Liga Inggris

Erling Haaland dan Ayahnya Bikin Sistem Poin Sebelum Pindah, Man City Ungguli Chelsea dan Liverpool

Erling Haaland dan ayahnya bikin sistem poin sebelum pindah dalam bursa transfer musim 2022-2023. Hasilnya, Man City ungguli Chelsea dan Liverpool.

Penulis: Romi Rinando | Editor: Yoso Muliawan
AFP
Alf Inge Haalland, ayah Erling Haaland, menjelaskan alasan anaknya tidak memilih Chelsea tetapi Man City. Mereka bikin sistem poin sebelum memutuskan pindah. 

Tribunlampung.co.id - Erling Haaland dan ayahnya punya cara khusus sebelum memilih Manchester City ketimbang klub Liga Inggris lainnya seperti Chelsea dan Liverpool, yakni bikin sistem poin.

Erling Halland yang menjelma menjadi striker berbahaya itu bersama ayahnya, Alf Inge Haaland, bikin sistem poin untuk mengurutkan klub mana yang paling pas sebagai tujuan, apakah Man City ataukah Chelsea, Liverpool, dan lainnya.

Hasil dari sistem poin itu, seperti yang kita tahu sekarang, Erling Halland memilih Man City ketimbang Chelsea atau Liverpool dan klub lainnya. 

Striker Erling Haaland yang bermain di klub Jerman, Borrusia Dortmund, sejatinya menjadi incaran utama Chelsea untuk mengisi lini depan sepeninggalan Romelu Lukaku yang kembali ke klub Liga Italia, Inter Milan. 

Saat bursa transfer Liga Inggris musim 2022-2023, Chelsea dikabarkan telah menyiapkan dana 150 juta pounds atau setara Rp 2,5 triliun untuk membeli Erling Haaland dari Borrusia Dortmund.

Baca juga: Kisah Striker Chelsea Armando Broja Gabung The Blues dari Tottenham Hotspur karena 9 Gol

Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris, Chelsea Buka Opsi Pulangkan Tammy Abraham Meski Sudah Mahal

Pengamat sepak bola Fabrizio Romano, dilansir dari laman chelsea.com, mengungkap kesepakatan kontrak Erling Haaland antara Borrusia Dortmund dan Chelsea sebenarnya nyaris terjadi pada akhir April 2022.

Namun, beber Fabrizio Romano, Chelsea ketika itu punya waktu terlalu singkat untuk melakukan pendekatan dengan Erling Haaland dan ayahnya, Alf Inge Haaland.

Di lain pihak, ayah-anak Alf Inge Haaland dan Erling Haaland membuat sistem poin untuk memeringkatkan klub-klub yang mengajukan penawaran.

Sistem poin itu menggunakan kriteria antara lain:

1. Sejauh mana klub tersebut perlu membeli striker nomor punggung 9.

2. Seperti apa gaya bermain klub itu.

3. Bagaimana sejarah klub tersebut.

Baca juga: Dua Hal yang Bikin Gelandang Muda Chelsea Ini Bakal Bela Inggris di Piala Dunia 2022

Baca juga: Bursa Transfer Liga Inggris, Chelsea Terpikat Pemain Muda Fulham Luke Harris

"Dalam daftar kami, saya pikir Man City adalah tim terbaik," kata Alf Inge Haaland dalam film dokumenter The Big Decision Haaland.

"(Bayern) Munich adalah nomor dua," imbuhnya.

"Kami memasukkan Real Madrid di nomor tiga, Paris Saint-Germain nomor empat," lanjut Alf Inge Haaland.

"Kami juga memiliki beberapa tim Inggris selain Man City yang cukup bagus. Ada Chelsea dan Liverpool," beber Alf Inge Haaland.

"Juga, ada Barcelona. Mereka berada di barisan yang sama," sambungnya.

Alf Inge Haaland menjelaskan Manchester City mendapatkan poin 10 dari total poin 10 dalam hal kriteria apakah klub tersebut benar-benar membutuhkan striker nomor 9.

Alf Inge Haaland menerangkan Bayern Munich berada di bawah Manchester City lantaran menilai raksasa Liga Jerman itu tidak membutuhkan striker nomor 9.

"Mereka memiliki pemain terbaik di posisi nomor 9 (Robert Lewandowski). Tapi, jika dia pergi, maka mereka tidak memiliki pemain nomor 9," bebernya.

"Cukup kontroversial pergi ke Munich (rival abadi Borrusia Dortmund). Tapi, kami melewatinya. (Padahal) mereka adalah salah satu tim terbaik."

Bagaimana dengan Real Madrid?

Menurut Alf Inge Haalland, Real Madrid mendapatkan poin 5 atau 6.

Itu karena penguasa Liga Champions itu masih punya Karim Benzema.

Selain itu, Alf Inge Haaland mengungkapkan Real Madrid juga mengincar Kylian Mbappe.

Ikatan Emosional

Sementara Fabrizio Romano lebih meyakini keputusan Erling Haaland memilih Manchester City ketimbang Chelsea dan Liverpool sebenarnya lantaran ada ikatan emosional.

Sebab, Alf Inge Haaland, ayah Erling Haaland, pernah membela Manchester City semasa masih bermain.

Para pecinta sepak bola pasti mengingat Alf Inge Haaland yang menjadi bahan pembicaraan ketika kakinya patah diterjang Roy Keane, kapten Manchester United.

Peristiwa itu terjadi dalam sebuah pertandingan derby panas duo Manchester. 

"Hanya ada satu perasaan bahwa Erling Haaland akan berlabuh di City Blue (Manchester Biru/Manchester City)," kata Fabrizio Romano. ( Tribunlampung.co.id / Romi Rinando )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved