Berita Lampung

SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan Punya Inovasi Ubah Oli Bekas Jadi Minyak

SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan memiliki inovasi mampu mengubah oli bekas menjadi minyak.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: muhammadazhim
 Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus
Guru otomotif SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan Novan Ardian memperlihatkan minyak yang sudah jadi dari proses penyulingan oli bekas. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan memiliki inovasi mampu mengubah oli bekas menjadi minyak. Minyak yang dihasilkan dari oli bekas yang dibuat oleh siswa SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan tersebut dapat digunakan untuk bahan bakar kompor minyak, lampu semprong (petromak).

Warna api, asap, dan bau yang dihasilkan dari minyak hasil pengolahan oli bekas yang dibuat oleh siswa SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan tersebut sangat mirip dengan minyak tanah.

Guru otomotif SMK Muhammadiyah Way Sulan Lampung Selatan Novan Ardian mengatakan, proses pemasakan oli bekas hingga menjadi minyak membutuhkan waktu kurang lebih satu jam.

"Yang membuat lama itu proses menghidupkan kompornya dan tergantung dengan tingkat apinya, semakin tinggi volumenya semakin cepat proses penyulingannya," kata Novan, Sabtu (15/10/2022).

Novan mengatakan, jika volume api terlalu besar dapat berdampak pada suhu di sekitarnya. "Maka dari itu diharapkan proses pembakarannya dilakukan di rungan terbuka, agar tidak menyambar ke benda lain," katanya.

Baca juga: Pelaku Curas di Pesawaran Diringkus Setelah 23 Hari Buron

Baca juga: Jebol Akibat Banjir, Pagar SMPN 2 Semaka Tanggamus Lampung Belum Pasti Kapan Dibangun

Novan mengatakan, proses pertama yakni memanaskan kompor oli. "Setelah kompor oli hidup kita langsung masuk ke tabung pertama, tabung yang menampung oli bekasnya yang mau dimasak," katanya.

Novan menjelaskan, setelah oli itu menguap di tabung pertama, oli itu akan masuk ke dalam tabung ke dua. "Tabung ke dua itu dimana untuk mengumpulkan uap oli yang tadi dimasak," ujarnya.

Novan mengatakan, setelah oli itu berubah menjadi minyak, akan mengalir ke cerobong dan jatuh ke wadah untuk ditampung.

Novan menjelaskan, minyak yang sudah jadi, sejenis dengan minyak tanah. "Karena dari sisi warna, asap, bau mirip seperti minyak tanah, namun kendalanya asap yang ditimbulkan masih terlalu hitam," katanya.

Novan mengatakan, tujuan dari inovasi mengubah oli bekas menjadi minyak tanah ini dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan.

"Harga BBM sekarang ini kan lagi mahal, kita mencari inovasi dimana kita mendaur ulang oli bekas menjadi bahan bakar minyak kendaraan," ujarnya.

Novan megatakan inovasi oli bekas menjadi minyak sangat ekonomis, dapat membantu masyarakat ditengah mahalnya harga BBM saat ini.

"Bisa dikatakan lebih murah, karena oli bekas bisa kita dapatkan hanya dengan Rp 2 ribu/liternya, dan minyak dari oli bekas itu jika kita gunakan untuk minyak lampu (petromak) bisa bertahan sampai dua jam," katanya

Novan berharap pemerintah Lampung Selatan dapat mendanai inovasi mengubah oli menjadi minyak yang telah siswanya lakukan.

"Kami berharap pemerintah memberikan bantuan, karena kami masih butuh beberapa alat seperti kompor, cerobong, dan alat lainnya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved