Berita Lampung
Dua Harimau Resahkan Warga Sungkai Selatan Lampung Utara Belum Tertangkap
Meskipun perangkap telah dipasang oleh BKSDA Lampung, namun dua harimau yang meresahkan warga belum juga tertangkap.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Meskipun perangkap telah dipasang oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung, namun dua harimau yang meresahkan warga belum juga tertangkap.
Dua ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) liar masih berkeliaran di Desa Bumiratu, Sungkai Selatan.
Camat Sungkai Selatan, Ria Yuliza mengatakan Meskipun sudah 10 hari terpasang, tapi sampai saat ini perangkap itu belum mampu menggiring masuk dua harimau tersebut.
Perempuan berhijab itu menuturkan, perangkap yang dipasang oleh BKSDA itu berisikan satu ekor kambing hidup.
Kambing itu merupakan sumbangan dari Desa Bumiratu.
Baca juga: Ibu Penganiaya Anaknya di Lampung Utara sudah 2 Kali Diperiksa Psikiater
Baca juga: Polisi Ringkus 1 Pelaku Curas Sebabkan Korban Alami Luka Tusuk di Lampung Utara, 3 Lainnya DPO
Lantaran tak kunjung membuahkan hasil, jumlah umpan pun kembali ditambah satu ekor.
“Jadi, sudah ada dua ekor kambing yang dijadikan umpan di sana,” katanya, Senin 3 Oktober 2022.
“Nantinya apabila sudah ada yang dimakan, kita akan tambah umpan kambing lagi,” ujarnya.
Kambing itu merupakan sumbangan dari masyarakat setempat.
Sementara Kepala Desa Bumiratu, Hiswan memgatakan oleh BKSDA menambah dua unit kamera pengintai di sekitar lokasi.
Jarak kamera satu dengan kamera lainnya sekitar 1,5 KM. Penambahan kamera itu dilakukan dua pekan lalu.
“Hasil pengintaian dari kamera pengintai belum diperlihatkan,” kata dia.
Ia mengatakan, jejak tapak kaki terbaru dari harimau tersebut ditemukan di daerah perkebunan jagung.
Lokasi tapak terbaru ini berjarak sektar 2 KM dari lokasi pertama. Perangkap berikut kamera pengintai diketahuinya akan tetap terpasang hingga satu bulan ke depan.
“Perangkap berikut peralatan dari BKSDA selalu kami jaga agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Warga Desa Bumi Ratu, Sungkai Selatan, Lampung Utara, dilaporkan resah, ada dua harimau masuk perkebunan.
Dua ekor Harimau itu kali pertama dilihat Ahmad Hardi (26), pemuda dusun V desa setempat.
Ahmad mengaku melihat dua ekor harimau saat ia tengah beristirahat di gubuk kebun singkong milik Hi.Tabroni, saat menunggu rekan-rekan-nya yang sedang mencabut singkong, Minggu (18/9/2022) siang, tiba-tiba ia mendengar suara ‘krasak krusuk’.
Merasa curiga, pemuda itu kemudian mendekati suara aneh tersebut.
Ia terkejut setelah melihat suara aneh itu adalah dua ekor harimau.
Merasa ketakutan, Ahmad Hardi kemudian mengabarkan kepada teman temannya soal penemuan binatang buas tersebut melalui telepon.
Rekan–rekannya yang sedang mencabut singkong kemudian datang dan mengaku ikut melihat dua ekor harimau itu.
Kemudian dua hewan belang yang dilindungi itu pergi.
Menurut mereka satu harimau pergi ke tengah-tengah kebun singkong, dan satunya pergi ke arah kebun sawit.
Kapolsek Sungkai Selatan, Kompol Mulyadi membenarkan adanya laporan masyarakat tentang munculnya harimau di perkebunan warga.
Saat ini pihaknya tengah melakukan pertemuan dengan camat, kades, dan tokoh masyarakat setempat.
Menurut Kapolsek, akibat peristiwa tersebut masyarakat menjadi resah dan takut untuk melakukan aktivitas bekerja di kebun.
“Mereka resah dan takut untuk berkebun. Umumnya masyarakat Dusun V Desa Bumi Ratu ini mayoritas adalah petani,” kata Kompol Mulyadi dalam laporan tertulisnya.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)