Pemilu 2024
Profil I Made Bagiasa Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD 1 Golkar Lampung, Pernah Buka Tambal Ban
Berikut profil I Made Bagiasa Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD 1 Golkar Lampung. I Made Bagiasa pernah buka usaha tambal ban di Rajabasa.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Berikut ini profil I Made Bagiasa Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD 1 Golkar Lampung.
Diwawancarai Tribunlampung.co.id pada, Jumat 27 Oktober 2022, I Made Bagiasa menceritakan perjuangan dan perjalanan hidupnya.
I Made Bagiasa yang kerap disapa Bli Made ini merupakan putra kelahiran Bali.
Ia dilahirkan pada tanggal 20 Oktober 1959 di desa terpencil di Kabupaten Karang Asem tepat di bawah Gunung Agung Bali yang meletus pada tahun 1963.
Sedari kecil Bli Made telah merasakan pahitnya kehidupan.
Pasalnya, untuk menuntut ilmu di Sekolah Dasar (SD) ia harus berjalan kaki sejauh lima kilometer.
Baca juga: Profil Sekretaris DPD Perindo Metro Nozi Iqbal Zaputra, Hobi Kicau Burung
Baca juga: Profil Febriansyah Anggota DPRD Lampung Utara Mancing hingga ke Luar Negeri
Bahkan sembari sekolah ia harus membawa pulang air bersih sebanyak dua kaleng membantu sang ibu, karena di desanya tidak ada air pasca Gunung Agung meletus.
Beranjak dewasa Bli Made masuk SMP Singaraja Bali, dan perjuangan kehidupan makin bertambah.
Dimana untuk memenuhi kebutuhan sekolah ia sudah mulai berjualan.
Tak terasa tiga tahun terlewati, Bli Made pun masuk ke jenjang pendidikan lebih tinggi yakni SMA, dengan semangat juang yang tinggi ia pun sukses lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang sarjana.
Pada tahun 1979 ia masuk kuliah di salah satu Universitas di Bali, untuk mengambil jurusan keguruan.
Di tengah mengemban status mahasiswa ia menikah dengan sang belahan jiwa dan kini dikaruniai tiga buah hati.
Lulus tepat waktu Bli Made sempat menjadi seorang guru di salah satu SMA di Bali.
Secara hobi I Made Bagiasa mengaku memiliki hobi jalan kaki dan berenang di laut.
Aktivitas itu rutin ia lakukan diwaktu-waktu santai.
Sedangkan untuk usaha, I Made menjadi oner salah satu PO Bus di Lampung.
Perjalanan I Made Bagiasa di Lampung
"Singkat cerita semasa kuliah, saya ada janji dengan Alm Ayah saya, dimana begitu lulus kuliah saya harus menyokolahkan adik-adik saya," kata I Made Bagiasa saat diwawancarai Tribunlampung Jumat (28/10/2022).
"Saya lulus tahun kuliah tahun 1984 dan sempat menjadi guru SMA, karena janji itu tadi saya memberanikan diri ke Lampung ikut paman," ujarnya.
Merintis dunia pekerjaan di Lampung, I Made sempat membuka tambal ban di Raja Basa, Bandar Lampung.
"Walaupun dengan title sarjana tapi saya punya tepat untuk merubah kehidupan maka saya buka tambal ban di Rajabasa dan buka toko sparepart namanya toko Putra Bali," tuturnya.
"Dua tahun di Lampung, istri saya menyusul ke sini dan bertahan tinggal hingga sekarang di kota Bandar Lampung," imbuhnya.
Saat disinggung seperti apa ceritanya bisa menjadi owner salah satu Po Bus di Lampung, I Made menjelaskan alur ceritanya.
"Singkat cerita dengan bantuan paman yang lebih dulu di Lampung, sembari bekerja saya disuruh cari tahu tentang dunia transportasi, saya disuruh survei ke beberapa sopir untuk menanyakan penghasilan dan setoran mobil bus kala itu," kilas balik cerita I Made Bagiasa.
Setelah mendapat informasi kemudian, Made melaporkan ke pamannya.
"Jadi setelah saya tanya-tanya info mengenai bus, alhasil paman menjual mobil sedsn pribadinya dan saya disuruh beli mobil bus waktu itu," ujarnya.
"Dengan pengorbanan itu saya kelola dengan baik busnya, mulai merintis pelan-pelan dan bus itu terus meningkat," imbuhnya.
Usaha I Made terus meningkat hingga ia pernah menjadi PO Puspa Jaya jurusan Bandar Lampung - Bakauheni.
Bahkan dengan jiwa sosial yang tinggi ia sempat menjadi ketua Organda selama tiga tahun.
Seiring berjalannya waktu bus I Made trus bertambah hingga ia memiliki PO sendiri di Way Kanan.
Perjalanan I Made di Partai Politik Hingga menjadi Anggota DPRD Provinsi Lampung
Masuk pada tahun 1987 I Made Bagiasa masuk ke partai Golkar.
"Jadi alasan awal saya masuk partai politik karena kan saya pengusaha bus, jadi tujuan saya dulu satu agar temen-temen partai kalau mau bepergian jauh bisa menggunakan bus yang saya kelola," kata dia.
Disinggung apa alasannya bertahan begitu lama di Partai Golkar.
"Jadi partai Golkar inikan partai Nasionalis, bukan partai agama, jadi harus ada wakil rakyat dari berbagai agama dan kami dicalonkan pada tahun 1999," paparnya.
"Tapi pada tahun itu tidak langsung duduk sebagai anggota DPRD, masuk tahun 2022 ada PAW dan saya masuk sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dapil Lampung Tengah," ujarnya.
Masuk pada Pemilu 2024, I Made diamanahkan partai untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dapil Lampung Tengah dan ia terpilih.
Masuk tahun 2005 ia sempat mencalonkan diri sebagai Bupati Lampung Tengah tapi belum menang.
Setelah itu masuk pada Pemilu 2009, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah dan terpilih.
"2009-2014 saya sempat menjadi wakil Dewan Kabupaten Lampung Tengah," ceritanya.
Pada Pemilu 2014, I Made Bagiasa maju sebagai anggota DPR RI dapil 2 Lampung.
Namun, kesempatan belum berpihak dan ia belum terpilih di kala itu.
Selanjutnya pada Pemilu serentak 2019, I Made kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung dapil Lampung Tengah dan terpilih.
Dan sekarang ia menduduki jabatan sebagai wakil ketua komisi ll DPRD Provinsi Lampung serta menjadi wakil ketua Fraksi Golkar.
Di Partai ia menjadi wakil ketua bidang Organisasi Golkar Lampung.
I Made Bagiasa berharap Golkar akan terus maju dan menjadi pemenang pada Pemilu 2024.
Disinggung terkait harapannya secara pribadi di Pemilu 2024, ia mengatakan akan maju kembali sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung.
Ia berpesan terhadap kaum milenial agar terus berbuat dan berusaha untuk kemajuan bangsa.
"Asal kita berbuat pasti berhasil jadi selagi masih muda jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama )