Berita Lampung

PUPR Pesisir Barat Lampung Normalisasi Sungai Way Krui Pasca Banjir

Normalisasi sungai Dinas PUPR Pesisir Barat Lampung karena sungai Way Krui itu sudah alami penyempitan dan pendangkalan akibat banjir.

Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Alat berat sedang lakukan normalisasi sungai Way Krui, Pesisir Barat karena dangkal dan menyempit usai banjir, dengan normalisasi akan cegah banjir jika volume air naik lagi. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Pesisir Barat Lampung lakukan normalisasi sungai Way Krui di Pekon Gunung Kemala Timur, Kecamatan Way Krui, Sabtu (5/11/2022).

Normalisasi sungai yang dilakukan Dinas PUPR Pesisir Barat Lampung karena saat ini sungai Way Krui itu sudah mengalami penyempitan dan pendangkalan akibat banjir.

Selain itu tanggul di aliran sungai Way Krui itu juga jebol dan mengancam pemukiman warga akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu sehingga Dinas PUPR Pesisir Barat Lampung perlu lakukan normalisasi sungai.

Peratin Pekon Gunung Kemala Timur Edison Surya mengatakan, saat ini Dinas PUPR Pesisir Barat sudah mulai melakukan normalisasi sungai di daerah tersebut.

"Ada satu ekskavator yang dilibatkan dan saat sudah bekerja untuk melakukan normalisasi sungai," katanya.

Lanjutnya, normalisasi sungai itu dilakukan dengan cara mengeruk tanah pada bagian tengah aliran sungai.

Baca juga: Damkarmat Lampung Selatan Evakuasi Ular Sanca Sepanjang 2 Meter dari Rumah Warga

Baca juga: Harga Tomat Naik di Lampung Barat jadi Rp 15 Ribu/kg Akibat Cuaca

Hal tersebut dilakukan agar sungai Way Krui itu kembali normal setelah terjadi pendangkalan akibat banjir.

Selain itu kata Edison, Dinas PUPR juga membangun tanggul sementara didekat pemukiman warga yang terancam hanyut akibat jebolnya tanggul di daerah tersebut.

"Kebutuhan normalisasi sungai ini memang mendesak, alhamdulillah permohonan kita dipenuhi oleh Dinas PUPR," ungkapnya.

"Dimana sama-sama kita ketahui beberapa waktu lalu rumah milik warga di sekitar lokasi  dan TPA terancam hanyut akibat banjir," sambungnya.

Meskipun pembangunan tanggul yang jebol tersebut sifatnya hanya sementara, namun hal itu sangat membantu untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan saat terjadi banjir.

"Sifatnya memang sementara, mudah-mudahan di tahun 2023 sesuai usulan pembangunan tanggul permanen sepanjang 160 meter ini akan terwujud," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tanggul daerah aliran sungai  (DAS) Way Krui Pekon Gunung Kemala Timur Pesisir Barat jebol disebabkan banjir setelah tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir.

Pantauan Tribunlampung.co.id di lokasi jebolnya tanggul di daerah aliran sungai itu menyebab tanah yang dekat dengan pemukiman warga tersebut terus tergerus banjir.

Kondisi tersebut kian memprihatikan sebab sudah mulai mengancam pemukiman warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved