Berita Lampung
Diskes Lampung Barat Imbau Masyarakat Jauhi Pergaulan Bebas untuk Pencegahan HIV/AIDS
Diskes Lampung Barat mengimbau masyarakat agar menjauhi pergaulan bebas sebagai upaya untuk pencegahan HIV/AIDS di Lampung Barat.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Barat mengimbau masyarakat agar menjauhi pergaulan bebas sebagai upaya untuk pencegahan HIV/AIDS di Lampung Barat, Jumat (30/9/2022).
Imbauan Diskes Lampung Barat terkait menjauhi pergaulan bebas untuk pencegahan HIV/AIDS tersebut dikhususkan tertuju pada remaja.
Sekretaris Diskes Lampung Barat Cahyani Susilawati mengatakan bahwa penyebab dari HIV/AIDS ini merupakan pergaulan bebas yang mengarah ke seseorang yang sering berganti pasangan serta penggunaan jarum suntik narkoba secara bersamaan.
Ia juga mengatakan bahwa pencegahan terkait HIV/AIDS di Lampung Barat ini harus selalu dilakukan salah satunya yaitu dengan terus memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Tentunya dalam upaya pencegahan ini saya berpesan kepada masyarakat khususnya remaja agar tidak mendekati pergaulan bebas dan narkoba,” kata Susi.
Baca juga: Optimalkan Layanan Kepada Masyarakat, DLH Mesuji Buka Layanan Pengaduan PJU
Baca juga: ASDP Mulai Berlakukan Tarif Baru Penyeberangan Bakauheni-Merak Minggu Besok
“Sering berganti pasangan dan pemakaian jarum suntik narkoba secara bersamaan merupakan hal yang paling dekat dengan penyakit HIV/AIDS ini,” tambahnya.
“Terutama untuk remaja yang masih banyak dikelilingi rasa penasaran terhadap sesuatu,” lanjutnya.
Susi juga mengatakan bahwa biasanya penggunaan jarum suntik untuk narkoba itu dilakukan berkali-kali dan digunakan bersamaan oleh para pemakai.
Sehingga selain sex bebas, hal tersebut bisa menjadi pemicu utama dalam penyebaran kasus HIV/AIDS ini.
Selain itu juga Susi mengatakan bahwa terkait ilmu tentang pencegahan HIV/AIDS ini sudah bisa dipelajari di mana-mana.
Jadi masyarakat sudah bisa mencari tahu sendiri apa bahaya HIV/AIDS dan bagaimana cara pencegahan dan perawatannya.
“Ilmu terkait HIV/AIDS ini kan sudah tersebar di mana-mana yaa,” kata Susi.
“Masyarakat seharusnya sudah bisa mencari tau apa bahaya dan bagaimana cara pencegahannya,” terusnya.
Resiko terburuk jika seseorang sudah terkena penyakit HIV/AIDS ini adalah meninggal dunia.
Namun, Susi mengatakan bahwa ada yang lebih buruk yaitu pengidap HIV/AIDS menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain.
“Resiko terburuknya pengidap HIV/AIDS tersebut bisa meninggal dunia,” kata Susi.
“Tapi yang lebih parah ialah pengidap menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain,” tambahnya.
Biasanya seseorang yang meninggal dunia diketahui mempunyai penyakit lain, sehingga dengan adanya HIV/AIDS hal itu akan memperparah kondisi tubuh pengidap.
Diketahui juga hingga sekarang penyakit HIV/AIDS ini belum ditemukan obat yang benar-benar bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Jika seseorang terkena HIV/AIDS tersebut, bisa dipastikan Ia harus meminum obat seumur hidup dan harus selalu melakukan perawatan.
“Jika sudah terjangkit, orang tersebut harus selalu melakukan perawatan dan harus selalu meminum obat,” kata Susi.
Tercatat dari tahun 2019 hingga sekarang sudah ada kasus 12 orang yang terkena HIV/AIDS di Lampung Barat ini.
Rinciannya ialah di tahun 2019 sepuluh kasus, 2020 nihil kasus, 2021 nihil kasus, dan di tahun ini ada dua kasus.
Perlu diketahui, untuk 12 orang yang terkena HIV/AIDS tersebut kasusnya bukan ditemukan di Lampung Barat.
Rata-rata orang yang terkena HIV/AIDS tersebut terkena diluar daerah Lampung Barat namun KTP mereka menunjukan bahwa mereka merupakan orang Lampung Barat.
Terakhir, Susi mengatakan bahwa pihaknya akan selalu melakukan pencegahan kasus HIV/AIDS di Lampung Barat ini.
Pelayanan untuk kasus HIV/AIDS di Lampung Barat ini juga akan segera dimaksimalkan dengan adanya 12 puskesmas yang akan dibuka untuk pelayanan PDP bagi pengidap HIV/AIDS.
(Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)