Tragedi Arema di Kanjuruhan

Mahfud MD Umumkan TGIPF Tragedi Arema di Kanjuruhan, Berikut Nama-namanya

Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF atas tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Tangkap Layar YouTube via Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD saat mengumumkan nama-nama anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10/2022). Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF atas tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF atas tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD juga sudah mengumumkan nama-nama anggota TGIPF tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, pada Senin (3/10/2022).

Diketahui, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam, terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan, hingga mengakibatkan banyak korban.

Tercatat, mulai dari akademisi hingga penggiat sepak bola masuk dalam TGIPF tersebut.

Berikut nama-nama anggota TGIPF tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang.

Baca juga: Polisi Jelaskan Siapa yang Perintahkan Tembak Gas Air Mata di Tragedi Arema di Kanjuruhan

Baca juga: Terungkap Alasan Partai Nasdem Usung Anies Baswedan Jadi Capres 2024

Ketua: Menko Polhukam Mahfud MD 

Wakil Ketua: Menpora Zainuddin Amali 

Sekretaris: Mantan Jampidum/Mantan Dep III Kemenko Polhukam Nur Rochmad

Anggota: 

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI) 

Baca juga: Anies Baswedan Resmi Jadi Capres 2024 dari Partai Nasdem

Baca juga: Ratapan Sugianto Tunggu Jasad Anak di Lorong Jenazah, Siswa SMP Korban Tragedi Kanjuruhan

2. Sumaryanto (Rektor UNY) 

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer) 

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas) 

5. Nugroho Setiawan (Mantan Oengurus PSSI dengan Lisensi FIFA) 

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (Mantan Kepala BNPB) 

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketua Umum 1 KONI) 

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat) 

9. Laode M Syarif (Kemitraan/Mantan Wakil Ketua KPK) 

10. Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan Pemain Tim Nasional Sepakbola)

Mahfud mengatakan, tim tersebut nantinya akan bekerja paling lama satu bulan.

Menko Mahfud juga menegaskan, tim tersebut tidak hanya akan melakukan investigasi terkait aspek hukum, melainkan lebih menyeluruh. 

"Bukan sekadar (aspek) tindakan hukum, karena tindakan hukumnya sudah diperintahkan dalam dua atau tiga hari ke depan supaya segera dilakukan penegasan."

"Tapi ini akan lebih menyeluruh, latar belakang, proses, siapa yang terlibat, dan macam-macam, kaitan-kaitan dengan pihak luar, siapa tahu nanti ketemu," kata Mahfud MD.

Penembak Gas Air Mata Masih Misteri

Di sisi lain, hingga kini, masih menjadi misteri siapa yang perintahkan tembak gas air mata ketika terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang.

Dalam tragedi Arema di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, tercatat 125 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Diketahui, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam, terjadi tragedi Arema di Kanjuruhan, hingga mengakibatkan banyak korban.

Satu di antara yang menjadi sorotan dalam insiden yang merenggut ratusan nyawa tersebut, penembakan gas air mata menjadi sorotan banyak pihak.

Dalam aturan FIFA, penggunaan gas air mata di dalam stadion sangat dilarang.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya masih mendalami terkait kasus tragedi Stadion Kanjuruhan.

Pihak internal juga tengah memeriksa 18 orang polisi terkait kasus tersebut.

Ia menuturkan bahwa polisi yang diperiksa mulai dari level perwira tinggi, perwira menengah hingga anggota yang mengamankan Stadion Kanjuruhan. Mereka diperiksa terkait manajemen pengamanan di lapangan.

"Ya, saya ulangi lagi ya. Saat ini sedang dimintai keterangan atau didalami di level managerial pengamanan di lapangan."

"Itu dulu, biar tim bekerja dulu dan jangan terburu-buru."

"Asas kehati-hatian kemudian ketelitian kemudian kecermatan juga menjdi standar dari tim ini," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Senin (3/10/2022).

Dedi kemudian menjawab pertanyaan awak media soal aturan FIFA yang melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion.

Menurutnya, hal tersebut juga masuk ke dalam materi yang diaudit oleh internal Polri.

"Semua standar operasional prosedur. Demikian juga statuta dan regulasi yang ada bagian daripada materi yang diaudit oleh tim. Sabar dulu ya."

"Saya juga berterima kasih kepada temen-temen media yang terus mengawal proses ini."

"Nantinya insya Allah akan saya sampaikan setelah tim bekerja sesuai dengan parsial-parsialnya."

"Hari ini meriksa besok hasilnya seperti apa saya juga update kepada temen temen," pungkasnya.

Sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang antara suporter dengan aparat, memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 orang.

Kerusuhan terjadi usai Arema FC takluk 3-2 dari sang tamu Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

Setelah itu terlihat suporter mulai masuk ke area lapangan dan dihadang oleh aparat keamanan.

Hingga pagi tadi korban meninggal dunia mencapai 129 orang.

Kerusuhan terjadi akibat ribuan dari suporter Aremania turun ke lapangan, begitu di lapangan mereka mendapatkan hadangan dari aparat yang berjaga.

Dalam penanganan itu, terlihat pihak kepolisian yang bertugas menggunakan gas air mata untuk mengurai suporter, yang diduga pula ini jadi penyebab banyaknya korban jiwa berjatuhan.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta mengatakan justru penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur.

Pihak kepolisian menggunakan gas air mata karena suporter sudah bertindak anarkis dan masuk ke area lapangan.

Setelah penembakan gas air mata suporter berhamburan ke pintu 12 dan membuat area itu mengalami penumpukan.

“Saat terjadi penumpukan, itu jadi banyak yang mengalami sesak napas,” kata Nico Afinta saat konferensi pers, Minggu (2/20/20220.

“Seandainya suporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi, semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam in,” sambungnya.

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved