Berita Lampung
13 Kebakaran di Metro Lampung Didominasi Korsleting Listrik, Pemkot Sarankan Miliki APAR
Selama 2022 ada 13 kasus kebakaran di Metro akibat korsleting listrik dan untuk menekan jumlahnya maka rumah dan perkantoran miliki APAR.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Metro - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Metro Lampung mengaku ada 13 kasus kebakaran selama 2022.
Selanjutnya dari 13 kebakaran yang ditangani Satpol PP Metro Lampung umumnya disebabkan korsleting listrik.
Kemudian agar 13 kasus kebakaran di Metro Lampung tidak bertambah lagi, Satpol PP minta semua tempat miliki alat pemadan api ringan (APAR).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Metro, Lampung Imron mengakuit 13 kasus kebakaran selama 2022 didominasi karena arus pendek listrik.
"Rata-rata disebabkan korsleting listrik," ujarnya kepada Tribun Lampung, Selasa, (27/9/2022).
Baca juga: Anggota Komisi III DPRD Metro Lampung Usulkan Pembangunan Kantor Baru Kelurahan Ganjar Agung
Baca juga: Belum Berlaku Tahun Ini, Menko Airlangga Tegaskan Konversi Kompor Listrik Masih Tahap Uji Coba
Dia mengatakan, ke depannya Pemkot Metro akan melakukan kolaborasi dengan PLN dan instansi lain dalam penanganan kebakaran yang disebabkan arus pendek listrik tersebut.
"Kami akan kolaborasi dengan PLN, bagaimana penanganan dan pencegahan agar tidak terjadinya arus pendek listrik yang mengakibatkan kebakaran itu," ungkapnya.
Dia menyarankan setiap perkantoran juga disarankan untuk memiliki alat pemadam api ringan (APAR).
"Wali Kota memberikan edaran, baik di kantor pemerintah maupun swasta untuk memiliki apar setidaknya yang terkecil," lanjutnya.
Imron mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan upaya-upaya pencegahan mengenai kebakaran tersebut.
Mulai dari memberikan sosialisasi mengenai kebakaran, sosialisasi evakuasi ketika kebakaran, dan menyebarkan informasi melalui media sosial.
Dia menjelaskan sosialisasi tersebut untuk mengedukasi masyarakat agar lebih waspada dan tidak panik apabila terjadi kebakaran.
Baca juga: Polres Tulangbawang Barat Ajak Anak Jangan Ragu Melapor Jika Alami Kekerasan
Baca juga: Anggota DPRD Lampung Budiman AS Berkomentar Memalukan Gaji PPPK Guru Tidak Terbayarkan
"Sosialisasi itu dilakukan untuk memberikan informasi mengenai kebakaran itu sendiri, agar semua pihak paham tentang pentingnya tentang pencegahan kebakaran dan tidak panik ketika terjadi kebakaran," jelasnya.
Kasatpol PP tersebut mengungkapkan, pihaknya saat ini juga sudah melakukan sosialisasi di kantor-kantor OPD di Metro.
Hal itu untuk memberikan informasi kepada pegawai kantor seperti harus memiliki APAR di kantor dan juga evakuasi ketika terjadinya kebakaran di kantor.
"Pihak kami sering diundang di Kantor OPD yang ada di Metro untuk memberikan sosialisasi mengenai kebakaran, jadi kami tekankan mengenai pentingnya APAR dan tidak panik ketika melakukan evakuasi apabila terjadinya kebakaran," ungkapnya
Dia mengatakan saat ini banyaknya penyebab kebakaran yang dikarenakan korsleting listrik.
Sehingga sesuai dengan arahan pimpinan, kedepannya pihak Satgas Damkar akan melakukan kolaborasi dengan pihak PLN mengenai korsleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
"Sesuai arahan pimpinan Satgas Damkar maka kami akan lakukan kolaborasi dengan PLN mengenai korsleting listrik yang terjadi itu seperti apa dan apa penyebabnya."
"Jadi kami bisa memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai larangan apa saja yang harus dihindari agar tidak terjadinya korsleting listrik," pungkasnya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Damkar Metro, Herianto mengenai perlunya APAR di kantor maupun di rumah.
"Jadi APAR itu sebagai alat pemadaman api pertama yang berguna untuk memadamkan api sebelum api membesar, jadi bisa berguna ketika melihat percikan api yang muncul dapat menggunakan APAR untuk memadamkannya," ujarnya
Dia menjelaskan saat ini kesadaran masyarakat akan pentingnya waspada terhadap kebakaran sudah meningkat.
Hal itu dapat dilihat dari mulai berkurangnya penyebab kebakaran dari bahan bakar minyak yang ada di Metro.
"Dulu sering terjadi kebakaran di pertamini maupun kebakaran mobil, untuk tahun 2022 ini sudah mulai berkurang karena kesadaran masyarakat mengenai waspada terhadap kebakaran sudah meningkat," jelasnya.
Kabid Damkar Metro tersebut mengungkapkan, Satgas Damkar Metro sendiri merupakan satuan tugas yang dibawahi oleh Satpol PP Metro.
"Satgas Damkar Metro ini diketuai oleh Wakil Walikota Metro, jadi Kasatpol PP dan Kabid Damkar juga termasuk di dalam Satgas Damkar Metro tersebut,"ungkapnya
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)