Hantoni Hasan Terbang ke Gresik Jawa Timur, Belajar Pengolahan Pupuk

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Hantoni Hasan benar-benar bakal mewujudkan niatnya untuk membangun pabrik pengolahan pupuk di Lampung.

Sebagai bukti keseriusannya untuk membangun pabrik pengolahan pupuk di Lampung, Hantoni Hasan langsung terbang ke pabrik pupuk Gresik Jawa Timur.

Di Jawa Timur, Hantoni Hasan berada hampir sepekan sejak tanggal 8 sampai 15 Oktober 2022.

Di sana, politisi yang berniat maju pada kontestasi Pilgub Lampung 2024 dengan tagline Lampung Bangkit itu, belajar tentang proses pengolahan produksi pupuk di Gresik Jawa Timur. 

Gresik memiliki bahan baku pupuk yang sangat melimpah, terutama Dolomit, salah satu bahan baku utk pembuatan pupuk.

Baca juga: Melalui Wisata Gastronomi, Hantoni Hasan Ingin Masyarakat Tahu Sejarah Seruit, Makanan Khas Lampung

Dolomit adalah suatu mineral karbonat yang terbentuk dari kalsium magnesium karbonat (CaMg(CO3)2). 

Dolomit merupakan bahan baku penting yang digunakan industri gelas dan kaca lembaran, industri keramik dan porselen, industri refraktori, pupuk, dan pertanian.

Melalui keterangan tertulisnya kepada Tribunlampung.co.id, Hantoni Hasan mengamini jika lawatannya ke pabrik pupuk Gresik Jawa Timur itu sebagai bentuk keseriusannya untuk menjalankan program pembangunan pabrik pupuk di setiap Kabupaten di Lampung.

Itu diwujudkan jika politisi pengusung tagline 'Lampung Bangkit' ini diberi amanah untuk memimpin Lampung.

"Pabrik pupuk ini diwujudkan untuk membantu petani dalam pemenuhan pupuk yang murah dan berkelanjutan bagi petani di Provinsi Lampung," kata Hantoni Hasan.

Bangun Pabrik Pupuk Melalui BUMD

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hantoni Hasan memandang Provinsi Lampung kedepan perlu dibangun pabrik pengolahan pupuk.

Dalam pengelolaannya, perlu dibentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang pengelolaanya dibawah kendali Pemerintah Provinsi Lampung.

Keberadaan pabrik pupuk itu kedepan diharapkan bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani yang kerap mengeluh karena tersendatnya pasokan pupuk khususnya subsidi.