Pemain Chelsea Thiago Silva Bakat Jadi Aktor, Didapuk Main Film Dokumenter

Saat itu, Thiago Silva pindah ke FC Porto di jendela transfer musim dingin musim 2004/2005. 

Setelah satu tahun di Portugal, dia bergabung dengan Dynamo Moscow di Rusia.

Ini menjadi awal ia terkena penyakit TBC dengan gejala gampang lelah dan demam tinggi. 

Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia menderita penyakit tersebut selama 6 bulan terakhir setelah kepindahan ke Eropa.

Menariknya, dilaporkan bahwa jika Thiago Silva didiagnosis 15 hari kemudian, dia akan meninggal karena masalah pernapasan.  

Thiago merasa tidak stabil dengan dinginnya musim dingin Rusia yang membuatnya terkena penyakit bakteri. 

Penyakitnya menjadi jauh lebih buruk dari waktu ke waktu hingga membutuhkan perawatan secara intensif. 

Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia bisa saja meninggal jika dia dirawat di rumah sakit dua minggu kemudian.

Ia pun harus kehilangan berat badannya 10 kilogram. 

“Saya di rumah sakit selama enam bulan dan saya kehilangan berat badan 10 kg. Ibu saya mengatakan bahwa saya tak terlihat sakit, tapi saya tak bisa bergerak,” tuturnya.

Alhasil ia pun sempat berpikir untuk pensiun dari dunia sepakbola.

“Saya hampir meninggal. Itu mengapa, ketika kapan pun saya bermain, saya memikirkan momen-momen di Rusia itu,” lanjutnya.

Kendati demikian Thiago memiliki istri dan keluarganya yang menemaninya saat menderita penyakit tersebut. 

Saat dokter  mempertimbangkan untuk memotong sebagian paru-parunya, Isabelle dan sang ibu tak setuju dengan operasi tersebut. 

“Saya katakan kepada mereka (dokter) bahwa tak ada satu orang pun yang boleh mengoperasinya dan memupuskan mimpi suami saya,” kata Isabelle.