Advertorial

Lampung Deflasi 0,47 Persen di Oktober 2022, Cabai Merah Beri Andil Tertinggi

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Riduan mengungkapkan, dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok

Istimewa
Lampung deflasi 0,47 persen di Oktober 2022/ screenshot siaran pers YouTube BPS Lampung 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Provinsi Lampung di kondisi Oktober 2022 ini mengalami deflasi sebesar 0,47 persen. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberi andil deflasi tertinggi sebesar 2,28 persen.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Riduan mengungkapkan, dari sebelas kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami deflasi.

"Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,28 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,11 persen; dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,05 persen," jelas Riduan dalam siaran pers awal bulan melalui YouTube BPS Lampung, Selasa (1/11/2022).

Selanjutnya ada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,04 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik,
bahan bakar rumah tangga 0,01 persen.

Sebaliknya, lima kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 1,26 persen;
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,54 persen; kelompok pakaian dan las kaki 0,19 persen.

Lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran 0,03 persen; dan kelompok kesehatan 0,02 persen.

Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks.

"Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Oktober 2022, Kota Bandar Lampung mengalami deflasi sebesar 0,50 persen, sedangkan Kota Metro deflasi sebesar 0,20 persen," jelasnya lebih lanjut.

Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender, Oktober 2022 mengalami inflasi sebesar 4,84 persen, selanjutnya inflasi tahun ke tahun Oktober 2022 terhadap Oktober 2021 adalah sebesar 6,43 persen.

"Apabila menilik menurut jenis barang, maka pada Oktober 2022 ini yang memberikan andil deflasi terbesar yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,401 persen," kata Riduan.

Selanjutnya cabai rawit memberi andil deflasi 0,090 persen; telur ayam ras 0,070 persen; minyak goreng 0,047 persen, dan udang basah 0,040 persen.

Terkait komoditas yang memberi andil inflasi yaitu angkutan dalam kota 0,130 persen; bensin 0,016 persen; beras 0,011 persen; roti manis 0,010 persen dan tarif kendaraan roda dua online 0,009 persen.

Hunian Hotel di Lampung Naik

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Provinsi Lampung pada September 2022 tercatat 55,22 persen.

Kondisi tersebut mengalami kenaikan 2,97 poin dibanding TPK hotel pada Agustus 2022 yang tercatat sebesar 52,25 persen.

"Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2021, TPK hotel berbintang naik sebesar 8,51 poin," jelas Riduan.

Jumlah tamu selama September 2022 yang menginap di hotel berbintang mencapai 64.340 orang. Terdiri dari 164 tamu asing dan 64.176 tamu domestik.

Kondisi ini mengalami kenaikan sebanyak 4.963 orang (8,36 persen) dibandingkan Agustus 2022 yang tercatat 59.377 orang.

Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) pada hotel berbintang di Lampung bulan September 2022 tercatat 1,67 hari, naik 0,11 hari dibanding RLMT hotel berbintang pada Agustus 2022 yang tercatat sebesar 1,56 hari.

(Tribunlampung.co.id/ Adv)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved