Berita Lampung
SMP Negeri 14 Mesuji Lampung Jalankan Kurikulum Merdeka Undang Pengusaha Kuliner, Ahli dari IPB
SMP Negeri 14 Mesuji, Lampung jadi salah satu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar dan saat ini ambil
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Mesuji - SMP Negeri 14 Mesuji, Lampung jadi salah satu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.
Status SMP Negeri 14 Mesuji, Lampung ini adalah Sekolah Penggerak di Kabupaten Mesuji untuk implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar.
Salah satu tema yang diambil SMP Negeri 14 Mesuji, Lampung dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar adalah projek Pancasila tentang kearifan lokal.
Untuk wujudkan tema tersebut pihak sekolah melibatkan beberapa pihak sebagai narasumber.
Pertama dari kalangan pengusaha kuliner, dulunya mahasiswi dari IPB dan praktisi.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Kendalikan Inflasi
Baca juga: Bank Sultra Bakal Bergabung dengan KUB bank bjb, Sinyal KUB Semakin Kuat
Pembicara yang pertama dari pengusaha kuliner bernama Andik Sudibyo, dalam kesempatan itu ia menyampaikan materi mengenai makanan tradisional.
Mulai dari membahas makanan sebagai pembentukan identitas etnis, kemudian menjelaskan makanan kearifan lokal Mesuji, proses pembuatan hingga cara berbisnis.
Adinda juga menjelaskan nilai gizi yang terkandung dalam olahan makanan tradisional di Kabupaten Mesuji.
Khususnya olahan makanan tradisional di Kabupaten Mesuji yang mayoritas berbahan baku ikan sungai.
Pembicara yang terakhir bernama Yusuf yang juga guru membahas makanan tradisional dari sisi kebudayaan dan religi, kemudian membahas branding makanan tradisional agar dapat naik kelas.
Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Mesuji Prima Warisandi mengatakan bahwa ada 7 tema projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
"Di antaranya gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, bagunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, dan kewirausahaan," ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Mesuji Buka Layanan Pengaduan Penerangan Jalan Umum
Baca juga: Kisah Bocah Pemulung Singkong di Mesuji, Gefan Senang Akhirnya Bisa Kembali Sekolah
Dari 7 tema projek penguatan profil pelajar Pancasila itu, untuk saat ini sedang melaksanakan tema kearifan lokal.
Sebab, kata dia sebelumnya SMP Negeri 14 Mesuji telah melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila tentang suara demokrasi.
"Jadi untuk saat ini kita mengambil tema kearifan lokal, dan lebih khususnya mempelajari makanan tradisional yang ada di Indonesia khususnya di Kabupaten Mesuji," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia pun menghadirkan pembicara dari kalangan pengusaha kuliner di Kabupaten Mesuji agar bisa memberikan penjelasan mengenai olahan makanan tradisional.
Selanjutnya, ungkap Prima, kegiatan ini nantinya bakal berlanjut di puncak acara pada November 2022.
"Jadi harapannya dengan kegiatan pembelajaran ini nanti dipuncak acara bakal diadakan festival, di sana produk-produk olahan tradisional yang bakal dibuat oleh para siswa akan dipamerkan dan dijual," terangnya.
Prima menjelaskan Kurikulum Merdeka Belajar ini adalah metode untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk lebih bebas belajar.
Selain itu juga, ia pun menilai Kurikulum Merdeka Belajar ini lebih menarik dan lebih mengajak siswa untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran.
"Dan pembelajaran itu terletak kepada siswa, jadi guru hanya sebagai fasilitator," ucapnya.
Ditambahkannya, untuk di Kabupaten Mesuji sendiri di tingkat SMP hanya ada dua sekolah yang mendapatkan program Merdeka Belajar, salah satunya di SMP Negeri 14 Mesuji.
"Kami sendiri sangat bersyukur ya dari 54 sekolah se-Mesuji hanya ada dua yang menjadi sekolah penggerak di tingkat SMP,"
"Untuk seleksinya sendiri mulai dari administrasi profil Kepala Sekolah, pembuatan essay, praktek mengajar dan wawancara," sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mesuji Andi S Nugraha pun memiliki perhatian khusus akan Kurikulum Merdeka Belajar.
Menurutnya Kurikulum Merdeka Belajar adalah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Republik Indonesia.
"Kurikulum itu merupakan langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya sumberdaya manusia yang unggul," ujarnya.
Kurikulum Merdeka Belajar sendiri ada berberapa episode, dan sampai saat ini sudah mencapai 22 episode Kurikulum Merdeka Belajar.
"Salah satunya program sekolah penggerak dan guru penggerak. Itu adalah program kegiatan untuk mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar," jelasnya.
Dijelaskannya untuk saat ini di Kabupaten Mesuji sudah ada 14 sekolah dari tingkat SD sampai SMP yang mendapat Program Sekolah Penggerak.
Ia pun berharap ke depannya bakal bertambah sekolah di Mesuji yang mendapatkan Program Sekolah Penggerak.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)