Pembunuhan Sekeluarga di Way Kanan
Pembunuhan Sekeluarga di Way Kanan, Kakam Marga Jaya Temukan Sekarung Pakaian Korban
Kakam Marga Jaya Negara Batin Way Kanan Muhammad Yani mengatakan dirinya menemukan sekarung pakaian korban di belakang rumah.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Way Kanan - Kakam Marga Jaya Negara Batin Way Kanan Muhammad Yani mengatakan dirinya melaporkan tentang kejadian pembunuhan sekeluarga di Way Kanan pertama kali kepada Polsek Negara Batin.
"Karena pada 24 Juli 2022 di Polsek Negara Batin ada warga yang hilang," kata Kepala Kampung Marga Jaya M Yani saat ditemui di kediamannya di Marga Jaya Negara Batin Way Kanan, Jumat (7/10/2022).
Laporan polisi tersebut telah diterima dan para saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Awalnya pada 27 Februari 2022 ada masyarakat melaporkan kepadanya yakni Juwanda menghilang.
Rekannya melaporkan kepada sekretaris kampung dan dari situ mencari tahu dimana keberadaannya.
Baca juga: Profil Kapolres AKBP Teddy Rachesna yang Menangani Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Way Kanan
Baca juga: Pria di Lampung Barat Ditangkap Menipu Pakai Aplikasi WhatsApp
Pada Maret dirinya berupaya mencari tahu tentang keberadaan Juwanda tersebut.
"Saya panggil beberapa masyarakat dengan kawan akrabnya dan mengatakan terakhir berhubungan malam 27 Februari 2022," kata Yani.
Lalu rekan dari Juwanda menyampaikan kepadanya bahwa informasinya melarikan uang saudaranya Erwin sebagai pelaku saat ini Rp 20 juta.
"Saya cari tahu dan benar atau tidak dan setelah satu bulan kemudian panggil Erwin pada April 2022.
"Lalu mengatakan bapak dan ibunya sedang digunung dan Juanda merantau dan melarikan diri uang Erwin sebanyak 20 juta," kata Yani.
"Saya tanya kepada orangtuanya sedang berada di gunung dan berhubungan dengan orangtuanya setalah 10 hari," tambahnya.
Dijelaskan oleh Erwin saat ditanya kehidupan Juanda bahwa sudah menikah dengan janda di Riau.
"Kata Erwin kalau Juwanda itu sudah enak hidupnya," katanya.
Dirinya menanyakan kepada Erwin ada atau tidak nomor Juanda atau saudara yang di Ria tersebut.
Lalu Erwin ini memberitahukan kalau yang punya nomor tersebut Wahyu.
"Saya berikan waktu 3 x 24 jam untuk memberi tahu nomor telepon telpon Juwanda dan saya terus menyelidiki serta menggali informasi lainnya dan dan saya pastikan kalau Juwanda ini puncaknya dibunuh," kata Yani.
Jadi Zainuddin, Siti Romlah, Wawan, Juwanda dan anaknya Zahra yang dibunuh.
Dan dipastikan kalau mereka itu sudah meninggal dunia.
"Akhirnya saya melaporkan ke Polsek Negara Batin sejak Juli lalu, dan akhirnya Agustus 2022 ini ada pakaian orangtuanya satu karung di belakang rumah," paparnya.
Ada pakaian yang layak untuk pesta itu yang dibuang.
Ditambah kecurigaan dan sampai Agustus 2022 cari tahu dimana makamnya.
"Sampai dengan 4 Oktober malam jam 21.00 wib saya panggil Erwin dan suruh sekdes susul Wahyu anak Erwin," kata Yani.
Juanda menanyakan apakah ditusuk apa dipukul, jawab dari Wahyu anak dari Erwin itu bahwa korban ini dipukul dan dikuburnya di luar kampung.
Kemudian sekdes meninjau ke kuburan tersebut.
Setelah itu pulang sekdes Wahyu diamankan.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)