Berita Terkini Nasional

Polisi Ungkap Temuan Baru Tragedi Kanjuruhan, Puluhan Botol Mencurigakan di Stadion

Polisi mengungkap temuan baru di Stadion Kanjuruhan itu berupa botol-botol minuman yang mencurigakan.

Kaloase Tribunnews.com
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan keterangan kepada awak media di Mapolres Malang, Kabupaten Malang. Kondisi tribun Stadion Kanjuruhan Malang pasca tragedi yang menewaskan ratusan orang. 

Tribunlampung.co.id - Polisi mengungkap temuan baru terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Temuan baru polisi di Stadion Kanjuruhan tersebut kini sedang dalam pemeriksaan Lab Forensik (Labfor).

Polisi mengungkap temuan baru di Stadion Kanjuruhan itu berupa botol-botol minuman yang mencurigakan.

Ada puluhan botol yang ditemukan di dalam maupun luar Stadion Kanjuruhan.

Berikut ini temuan terbaru polisi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Baca juga: Ibu di Mesuji Syok Dengar Pengakuan Anaknya Masih SMP, Hamil Akibat Ayah Tiri

Baca juga: Rizky Billar Bantah Dugaan KDRT ke Lesti Kejora, Respon Polisi: Itu Hak Lawyer

Tragedi yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan ini menelan banyak korban jiwa dan korban luka.

Sebanyak 131 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Dalam kasus ini, enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

Keenam tersangka tersebut yakni Direktur Utama PT LIB, AHL; Ketua Panitia Pelaksana, AH; Security Officer, SS; Kabagops Polres Malang, WSS; Anggota Brimob Polda Jatim, H; dan Samaptha Polres Malang, BSA.

Polri kembali membeberkan sejumlah temuan terkait tragedi Kanjuruhan.

Berikut ini temuan terbaru polisi soal tragedi Kanjuruhan sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Ditemukan 46 Botol Miras Oplosan

Baca juga: Kapolri Ungkap 2 Perwira yang Perintahkan Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Kanjuruhan

Baca juga: Sosok Zainudin yang Tewas Ditangan Anak dan Cucu, 4 Anggota Keluarganya Ikut Dibantai

Polisi menemukan sejumlah botol minuman yang diduga minuman keras (miras) di area Stadion Kanjuruhan.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan botol-botol tersebut berjumlah puluhan.

Polri menduga miras tersebut adalah miras oplosan berukuran 550 mililiter.

"(Totalnya) ada 46-an (botol)," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Botol-botol itu ditemukan di dalam maupun di luar Stadion Kanjuruhan.

Selain itu, polisi juga menemukan botol minuman lain di area tribune penonton.

"Untuk temuan ini sedang dilakukan pemeriksaan di labfor," terang Dedi.

11 Tembakan Gas Air Mata

Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, Polri melepaskan 11 tembakan gas air mata sebagaimana disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pernyataan Dedi ini menanggapi artikel dari media Amerika Serikat The Washington Post yang menulis bahwa 40 tembakan dilepaskan ke arah penonton dalam rentang waktu 10 menit.

"Bukan 40 tembakan, hanya 11 tembakan gas air mata yang dilepas seperti yang sudah disampaikan Bapak Kapolri," ujarnya, seperti yang diberitakan Kompas.com, Sabtu.

Menurutnya, tembakan tersebut dilepas di dalam dan luar stadion untuk membubarkan massa yang berpotensi anarkistis.

"Di luar pun ada kejadian. Ketika tim pengamanan mengevakuasi pemain dan ofisial Persebaya keluar diadang butuh waktu sekian lama."

"Juga terjadi pengerusakan, pembakaran," jelas Dedi.

Kantongi Identitas Pelempar Batu ke Mobil Pemain Persebaya

Polri mengantongi identitas pelaku yang melempar batu ke mobil taktis yang membawa pemain Persebaya dalam tragedi Kanjuruhan.

Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, identitas pelaku telah dikantongi oleh pihak kepolisian.

"Sudah (identitas pelaku pelempar batu dikantongi)," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (7/10/2022), dilansir Tribunnews.com.

Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 705 Orang

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, jumlah korban tragedi Kanjuruhan kembali bertambah.

Kini, total ada 705 orang yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan.

"Jumlah total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 131 orang, jumlah korban luka 574 orang," ujar Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Sabtu.

Adapun rincian 574 korban luka yakni terdiri dari 506 orang mengalami luka ringan, 45 luka sedang, dan 23 luka berat.

Sementara, korban yang masih dirawat inap oleh pihak rumah sakit setempat sebanyak 36 orang.

"Data hasil konsolidasi telah dilakukan crosscheck ulang dengan pihak pemerintah setempat dan dengan RS terkait," imbuh Dedi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved