Berita Terkini Nasional
150 Keris Empu Nusantara Bakal Dipamerkan, Peringati 17 Tahun Keris Diakui UNESCO
Sejumlah 150 keris yang akan disuguhkan di Bentara Budaya Jakarta diantaranya karya empu nusantara dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Madura, Bali, Lombok
Bukan lagi untuk mengobarkan perang, keris sekarang justru untuk menyemai perdamaian.
Pameran akan menyuguhkan 150 keris karya para empu nusantara yang berasal dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Madura, Bali, Lombok.
Pameran dibuka pada Selasa, 22 November 2022, dan berlangsung sampai 27 November 2022. Selama pameran, berlangsung juga Keris Mart (bursa keris) dan Talk Show (diskusi tentang keris).
Khusus pada 24 November 2022, digelar doa perdamaian bertajuk “Puja Rahayuning Rat” untuk ketentraman dunia.
Acara ini merujuk pada upacara tradisional Sidikara Pusaka dari era Majapahit di abad ke-14. Doa dipanjatkan sambil menyajikan berbagai senjata tradisional dengan dipimpin oleh Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Purwohadiningrat, sesepuh Keraton Surakarta.
Pada upacara ini, akan didoakan pula tombak Tombak Pataka Cakrawala Mandala yang khusus dirancang untuk event ini. Tombak berbentuk Cakra, dengan tiga arah mata tombak berupa daun sirih di paruh burung merpati.
Ada lambang “perdamaian” di bagian tengah. Karya ini dirancang oleh Ferry F Mangkoeredjo, dan ditempa serta diselesaikan oleh empu asli Madura, Misyanto di besalen Sumenep.
Pameran yang akan diramaikan dengan Kerismart – atau bursa pusaka keris baik kuna maupun keris-keris baru. Ada juga sebuah maskot keris, yang juga khusus didisain serta dibuat untuk pameran di Bentara Budaya, yang bertemakan perdamaian dunia dan ketenteraman jagat.
Keris berbentuk unik dan kontemporer ini didesain oleh seniman perupa, Toni Junus Kanjeng ngGung. Keris yang berkelok dengan ujung kepala wayang bermahkota dari Batara Kresna ini terinspirasi motif pada relief candi, Wisnu Garudeya.
Pusaka ini dinamai Kyai Bawana Amerta. Kata Bawana artinya alam semesta dan Amerta adalah tidak mati, keabadian. Maknanya, dunia yang penuh keabadian.
Pameran yang akan digelar di Bentara Budaya Jakarta November ini adalah pameran yang ke-6 bertema keris.
Kelima pameran keris sebelumnya adalah Pameran Seni Tosan Aji (1996), Pameran Keris Nusantara dan Lomba Membentuk Keris (2006), Pameran keris Kamardikan (2008), Pameran Keris Bugis dan Serumpun (2011), Pameran Keris dan Senjata Pusaka Bahari (2015).
Pameran Keris for Peace and Humanity kali ini juga ditandai dengan peluncuran 5 (lima) buku tentang keris. Salah satunya, buku “Pray for the World Peace” berupa Bunga Rampai Keris yang ditulis oleh sejumlah penulis keris masa kini disertai gambar keris, setebal 360 halaman.
Ada juga buku “Melacak Jejak Keris Pasundan, The World of Balinese Keris, Keris Serumpun – Kunci Menuju Kekuasaan,” serta buku “Penguasa Indramayu Abad ke-17 Wiralodra.”
Komunitas Cinta Budaya (KCB) didukung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Bentara Budaya akan menyelenggarakan pameran Keris Kasepuhan dan Keris Kamardikan dengan tajuk:
“KERIS FOR PEACE AND HUMANITY”
Pembukaan Pameran: