Berita Terkini Artis

Penampakan Wanita Kebaya Merah Dalam Video Asusila yang Viral di Medsos

Polisi akhirnya menampilkan dua pemeran video asusila, wanita kebaya merah dan lawan mainnya, yang viral di media sosial sepekan terakhir.

TribunJatim.com/Luhur Pambudi
AH, wanita berkebaya merah dalam video asusila yang viral, memakai baju tahanan saat ditampilkan di jumpa pers di kantor Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim, Selasa (8/11/2022). Polisi akhirnya menampilkan dua pemeran video asusila, wanita kebaya merah dan lawan mainnya, yang viral di media sosial sepekan terakhir. 

Tribunlampung.co.id, Surabaya - Polisi akhirnya menampilkan dua pemeran video asusila, wanita kebaya merah dan lawan mainnya, yang viral di media sosial sepekan terakhir.

Kedua pemeran video asusila tersebut, wanita kebaya merah dan sang pria dipamerkan ke publik saat jumpa pers di Ruang Konferensi Pers, Gedung Humas Mapolda Jatim, Selasa (8/11/2022).

Terlihat, sang wanita, yang dalam video asusila mengenakan kebaya merah itu, berambut pendek dan dicat kecoklatan.

Dari jumpa pers tersebut juga terkuak, bukan hanya sekali ini wanita berinisial AH itu memproduksi video asusila.

Ternyata ia telah memproduksi 92 video asusila dan 100 foto telanjang. AH, warga Malang itu, kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara pemeran pria berinisial ACS, warga Surabaya.

Baca juga: Pemeran Video Berkebaya Merah Akhirnya Ditampilkan Depan Publik

Baca juga: Alasan Pemeran Wanita Pakai Kebaya Merah Dalam Video Asusila yang Viral

Video-video dan foto  asusila perempuan kebaya merah itu diperoleh penyidik dari proses penyitaan dan analisis melibatkan laboratorium forensik dari sejumlah perangkat keras hardisk laptop milik tersangka.

Mulai dari sebuah laptop MSI wama hitam, sebuah hardisk merek WD warna hitam, sebuah hardisk eksternal merek Toshiba warna hitam, sebuah handphone merek Realme C11, dan sebuah handphone merek Realme C33.

Video dan foto asusila tersebut diperjualbelikan oleh keduanya memanfaatkan dua akun twitter yang dikelola mereka sepanjang tahun 2022.

Akun Twitter tersebut bernama @ainturslvt dan @meamora.

Melalui cuitan di halaman kedua akun tersebut, mereka menawarkan harga sebuah pemesanan video asusila secara bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Terkait video asusila bertemakan resepsionis hotel berkebaya merah, yang sempat terlanjur viral di medsos tersebut, dihargai oleh mereka senilai Rp 750 ribu.

Pada tersangka bakal memberikan sebuah link khusus untuk akses ke Telegram.

Gunanya, melanjutkan proses percakapan seputuar kesepakatan harga termasuk tema video asusila yang diinginkan si calon pembeli.

"Tempat buat di dalam kamar hotel sesuai tema yang dipesan. Pembuatan sesuai tema pemesanan," ujar Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman, di Ruang Konferensi Pers, Gedung Humas Mapolda Jatim, Selasa (8/11/2022).

Ternyata, keduanya mengaku kepada penyidik telah memproduksi puluhan video asusila dan ratusan foto telanjang tersebut, sejak setahun ini.

Pangsa pembeli yang menginginkan video asusila keduanya, ternyata bukan hanya dari kalangan dalam negeri.

Menurut Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu, terdapat temuan bahwa pembeli video asusila yang diproduksi keduanya, ada juga yang berasal dari luar negeri.

"Produksi tahun ini. Pasar lokal dan luar. Soal tarif, kami fokus pada kebaya merah," ujar pria yang menjabat sebagai Kanit III Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim itu.

Pekan lalu warganet dibuat heboh dengan beredarnya sebuah video asusila antara seorang wanita berkebaya merah dengan seorang pria.

Baca juga: Oknum Polisi yang Selingkuh dengan Istri Anggota TNI Terancam Dipecat

Baca juga: Terungkap Profesi Asli Pemeran Video Kebaya Merah

Viral pekan lalu

Dalam video viral di TikTok dan Twitter, wanita kebaya merah tersebut tampak melakukan adegan tak senonoh di dalam kamar hotel.

Tanpanya aksi wanita tersebut sengaja direkam oleh pemeran pria.

Pemeran wanita kebaya merah.

Sejumlah netizen mengira perempuan itu karyawan hotel.

Sedangkan sang pria diduga adalah pengunjung hotel.

Namun ternyata video itu sengaja dibuat untuk keperluan komersial.

Bukan karyawan hotel

Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol Muchammad Fakih mengatakan video tersebut dibuat di hotel di Jalan Sumatra, Surabaya.

Dan video tersebut direkam sebelum Juni 2022.

Polisi melakukan penyelidikan di sebuah hotel di Jalan Sumatera Surabaya, di mana banyak kesamaan lokasi dan petunjuk atribut kamar, yang ada di video.

Tidak hanya itu Faqih juga mengatakan, tim juga sempat mewawancarai pihak manajemen hotel, salah satunya tentang apakah ada hari tertentu pelayan hotel menggunakan kebaya.

“Pihak hotel memastikan pemeran wanita dalam video tersebut bukan pelayan hotel," jelasnya.

Lokasi perekaman video

Lokasi perekaman video syur kebaya merah itu diduga kuat dilakukan di sebuah kamar hotel, kawasan Gubeng, Surabaya.

Pemakaian kebaya merah dengan rok panjang berbahan jarik batik bermotif flora warna coklat itu, merupakan bagian dari fantasi dari pasangan kedua pemeran video asusila tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu pada Senin 7 November 2022 lalu.

Alasan menggunakan kebaya merah

Harianto Rantesalu mengatakan, alasan memilih kostum kebaya berwarna merah tersebut, merupakan bagian dari fantasi yang diinginkan kedua pasangan dalam video asusila tersebut.

"(Pakai kebaya merah) iya salah satunya karena itu (fantasi). Masih lidik, mohon waktu," ujarnya.

Harianto tak menutup kemungkinan adanya alasan lain dari kedua pemeran tersebut sengaja menggunakan dan memilih kostum kebaya batik tersebut.

Hanya saja, hingga saat ini, kedua pemeran video asusila tersebut, masih menjalani proses penyidikan lebih lanjut.

"(Alasan lain) ya besok ya, masih lidik, mohon waktu," pungkasnya.

Bukan pasutri

Polda Jatim menangkap cewek kebaya merah dan cowok pemeran video syur 16 menit yang viral di media sosial, belakangan ini.

Mereka merekam adegan syur itu di sebuah kamar hotel, kawasan Gubeng, Kota Surabaya.

Plh Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Harianto Rantesalu mengatakan, kedua pemeran video asusila tersebut bukan pasutri.

Mereka adalah pasangan biasa yang memang memiliki hubungan spesial sebagai pacar.

"Mereka bukan pasutri. Pasangan biasa, iya kayak pacaran," ujarnya saat dihubungi, Senin 7 November 2022 lalu.

Si pemeran wanita tersebut diketahui bukan berdomisili asli di Kota Surabaya.

Namun, terbilang lama tinggal menetap di sebuah kosan di Kota Surabaya.

Sedangkan, lanjut Harianto, si pemeran laki-laki merupakan warga asli berdomisili Kota Surabaya.

"Si perempuan itu, bukan warga Surabaya. Tapi sudah lama tinggal di Surabaya. Iya indekos. Kalau cowok, Surabaya," jelasnya.

( Tribunlampung.co.id / Surya.co.id / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved