Berita Lampung

Hasil Panen Kopi Robusta Lampung Barat Tahun Ini Meningkat karena Faktor Cuaca

Kabid Perkebunan Disbunnak Lampung Barat Sumarlin mengatakan, hasil panen petani kopi robusta tahun ini sudah mencapai 1,123 ton per hektare.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
KOMPAS/MOHAMAD BURHANUDIN
Ilustrasi. Hasil panen kopi robusta Lampung Barat mengalami peningkatan. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Hasil panen kopi robusta di Lampung Barat mengalami peningkatan dari tahun lalu.

Kabid Perkebunan Disbunnak Lampung Barat Sumarlin mengatakan, hasil panen petani kopi robusta tahun ini sudah mencapai 1,123 ton per hektare.

Sementara tahun 2021, hasil panen petani kopi robusta di Lampung Barat sebanyak 1,093 ton per hektare.

Namun demikian, kenaikan saat ini belum signifikan.

Sumarlin mengatakan bahwa hal tersebut sudah cukup baik.

Baca juga: Pembunuh Sekeluarga di Way Kanan Mabuk dan Judi setelah Jual Tanah Warisan Rp 300 Juta

Baca juga: Pengacara Rizky Billar Bantah Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora, Cuma Gertak

“Data sementara dari kami untuk tahun ini hasil panen mencapai 1,123 ton,” 

“Belum terlalu signifikan naiknya, namun sudah bisa dibilang cukup bagus,” kata Sumarlin, Jumat (7/10/2022).

Menurutnya, hasil panen tahun ini masih bisa bertambah lagi dikarenakan penghitungan akan terus dilakukan hingga akhir tahun.

Namun untuk hasil panen tahun ini belum mencapai target.

Pemkab Lampung Barat menargetkan hasil panen kopi robusta sebesar 2 ton per hektare.

“Kalau untuk target kita tahun 2 ton, mungkin belum sampe kesitu,” imbuhnya.

Sementara Ronald, petani kopi robusta di Kecamatan Batu Brak Lampung Barat mengatakan, kenaikan hasil panen tahun ini disebabkan oleh faktor cuaca.

Baca juga: Polres Way Kanan Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Sekeluarga di TKP

Baca juga: BPBD Pesisir Barat Lampung Ingatkan Pengendara Waspada Saat Lintasi Jalan Antar Kabupaten 

Dimana tahun lalu cuaca ekstrim di Lampung Barat lebih parah dibandingkan cuaca esktrim tahun ini.

“Faktor utama dari naiknya hasil panen ini selain karena produktifnya petani dalam merawat kopi ada juga pada faktor cuaca,” 

“Cuaca tahun ini memang sering hujan, namun tidak seekstrim tahun lalu,” 

“Karena cuaca ekstrim tahun lalu masuk di tahap panen awal, sedangkan tahun ini masuk di tahap panen akhir,” kata Ronald.

Selain itu Ronald juga mengatakan bahwa harga 1 kg kopi di Lampung Barat saat ini sudah mencapai 26-27 ribu.

Harga tersebut diketahui naik dari pertengahan bulan lalu yang waktu itu 1 kg kopi harganya berkisar di 20-22 ribu.

“Harga yang naik menjadi 26-27 ribu tersebut dikarenakan faktor kelangkaan kopi,” 

“Karena sekarang sudah bukan masa panen besar lagi, kalau waktu panen besar waktu itu harganya 20-22 ribu,” 

“Harga naik di bulan sekarang itu ya dikarenakan kopinya sudah mulai langka dan sekarang juga masa panennya sudah lewat,” ujarnya.

Baca juga: Wisata Bahari Pesawaran Lampung Masih Jadi Primadona Wisatawan

Baca juga: Gunakan Nomor Punggung 26, Pemain Chelsea Kalidou Koulibaly Minta Izin ke John Terry

Ronald mengatakan bahwa biasanya masa panen kopi itu dilakukan 3 tahap.

Yaitu tahap panen awal, tahap panen besar, dan tahap panen akhir.

Tahap panen awal dilakukan ketika biji kopi masih dominan muda, namun sudah ada beberapa yang berwarna merah.

Tahap panen besar dilakukan ketika rata-rata biji kopi sudah berwarna merah dan hanya menyisakan sedikit biji kopi yang belum berwarna merah.

Terakhir tahap panen akhir ialah panen yang dilakukan ketika biji kopi hanya meninggalkan sisa atau bekas dari hasil panen besar.

(Tribublampung.co.id/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved