Tragedi Arema di Kanjuruhan
Sosok Brigadir Andik yang Meninggal dalam Tragedi Arema di Kanjuruhan: Orangnya Sangat Baik
Sebelum meninggal dalam tragedi Arema di Kanjuruhan, Brigadir Andik sempat membuat status pada pukul 21.22 WIB, dari Stadion Kanjuruhan bagian atas.
Sebelumnya dia pernah menjadi penyidik.
Namun Brigadir Andik memilih berhenti dengan alasan tidak mau berhadapan dengan warga meski pelaku kejahatan.
Bahkan menurut Yoyok, Brigadir Andik tidak mempedulikan karier dan memilih jadi Bhabinkamtibmas.
"Dia memelihara ikan bersama kelompok desa kami. Orangnya sangat baik," ucapnya.
Brigadir Andik sempat membuat status pada pukul 21.22 WIB, dari Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan, Suami Istri Tewas Tinggalkan Anak Jadi Yatim Piatu
Baca juga: Update Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan, Wagub: Meninggal Dunia 174 Orang
Dari unggahan status tersebut, polisi warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbergempol ini diperkirakan ada di tribun bagian atas.
Menurut Kabag Ops Polres Tulungagung, Kompol Supriyanto, Brigadir Andik jadi satu dari 25 orang anggota yang BKO ke Malang.
"Ada permintaan BKO, kami mengirim 25 orang. Pengendali sepenuhnya Polres Malang," terang Supriyanto.
Hingga kini belum ada laporan pasti penyebab meninggalnya Brigadir Andik.
Namun menurut Supriyanto, diduga Brigadir Andik terjebak di antara penonton yang saling berdesak-desakan.
Satu lagi personel polisi yang meninggal dunia dalam tragedi Arema di Kanjuruhan adalah Briptu Fajar Yoyok Pujiono (27).
Kasi Humas Polres Trenggalek Iptu Suswanto membenarkan informasi soal anggotanya yang meninggal.
Ia bernama Briptu Fajar Yoyok Pujiono (27).
"Briptu Yoyok sehari-hari bertugas di Polsek Dongko," kata Suswanto, Minggu (2/10/2022).
Ia menambahkan, jenazah Briptu Yoyok saat ini dalam perjalanan menuju Trenggalek, Jawa Timur.