Sudarsono mengatakan, seharusnya mekanisme pencalonan Ketua DPC Partai Demokrat Metro yang lalu dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

"Seharusnya kan verifikasi dulu persyaratannya apakah sudah lengkap dan sesuai semua, baru ditarungkan. Ini malah bayar dulu sebelum bertarung, ketika muscab malah nama saya tidak dipanggil," paparnya

Sudarsono mengatakan, dugaan penipuan yang dialaminya menjadi pembelajaran politik bagi dirinya.

"Setau saya dulu Partai Demokrat itu sejuk, ini jadi pembelajaran politik bagi diri saya dan jadi catatan kepada orang lain juga yang ikut berpolitik," ungkap Waketum Kadin Provinsi Lampung itu.

Dikarenakan dugaan penipuan tersebut, Sudarsono bersama kuasa hukumnya melaporkan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan sesuai dengan pasal 372 juncto 378 KUHP atas duit senilai Rp25.500.000 yang disetorkan Sudarsono ke panitia muscab serentak.

 “Bukan hanya saya saja yang merasa dirugikan, ada Anton Setya Putra, Asep makmur (calon ketua DPC PD Lampung Timur) juga Herwan Mega (calon ketua DPC PD Lampung Utara). Bahkan kabarnya nanti bakal ada juga yang menyusul membuat laporan,” beber pemilik ratusan hektar sawit dan karet itu.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved