Berita Terkini Nasional
Alasan Anak SD di Palembang Tinggalkan Pesan Pilu ke Ibu, Lalu Pergi dari Rumah
Melalui secarik kertas, anak SD di Palembang Sumatera Selatan menulis kata-kata terimakasih kepada ibu yang membesarkannya sebelum pergi dari rumah.
Tribunlampung.co.id, Palembang - Anak SD di Kota Palembang Sumatera Selatan nekat pergi dari rumahnya dengan meninggalkan pesan pilu kepada ibu.
Anak SD di Kota Palembang Sumatera Selatan ini sebelum pergi dari rumah menulis pesan menusuk hati ke ibunya.
Melalui secarik kertas, anak SD di Kota Palembang Sumatera Selatan menulis kata-kata terimakasih kepada ibu yang membesarkannya sebelum pergi dari rumah.
Lantas disambung dengan kalimat perpisahan lewat goresan tinta di selembar kertas tersebut.
Kabar anak SD di Kota Palembang Sumatera Selatan yang pergi dari rumah ini lantas menjadi heboh.
Pasalnya orang tua kebingungan mencari si anak yang menghilang dengan pesan.
Baca juga: Heboh Satu Pria Nikahi 2 Wanita Cantik Sekaligus di Sumatera Selatan dan Lampung
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Truk Tangki Renggut Nyawa Bapak Anak di Jalintim Mesuji
Informasi kepergian anak SD ini beredar melalui pesan berantai WhatsApp. Agar menghubungi nomor tertera bila ada yang menemukannya.
Anak tersebut pergi dari rumahnya sepulang sekolah, Senin (7/11/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Beruntung anak tersebut dapat ditemukan pada Selasa (8/11/2022) pukul 01.30 WIB.
Anak SD ini ditemukan sedang dalam keadaan tidur di Taman Samping Kolam Simpang Polda Sumsel.
Alasan anak SD ini pergi dari rumah bikin syok orang tuanya.
Terkait bagaimana dan alasan anak tersebut nekat meninggalkan rumah dapat disimak melalui kisahnya sebagai berikut :
Cerita seorang anak SD pergi dari rumahnya datang dari wilayah Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Kejadian tersebut menjadi viral lantaran si anak meninggalkan pesan untuk ibunya.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, cerita anak SD pergi dari rumahnya mulai menjadi perhatian masyarakat Palembang setelah informasi terkait anak ini tersebar luas lewat aplikasi berbagai pesan WhatsApp.
Pesan berantai memberitahukan ada seorang anak bernama Haikal pergi dari rumahnya.
Pesan juga disertai foto Haikal saat berseragam sekolah.
Bpk/ibu mohon diinformasikan atau dishare anak ini pergi meninggalkan rumahnya sore td selepas pulang sekolah sampe sekarang blm ditemukan, namanya Haikal, barang kalai bapak/ibu melihat anak ini segera hubungi kami...+62852-XXX-XXX Noperi
Tersebar juga foto secarik kertas yang ditulis tangan oleh Haikal berisi pesan kepada sang ibu sebelum kabur dari rumahnya.
"Bunda makasih udah besarin aku. Aku tidak sanggup lg. Makasih, Bunda jangan cari aku," tulis Haikal.
Baca juga: Atap Kantor Runtuh, 5 Pegawai Dinas SDA Lampung Tengah Dilarikan ke Puskesmas
Baca juga: Tewaskan Bapak Anak di Jalintim Mesuji, Sopir Truk Tangki Maut Belum Tertangkap
Informasi hilangnya Haikal turut dibagikan oleh akun Instagram @palembangkulukilir.
Belakangan diketahui, Haikal tercatat sebagai murid kelas 3 MIN 1 Palembang.
Hingga Kamis (10/11/2022), unggahan @palembangkulukilir sudah mendapatkan respons dari ribuan warganet.
Cerita lengkapnya
Wali kelas Haikal bernama Noperi menceritakan perihal kejadian ini.
Semua bermula saat Haikal pulang dari sekolah menuju ke rumahnya pada Senin (7/11/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
"Anak tersebut naik Gojek, sesampainya di rumah langsung ganti baju dan menuliskan surat di selembar kertas dan langsung pergi.
Waktu itu, orang tua anak ini lagi tidak ada di rumah, dan perginya sempat terpantau CCTV komplek," ucap Noperi kepada Tribunnews.com, Kamis.
Noperi melanjutkan, setelah tahu anaknya hilang, orang tua Haikal minta bantuan warga sekitar dan menghubungi gurunya untuk membantu mencari anaknya.
Informasi hilangnya Haikal juga ikut disebarkan lewat media sosial.
"Guru-guru yang lain dan para orang tua siswa yang sekolah di MIN 1 turut menyebarkan informasinya," tambah Noperi.
Tidur di taman
Pencarian kemudian membuahkan hasil pada Selasa (8/11/2022) pukul 01.30 WIB.
Haikal ditemukan sedang dalam keadaan tidur di Taman Samping Kolam Simpang Polda Sumsel.
Bocah ini kemudian diajak pulang ke rumah orang tuanya.
Noperi dalam kesempatannya membeberkan alasan Haikal pergi dari rumahnya.
"Dari info yang kami dapatkan dari si anak sendiri dia pergi karena tidak tahan sering dimarahi.
Dan keterangan itu juga diperjelas dan dibenarkan oleh tetangganya yang sempat kami hubungi," katanya.
Noperi melanjutkan, kini Haikal sudah kembali ke sekolah.
Dirinya sebagai wali kelas sudah memberikan nasehat kepada Haikal agar tidak mengulangi perbuatannya kabur dari rumah.
Noperi turut meluruskan informasi yang tidak benar terkait hilangnya Haikal.
Ia membantah tidak benar muridnya itu hilang karena diculik.
"Kami klarifikasi bahwa kasus ini bukan penculikan, melainkan anaknya sendiri yang pergi meninggalkan rumahnya sendiri yang mungkin ada rasa kecewa terhadap orang tuanya," ucap Noperi menegaskan.
Terakhir Noperi meminta kejadian ini dijadikan pelajaran oleh semua pihak, khususnya untuk para orang tua.
Menurutnya, keadaan psikologi anak-anak seusia sekolah dasar sangat perlu perhatian yang ekstra.
"Juga tidak perlu terlalu keras dalam mendidik anak, kita juga berkewajiban memperhatikan hak-hak anak tersebut," tandas Noperi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Anak-SD-di-Palembang-Sumatera-Selatan-meninggalkan-pesan-pilu-ke-ibu-lalu-pergi-dari-rumah.jpg)