Berita Terkini Nasional
Update Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan, Wagub: Meninggal Dunia 174 Orang
Update terbaru dari tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, korban meninggal dunia sudah mencapai 174 orang dan luka-luka 209 orang.
Tribunlampung.co.id, Malang - Update terbaru dari tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, korban meninggal dunia sudah mencapai 174 orang dan luka-luka 209 orang.
Adapun update terbaru korban tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Diketahui, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022), terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan, hingga mengakibatkan banyak korban.
Emil Dardak menyampaikan update data terbaru korban tragedi Kanjuruhan tersebut, berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Jawa Timur pada pukul 10.30 WIB.
Sebelumnya, Emil juga memperoleh data korban meninggal dunia dari BPBD Jatim pada pukul 09.30 WIB yaitu sejumlah 158 orang.
Baca juga: BRI Sampaikan Belasungkawa untuk Korban Tragedi Arema di Kanjuruhan
Baca juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 321 Orang, Diskes Malang Sebut Berdesakan
Sehingga dalam waktu satu jam, jumlah korban meninggal dunia mengalami peningkatan sebanyak 16 orang.
“Dari BPBD Jawa Timur di mana per 10.30 WIB, angka (korban meninggal dunia) ini menjadi 174 (orang) meninggal dunia,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Emil mengungkapkan untuk korban luka berat mencapai 11 orang, sedangkan korban luka ringan sebanyak 198 orang, sehingga total korban luka mencapai 209 orang.
Sementara terkait penanganan terhadap korban luka, Emil mengatakan harus dilakukan yang terbaik.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 130 orang.
Baca juga: Tragedi Arema di Kanjuruhan, Polisi Ungkap Alasan Tembakkan Gas Air Mata Usai Laga
Baca juga: Korban Jiwa di Kanjuruhan Malang Dikabarkan Tak Hanya Suporter, Aparat Juga
Data tersebut berdasarkan artikel yang ditulis Tribunnews.com pada pukul 11.41 WIB.
“Korban meninggal dunia 130 orang. Luka-luka total 191 orang. Yang jelas itu mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” tuturnya.
Sementara data yang dilaporkan oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Alfinta.pada pukul 05.00 WIB, jumlah korban tewas mencapai 127 orang.
Sementara korban luka-luka mencapai 180 orang.
“Dalam peristiwa tersebut 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 (korban) sisanya di rumah sakit saat upaya proses penolongan.”
“Selain itu, 180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan,” tuturnya.
Terkait korban tewas, Nico menduga salah satu penyebabnya karena kehabisan oksigen akibat berdesakan.
“Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen.”
“Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit,” tuturnya.
Di sisi lain, kerusuhan ini juga menyebabkan 13 mobil rusak.
“10 (mobil) di antaranya mobil dinas Polri. Sisanya mobil pribadi,” kata Nico.
Motif: Suporter Masuk ke Lapangan Mencari Pemain dan Official Arema FC
Nico mengungkapkan motif para suporter Arema FC turun ke lapangan dengan maksud berusaha mencari pemain official Arema FC.
“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” jelasnya.
Merangseknya suporter Arema FC ke dalam lapangan membuat petugas keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.”
“Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Nico.
Menurut Nico, ada sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan dari total 40 ribu orang yang hadir menonton.
“Hanya sebagian 3.000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion,” ujarnya.
Sementara terkait tindakan penembakan gas air mata, Nico mengungkapkan dalam rangka merespon terhadap kelakuan suporter.
“Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi,” kata Nico.
Biaya Perawatan Korban Luka Ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang
Bupati Malang, Sanusi mengungkapkan seluruh biaya perawatan korban luka sebanyak 180 orang akan ditanggung pemerintah Kabupaten Malang.
“Saya perintahkan seluruh masyarakat untuk dirawat. Semuanya rawat, biayanya semuanya yang nanggung (pemerintah) Kabupaten Malang,” katanya dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Sanusi pun menjelaskan ada 50 mobil ambulans dikerahkan untuk melakukan evakuasi.
“Dan kini dapat dilakukan yang terbaik dengan segala keterbatasan fasilitas,” ujarnya.
Jokowi Perintahkan PSSI Hentikan Sementara Liga 1 BRI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara pertandingan Liga 1 BRI seusai terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang saat Arema FC vs Persebaya bertanding pada Sabtu (1/10/2022).
“Untuk itu saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan,” ujar Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022).
Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan investigasi terkait kerusuhan yang menewaskan 127 orang ini.
“Khusus kepada Kapolri, saya minta investigasi dan mengusut tuntas kasus ini,” tegasnya.
Baca juga: Korban Meninggal di Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya Bertambah, Total 129 Orang
Jokowi juga meminta Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa untuk memantau terkait pelayanan terhadap korban luka akibat kerusuhan ini.
Jokowi berharap tragedi kerusuhan ini menjadi insiden terakhir dalam sepakbola Indonesia.
“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )