Berita Terkini Nasional
150 Keris Empu Nusantara Bakal Dipamerkan, Peringati 17 Tahun Keris Diakui UNESCO
Sejumlah 150 keris yang akan disuguhkan di Bentara Budaya Jakarta diantaranya karya empu nusantara dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Madura, Bali, Lombok
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Sebanyak 150 keris karya empu nusantara bakal dipamerkan di Jakarta dalam rangka memperingati 17 tahun diakui UNESCO.
Pameran keris akan diselenggarkan di Bentara Budaya Jakarta pada 22-27 November 2022.
Sejumlah 150 keris yang akan disuguhkan di Bentara Budaya Jakarta diantaranya karya empu nusantara yang berasal dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Madura, Bali, Lombok.
Kegiatan bertajuk “KERIS FOR PEACE AND HUMANITY” ini terselenggara oleh Komunitas Cinta Budaya (KCB) didukung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Bentara Budaya.
Zaman boleh berubah. Namun, keris, pusaka Nusantara itu, masih lekat di hati sebagian besar masyarakat Indonesia.
Memang tak lagi digunakan sebagai senjata dalam pertarungan seperti zaman dulu, kini keris tetap bernilai sebagai karya seni dengan estetika tinggi.
Baca juga: 57 Seniman Cilik Semarakkan Hari Anak Internasional di Bentara Budaya Yogyakarta
Baca juga: Kak Seto Bakal Temui Guru di Lampung Barat, Ajari Mengajar dengan Cinta
Estetika bentuk (dhapur)-nya terlihat dari keindahan anatomi keris. Jika pedang atau golong cenderung lurus, maka sebagian bilah (wilah) keris didesain berkelak-kelok (luk) luwes, mirip liukan ular yang melata.
Ada banyak jenis luk dengan jumlah lekukan bervariasi.
Semua anasir visual keris (mencakup luk, bilah, ricikan, pegangan, warangka) mencerminkan kebudayaan masyarakat. Setiap desain keris menggambarkan lapisan sejarah kebudayaan dari masa-masa produksinya.
Dalam setiap kebudayaan, terkandung nilai, perilaku/adat, dan material khas. Apalagi, banyak keris yang memiliki "dongeng", seperti terkait usia, sejarah asal-usul, atau keterlibatan keris itu dalam momen-momen penting.
Lebih dari itu, sebagian keris diyakini memiliki energi spiritual tertentu.
Bagi bangsa Indonesia, keris menjadi salah satu identitas penting yang merangkum kearifan budaya Nusantara. Keris semakin mendunia pada tahun 2005.
Saat itu, lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia (UNESCO) menganggap keris sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia yang berasal dari Indonesia. “A Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.”
Untuk memperingati_ 17 tahun Keris Indonesia diakui UNESCO sebagai warisan dunia, Komunitas Cinta Budaya (KCB) didukung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Bentara Budaya menggelar pameran “KERIS FOR PEACE AND HUMANITY”.
Tema ini menunjukkan semangat komunitas pecinta keris untuk menempatkan keris dalam konteks kekinian. Tak lagi berfungsi sebagai senjata tajam untuk bertarung, kini keris menjadi karya seni yang memperkuat hubungan persahabatan antarmanusia.