Berita Terkini Artis
Personel Kotak Tidak Lupakan Posan Tobing hanya Blok Medsosnya
Persenel Kotak Tantri, Chua dan Cella hanya memblok media sosialnya untuk Posan Tobing untuk komunikasi tetap terbuka.
Tribunlampung.co.id, Jakarta – Personel Kotak mengakui memblok Posan Tobing di akun media sosialnya.
Personel Kotak terdiri Tantri, Chua dan Cella Tantri, Chua dan Cella setelah memposting cuitan di media sosial yang menyerang mereka.
Hal ini terkait tuntutan royalti sebab banyak lagu ciptaan Posan Tobing yang membuat Kotak meraih kesuksesan.
Dan menurut Tantri, dirinya dan personel Kotak lainnya terpaksa memblok Posan Tobing namun untuk komunikasi tetap terbuka.
"Perihal blok, memang kami memblok bang Posan. Hal itu terjadi setelah bang Posan memposting cuitan yang menyerang kami," kata Tantri yang ditemani Chua dan Cella, dalam video klarifikasinya yang diunggah ke instagram, Jumat (7/10/2022).
Baca juga: Nagita Slavina Gelar Jajarans, Festival Jajananan ajak 53 UMKM
Baca juga: Nagita Slavina pernah Ditelpon Lesti Kejora Sambil Nangis-nangis
Personel Kotak menutup komunikasi dengan Posan hanya sebatas di media sosial.
Tapi di luar itu ia tetap berusaha menjalin komunikasi dengan mantan drummer Kotak tersebut.
"Bang posan ingat 2013, kami pernah sowan ke rumah bang Posan dan ketemu orang tua bang Posan. Kami masih berhubungan baik, enggak ada yang berubah kok," ucapnya.
Tantri menegaskan kalau nomor teleponnya masih seperti yang lama dan kemungkinan disimpan oleh Posan, serta alamat rumahnya masih sama.
"Kantor label kita Warner pun masih sama. Jadi gak kesulitan kalau mau komunikasi sama kita," ungkap Tantri.
Selanjutnya Chua sang bassiss juga memastikan kalau Kotak sama sekali tidak ada niat menghapus sejarah perjalanan Kotak.
Sebab dalam perjalanan band Kotak ada keterlibatan Posan Tobing, sebagai pencipta lagu dan drammer.
Baca juga: Video Hotman Paris Bahas soal Kekayaan, Nama Rizky Billar Terseret
Baca juga: Kuasa Hukum Rizky Billar Sebut Lesti Kejora dan Suami Sudah Damai: Mereka Manja-manjaan
"Kita bukan kacang lupa kulitnya. Masih mengingat sekali siapa yang berjasa buat kita dari 2004 sampai sekarang," ungkap Chua.
"Semenjak Posan mundur dari kotak, kami selalu mendoakan yang terbaik," timpal Tantri.
Tantri berharap video klarifikasi Band Kotak yang menjawab cuitan dan pernyataan Posan Tobing menjadi titik terang.
"Kami yakin video klarfiikasi ini akan mencerahkan Sahabat Kotak dan semua pihak," ujar Tantri.
Personel Kotak, yakni Chua, Cella, dan Tantri menyampaikan alasan mereka kenapa baru sekarang klarifikasi.
"Kenapa baru klarifikasi karena kami harus bicara sama pihak pihak yang terkait," kata Chua Kotak dikutip Warta Kota, Jumat (7/10/2022).
Chua menambahkan di Indonesia ada badan yang mengatur royalti para musisi, yakni Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), yakni Wahana Musik Indonesia (WAMI).
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 56 jo UU Hak Cipta yang membayarkan hal tersebut adalah LMK dalam hal ini WAMI," ucap Chua.
"Jadi sebenarnya memang tidak tepat (Posan) meminta hak royalti performancenya kepada Kotak," timpal Tantri.
Tantri menyebut semua pelaku seni termasuk Posan, berhak mendapatkan performance royalti akan karya-karya yang dibuat dan diciptakan olehnya.
"Ya emang semua hak pelaku seni dapat hak royaltinya, kalau mau dapat hak royalti performance silahkan daftar ke WAMI dan jadi member WAMI," jelas Tantri.
Posan Tobing Pendam Kemarahan 11 Tahun
Musisi Posan Tobing marah di media sosial kepada para personel grup band Kotak.
Posan Tobing melampiaskan kekecewaannya kepada Cella, Tantri, dan Chua karena tidak didapatkan hak royalti setelah 11 tahun keluar dari Kotak.
"Ya kenapa saya marah-marah, 11 tahun saya memendam semuanya. Saya gabisa bicara langsung karena komunikasi diputus dengan akun media sosial, saya diblok," kata Posan Tobing ketika ditemui di kediamannya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/10/2022).
Menurut Posan selama 11 tahun ini, hak royalti berupa performing rights dari panggungan Kotak tidak dibayarkan.
"Saya tahu, setelah saya keluar, sudah ribuan panggung dijalani sama Kotak. Mereka bawakan lagu-lagu yang ada keterlibatan saya di dalamnya," ucapnya.
Di saat haknya tak dibayarkan, Posan pun menyaksikan perbincangan personil Kotakdi beberapa konten Youtube, Cella, Chua, dan Tantri merasa senang hanya bertiga karena pembagiannya cukup merata.
"Saya sakit hati di situ. Awal mula satu konten saya dengar, ya sakit cuma saya memaafkan diri saya. Tapi dua sampai tiga konten, ucapannya sama, pembagian merata. Saya sakit hati sekali sama Kotak," jelasnya.
"Kalau bicara merata, harusnya Kotak tau meratanya dibagi ke semuanya, termasuk saya dan founder dari Kotak," sambungnya.
Sampai detik ini, diakui Posan Tobing tidak ada itikad baik dari Cella, Tantri, dan Chua atau manajemen band Kotak membahas masalah performing rights hak royalti.
"Itu yang bikin saya sakit hati. Harusnya mereka datang ke saya obrolin semua ini. Bukan diam saja dan blok akun media sosial saya," ujar Posan Tobing.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)