Lampung Bangkit
Hantoni Hasan Ajak Kaum Milenial dari Berbagai Komunitas Berdiskusi Soal Isu Kekinian
Diskusi seputar persoalan-persoalan yang kehidupan yang dialami kaum milenial dari berbagai komunitas itu
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Bakal Calon Gubernur Lampung Hantoni Hasan mengajak kaum milenial dari berbagai komunitas berdiskusi di Cafe Legend Bandar Lampung, Kamis (27/10/2022) sore.
Diskusi seputar persoalan-persoalan yang kehidupan yang dialami kaum milenial dari berbagai komunitas itu.
Mereka terdiri dari Komunitas Bank Sampah, Komunitas Seni, Komunitas Olahraga, dan Komunitas Gamers.
Dengan menghadirkan narasumber di antaranya, Rizki dari sociopreuer /penggiat lingkungan, Chandra dari penggiat lingkungan, Rian dari penggiat lingkungan.
Kemudian M Rizki dari penggiat seni, Ade dari makeup artis, Hendra Komunitas Gamers, Dhika Komunitas Gamers, Cahyo penggiat Olahraga.
Baca juga: Melalui Wisata Gastronomi, Hantoni Hasan Ingin Masyarakat Tahu Sejarah Seruit, Makanan Khas Lampung
Ada juga Ateng penggiat Olahraga sekalgus pelatih PSBL U 20.
Dari diskusi itu mengemuka berbagai hal yang ada pada berbagai komunitas yang ada di Lampung.
M. Rizki dari Komunitas Seni misalnya, menyebut banyak hal yang harus menjadi perhatian para pemangku kepentingan di Lampung terhadap keberlangsungan dunia seni di Lampung.
"Di bidang seni dan budaya masih banyak banget yang mesti kita perhatikan. Contohnya teman teman di Lampung bukan hanya ada orang lampung, banyak suku dan budayanya. Tapi disini saya mau fokus pada falsafah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung jadi keresahan untuk para seniman kurang diperhatikan," ungkap M Rizki.
Karenanya ke depan dia berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah untuk keberlangsungan pelaku seni di Lampung.
Hal sama juga diutarakan Candra, pelaku seni lainnya.
Diapun mengamini jika sejauh ini kurangnya perhatian dari pemangku kepentingan di Lampung akan keberlangsungan seni.
Menurutnya, tidak sedikit pelaku seni di Lampung yang membuka sekolah seni atau sanggar untuk bertahan.
"Ada juga yang beralih ke profesi lain seperti menjadi penyiar atau reporter. Namun meskipun beralih profesi lain tidak menjadi sia-sia ilmu seni itu. Karena sejatinya seni itu mengikuti kehidupan sehari-hari. Dan seni itu nggak harus berakhir di pertunjukan diatas panggung," terang Candra.
Sementara, Hantoni Hasan, yang mengusung tagline Lampung Bangkit, akan menampung dan mengakomodir keresahan para kaum milenial dari berbagai komunitas ini untuk kedepan mencari formulasi yang pas untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
(Tribunlampung.co.id)