Berita Lampung
HMI Nilai Rektorat UM Metro Tutup Mata Kericuhan yang Akibatkan 5 Mahasiswa Terluka
HMI Metro menilai, pihak rektorat UM Metro seharusnya menyelesaikan permasalahan tersebut secara mediasi.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Metro - HMI Metro menilai pihak rektorat UM (Universitas Muhammadyah) Metro gagal dalam membantu menyelesaikan masalah kericuhan antar mahasiswa yang terjadi, Rabu (16/11/2022) lalu.
Ketua HMI Metro, Chairul Aji Bangsawan mengatakan, pihak rektorat UM Metro seolah tutup mata dalam kejadian kericuhan yang mengakibatkan lima mahasiswa terluka.
HMI Metro menilai, pihak rektorat UM Metro seharusnya menyelesaikan permasalahan tersebut secara mediasi.
"Seharusnya pihak kampus menyelesaikan dengan cara mediasi antara kedua belah pihak,"
"Tetapi karena tidak ada tindakan dari kampus dalam menyelesaikan kericuhan tersebut, hingga akhirnya berlanjut ke ranah hukum dengan saling melapor ke Polres Metro," bebernya, Minggu (20/11/2022).
Ia menyebutkan, pihak rektorat gagal dalam menyelesaikan permasalah tersebut.
Baca juga: Akun Palsu Facebook Kabid BKPSDM Lampung Utara Tawarkan Jabatan, Termasuk ke Istrinya
Baca juga: Pemain Kunci Timnas Inggris Piala Dunia 2022, Bukayo Saka Pemain Terbaik Arsenal
"Rektor serta jajaran dianggap gagal dalam menyelesaikan kericuhan yang terjadi di dalam kampus UM Metro, yang seharusnya Rektor turun tangan di dalam menyelesaikan problematika yang ada didalam kampus,"
"Agar setiap permasalahan tidak berkepanjangan apa lagi sampai keluar dan masuk ke ranah hukum," imbuhnya.
Ia juga menilai, upaya mediasi seharusnya dilakukan terlebih dahulu oleh pihak rektorat.
"Tetapi ini seolah membiarkan dan justru membuat persoalan semakin lebih berkepanjangan, ini sangat disayangkan dan membuat suasana semakin tidak kondusif," tutupnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id, kericuhan mahasiswa UM Metro (UMM) yang terjadi di depan halaman gedung Fakultas Hukum yang mengakibatkan lima mahasiswa terluka, kini berujung saling melapor.
Sebelumnya, kericuhan antar mahasiswa terjadi Universitas Muhammadiyah Metro (UMM), Rabu (16/11/2022).
Dari pantauan Tribun di lapangan, puluhan mahasiswa memenuhi halaman depan gedung Fakultas Hukum UM Metro pada pukul 13.06 WIB.
Salah seorang mahasiswa mengatakan kejadian itu membuat lima mahasiswa Fakultas Hulum terluka ringan.
Tampak, tiga mobil polisi juga berada di parkiran depan gedung Fakultas Hukum UM Metro.
Salah satu anggota polisi juga membawa senjata laras panjang.
Dari informasi yang diperoleh, kejadian bermula saat salah seorang mahasiswa bernama Heri mengajak bicara tiga orang mahasiswa lainnya.
Namun, saat mereka bicara terjadi bentrok dan ketiga orang yang bicara itu diduga memukuli Heri.
Sejumlah rekan dari Heri tidak terima atas kejadian itu.
Mereka bermaksud untuk membalas dendam, dan bentrok pun terjadi.
Akibat banyaknya masa, maka ketiga orang itu diamankan oleh pihak Fakultas Hukum UMM.
Hingga polisi datang, ketiga orang itu dibawa oleh kepolisian sektor setempat.
Fahri, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro yang menjadi saksi mata di tempat kejadian mengatakan dirinya melihat korban yang hidungnya berdarah di lokasi gedung D lantai 2.
"Awalnya saya lihat di lantai 2 Gedung D, kemudian saya langsung mengkondisikan situasi yang ricuh karena disitu juga ada korban yang hidungnya berdarah," bebernya.
Ia mengatakan, saat keributan terjadi terlihat puluhan mahasiswa yang melakukan keributan.
"Saat itu ada banyak mahasiswa yang melakukan keributan, sekitar puluhan," tukasnya.
Di lokasi kejadian, Wakil rektor III UMM, Anak Agung Oka juga terlihat berada di keramaian puluhan mahasiswa tersebut.
Saat ditanya soal motif peristiwa tersebut, ia enggan menjawab. Ia mengatakan tidak tahu menahu.
"Tidak tau, saya nggak tau," katanya.
Saat ditanyakan soal sejumlah mahasiswanya yang mengalami luka juga, Anak Agung Oka tidak mengetahui hal itu.
"Saya tak tahu, saya tadinya mau siap-siap berangkat ke Jogja, malah ada kejadian seperti ini," imbuhnya.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)