Pemilu 2024
Profil Anggota DPRD Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi Terdepan Masalah Konflik Gajah
Sugeng Hari Kinaryo Adi, anggota DPRD Lampung Barat dari fraksi PDIP saat ini masih terus memperjuangkan kemanusiaan untuk masyarakat Suoh.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Berikut ini profil Sugeng Hari Kinaryo Adi, anggota DPRD Lampung Barat dari fraksi PDIP.
Sugeng Hari Kinaryo Adi, anggota DPRD Lampung Barat dari fraksi PDIP saat ini masih terus memperjuangkan kemanusiaan untuk masyarakat Kecamatan Suoh.
Bentuk memperjuangkan kemanusiaan untuk masyarakat yang dilakukan oleh Sugeng Hari Kinaryo Adi ialah selalu menjadi orang yang berada di garda terdepan dalam hal musibah dan bencana yang terjadi di Suoh.
“Saya suka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sisi kemanusiaan,” kata Sugeng, Senin (31/10/2022).
“Di mana ada musibah dan bencana di Suoh, saya menjadi orang yang pertama untuk turun membantu di tempat musibah,” tambahnya.
Selain itu Ia juga menjadi orang yang selalu semangat berada di garis terdepan terhadap masalah konflik gajah di Suoh.
Baca juga: Profil Subhan Wijaya Anggota DPRD Pesawaran, Hobi Ternak Ayam
Baca juga: Pasca Pelantikan, Bawaslu Lampung Timur Minta Panwascam Laksanakan Tugas dan Wewenang
Diketahui bahwa saat ini dirinya ditunjuk langsung sebagai Pembina Satgas Konflik Gajah di Suoh dan BNS.
Konflik gajah yang selalu mengancam keselamatan masyarakat dan lahan pertanian masyarakat ini sudah terjadi dari tahun 2018.
“Terutama pada masalah konflik gajah, saat ini belum ada penanganan yang konkrit gajah itu mau diapakan,” kata Sugeng.
“Maka dari itu saya sebagai pembina satgas bersama masyarakat selalu berada di depan untuk menghalau jika gajah sudah mulai masuk ke pemukiman,” terusnya.
Pria yang sering disapa Sugeng ini mengaku bahwa jiwanya selalu terpanggil setiap ada musibah dan bencana khususnya di Suoh.
Setiap musibah dan bencana datang, Ia ingin selalu berada di lokasi agar bisa memberikan komando untuk menolong para korban.
“Setiap ada bencana di Suoh itu saya merasa terpanggil, saya selalu berdiri di depan untuk memberikan komando ke teman-teman yang lain,” ucap Sugeng.
“Selalu mencari cara bagaimana meringankan beban korban yang terkena musibah atau bencana ini,” tandasnya.
Lahir di Tanjung Harapan tanggal 1 April 1975, Sugeng dari kecil sudah dididik oleh kedua orang tuanya untuk selalu peduli terhadap sesama.
Hal itulah yang sampai sekarang tetap Ia pertahankan dan dijadikan prinsip hidup meskipun sudah menjadi Anggota DPRD Lampung Barat.
“Saya itu memang dididik oleh kedua orang tua saya dari kecil untuk terus peduli kepada sesama,” kata Sugeng.
“Beliau berpesan untuk selalu berbuat baik, dan alhamdulillah sampai saat ini masih saya terapkan ajaran tersebut,” tambahnya.
Ayah dari tiga orang anak ini juga menjelaskan bahwa Suoh dsn BNS merupakan tempat kelahirannya.
Tentu saja Sugeng mempunyai kedekatan emosional tersendiri terhadap tempat kelahirannya tersebut.
Itulah mengapa Suoh dan BNS menjadi tempt yang selalu ingin Ia perhatikan ketika ada peristiwa yang terjadi di sana.
“Kenapa Suoh dan BNS? karena tempat tinggal saya di situ, dari kecil saya bermain dan hidup bermasyarakat di situ,” kata Sugeng.
“Sudah merasa dekat secara emosional dan setidaknga ingin memberikan yang terbaik untuk tempat kelahiran saya ini,” lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya ingin selalu menjadi orang yang berguna untuk masyarakat Suoh dan BNS.
“Semoga apa yang saya lakukan ini bisa bermanfaat dan memang ingin terus berguna untuk masyarakat di sana,” ucapnya.
Suami dari Octaviana Elsi Pariem ini mengakui bahwa kegiatan kemanusiaan yang Ia lakukan ini sudah dilaksanakannya sebelum menjadi Anggota DPRD Lampung Barat.
Saat sudah menjadi Anggota DPRD Lampung Barat pun dirinya masih menyempatkan untuk turun langsung ke lokasi ketika ada bencana ataupun konflik gajah di Suoh.
“Sebelum jadi anggota dewan pun saya sudah elbih dulu terjun untuk misi kemanusiaan ini,” ungkap Sugeng.
“Sekarang pun ketika sedang tidak ada kegiatan di DPRD saya bersama-sama dengan masyarakat terjun langsung untuk blokade gajah yang masuk ke pemukiman warga,” terusnya.
Diketahui Sugeng mulai tertarik politik dan langsung masuk ke Partai PDIP Lampung Barat pada tahun 1998.
Saat itu juga Ia langsung di percaya untuk menjadi Ketua PAC untuk Kecamatan Suoh.
Dirinya mengungkapkan ketertarikannya semata-mata karena ayahnya juga dulu orang yang selalu berkecimpungan di dunia politik.
Jadi Ia merasa sudah ada darah politik yang memang sudah diturunkan ayahnya kepada Sugeng.
“Kebetulan dulu ayah juga seorang Anggota DPRD di Lampung Barat,” kata Sugeng.
“Diamanatkan untuk masuk ke PDIP dan memang merasa harus melanjutkan tekad ayah untuk memakmurkan masyarakat,” terusnya.
Saat terjun ke politik pun dirinya mengakui bahwa tidak ada indikasi untuk mencari jabatan atau semacamnya.
Ia memaknai politik sebagai sarana untuk melayani sesama dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Sugeng sempat menghentikan karir politiknya di tahun 2007, namun Ia dipanggil kembali untuk bergabung ke PDIP Lampung Barat tahun 2009 oleh Muklis Basri yang waktu itu masih menjabat sebagai Bupati Lampung Barat.
Puncaknya, atas pengorbanannya terhadap masyarakat dan selalu mengedepankan sisi kemanusiaan, kini Sugeng dipercaya untuk menjabat sebagai Anggota DPRD Lampung Barat selama 2 periode.
Yakni pada periode 2014-2019 dan yang sekarang yaitu 2019-2024.
Sugeng pun mengatakan bahwa walaupun saat ini sudah menjadi Anggota DPRD Lampung Barat, dirinya akan terus fokus berada di jalan untuk memperjuangkan kemanusiaan bagi masyarakat Suoh dan BNS.
Karena Ia merasa semua itu tidak akan mengganggu kefokusan dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat.
Ia akan terus turun ketika ada musibah dan bencana di daerah tersebut, bahkan konflik gajah sekalipun.
( Tribunlampung.co.id / Bobby Zoel Saputra )