Banjir di Pesisir Barat
Tanaman Pertanian Milik Warga Ngaras Pesisir Barat Lampung Rusak Akibat Banjir
Dampak banjir di Kecamatan Ngaras merusak tanaman pepaya, pinang, pisang dan padi milik warga.
Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Tanaman pertanian milik warga Pekon Raja Basa Kecamatan Ngaras, Pesisir Barat, Lampung rusak akibat banjir.
Tanaman pertanian milik warga Pekon Raja Basa, Pesisir Barat, Lampung tersebut rusak dan dipastikan tidak bisa dipanen.
Banjir yang landa Pekon Raja Basa, Pesisir Barat, Lampung akibat luapan air sungai Way Ngaras yang rendam pemukiman dan tanaman pertanian milik warga.
Pantauan Tribun Lampung berbagai tanaman warga yang ikut terdampak banjir mulai dari pepaya, pinang, pisang dan padi.
Akibatnya sebagian tanaman pepaya di kebun milik warga jadi layu dan membusuk karena batangnya rusak dan patah.
Muslimin warga Pekon Rajabasa mengatakan, akibat luapan sungai Way Ngaras tersebut ikut merusak sebagian kebun milik warga.
Baca juga: Besok, DPD II Partai Golkar Tulangbawang Ikut Serta Jalan Sehat Serentak se-Indonesia
Baca juga: Kejati Lampung Bakal Surati BPKP Sikapi Lambatnya Hitung Kerugian Negara Kasus KONI
"Kalau berapa hektar kebun kates milik warga yang terdampak saya tidak tau, tapi bisa liat sendiri pohonya sudah mulai layu," jelasnya.
Tanaman tersebut saat ini sedang dalam masa pertumbuhan dan sebagian ada yang sudah siap panen.
Sementara itu banjir yang merendam pemukiman warga di Kecamatan Ngaras itu saat sudah mulai surut.
Peratin Pekon Bandar Jaya Johan mengatakan, banjir yang terjadi akibat luapan air Way Ngaras itu terjadi hampir setiap tahun.
Dikatanya, setiap banjir melanda selalu menggenangi kebun warga dan menggenangi jalan masuk ke marga Ngaras.
Ia berharap Pemerintah Pesisir Barat dapat segera menormalisasi sungai Way Ngaras tersebut.
"Harapan kita pemerintah dapat menormalisasi sungai ini dengan cara pengerukan," harapnya.
Sebab kata dia, jika tidak segera dilakukan normalisasi sungai Way Ngaras tersebut akan mengakibatkan hal yang sama terulang kembali.
Diberitakan sebelumnya, warga Pekon Raja Basa Kecamatan Ngaras mulai membersihkan rumah pasca banjir akibat meluapnya sungai Way Ngaras.
Pantauan Tribun Lampung banjir yang merendam enam pekon di Kecamatan Ngaras tersebut saat ini sudah surut.
Warga juga sudah mulai membersihkan puing dan lumpur yang merendam rumah mereka.
Muslimin mengatakan, banjir yang terjadi akibat luapan sungai Way Ngaras itu sudah dua kali terjadi dalam bulan ini.
Baca juga: Kondisi Terkini Pasca Banjir di Pesisir Barat, Mayoritas Warga Sudah Kembali ke Rumah Masing-masing
Baca juga: Breaking News 6 Pekon di Pesisir Barat Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai Way Ngaras
"Dalam bulan ini saja sudah dua kali terjadi banjir ini," kata dia.
"Tinggi banjir kali ini mencapai lebih dari 1 meter yang memasuki perkarangan rumah warga," sambungnya.
Dikatakanya, banjir di Pekon Raja Basa tersebut memang selalu terjadi setiap tahun.
Dalam musibah banjir kali ini beruntung tidak memakan korban jiwa.
Sebab luapan banjir kali ini hanya terjadi dalam 2 jam dan kemudian surut.
"Banjir tadi memang sangat besar, tapi alhamdulillah cepat surutnya hanya sekitar 2 jam," jelasnya.
(Tribunlampung.co.id / Saidal Arif)