Berita Terkini Artis
Tangis Dinar Candy Pecah, Sang Adik Hilang Akibat Gempa Cianjur
Adik Dinar Candy hilang dalam kejadian gempa Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Dinar Candy segera pulang ke Cianjur.
Tribunlampung.co.id, Jakarta - Tangis DJ Dinar Candy pecah saat mengetahui adiknya hilang dalam kejadian gempa Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Sementara orangtua Dinar Candy dilaporkan dalam kondisi selamat.
Saat kejadian, Dinar Candy menyebut adiknya sedang berada di Pesantren Al - Uzlah Cipanas.
Dinar Candy mengaku kalau keluarganya tinggal di daerah Cipanas, Cianjur, Jawa Barat.
"Iya keluargaku disana. Alhamdulillah orang tuaku selamat," kata Dinar Candy seraya menangis saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin malam.
Baca juga: Anak Nikita Willy Tampak Tenang Saat Jalani Tradisi Tedak Siten
Baca juga: Penampilan Amanda Manopo di Pernikahan Glenca Chysara Banjir Hujatan
"Tapi adik aku belum ada kabar masih hilang," sambungnya.
Dinar Candy mengaku tengah bersiap-siap ke Cianjur untuk menengok orangtua dan mencari keberadaan sang adik yang masih menghilang.
"Aku mau ke Cianjur nih, udah dulu ya," ucap Dinar Candy.
Diberitakan sebelumnya, gempa 5,6 SR mengguncang Cianjur pada Senin siang.
Gempa pun terasa sampai ke Bandung dan Jakarta.
Beredar kabar banyaknya anak-anak yang menjadi korban dari gempa Cianjur.
Korban Gempa Cianjur Jadi 56 Orang
Korban meninggal akibat Gempa Cianjur, Jawa Barat berjumlah 56 orang. 40 di antaranya adalah anak-anak.
Hal tersebut disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman pada wartawan, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Ashanty ke Atta Halilintar: Terima Kasih Telah Akurkan Keluarga Besar
Baca juga: Nikita Mirzani Berlinang Air Mata Bacakan Eksepsi Saat Sidang Lanjutan
Selain korban meninggal, Bupati Cianjur menyebut korban luka-luka mencapai 700 orang.
"Korban meninggal dunia saat ini kembali bertambah menjadi sebanyak 56 jiwa, dan 700 orang mengalami luka-luka," kata Bupati Cianjur Herman Suherman.
Terkait korban luka-luka, rata-rata mengalami luka di bagian kepala dan patah tulang.
"Korban yang meninggal dunia, tewas lokasi kejadian, dalam pejalanan ke rumah sakit, dan saat mendapatkan penganan medis," katanya.
Herman mengatakan, hingga saat ini sejumlah mobil ambulans dan kendaraan relawan masih berdatangan membawa korban yang terluka tertimpa material gempa bumi.
"Kemungkinan korban masih akan terus bertambah, karena ambulan masih berdatangan ke rumah sakit. Puluhan korban yang dibawa ke RSUD Cianjur terpaksa di rawat di area parkir," kata dia.
Herman mengatakan, berdasarkan laporan sementara ada lima kecamatan yang parah terdampak gempa bumi, yaitu Kecamatan Cugenang, Pacet, Warungkondang, Cianjur, dan Cipanas.
"Beberapa wilayah terdampak gempa saat ini masih terisolasi karena karena jalan dan gempat yang terputus," kata dia.
46 Orang Meninggal Dunia
Korban meninggal akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, menjadi 46 orang pada Senin (21/11/2022) sore.
Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Letjen TNI Suharyanto. Dia menyebut data terbaru tersebut disampaikan Bupati Cianjur.
"Barusan mendapat informasi, Bupati Cianjur juga sudah menyampaikan ke media, sekarang sudah ada 46 orang yang meninggal," katanya dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Senin (21/11/2022).
"Kurang lebih 700 orang luka-luka," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala BNPB menyebut, ada 17 orang meninggal dan 19 orang luka.
Beberapa saat kemudian, Suharyanto kembali mengumuumkan data terbaru korban meninggal.
"Sekarang sudah nambah lagi, ada 17 orang meninggal dunia, 19 orang luka-luka yang cukup berat," ucapnya, sekira pukul 16.15 WIB.
Adapun dari 14 korban jiwa, tersebar di beberapa kecamatan wilayah Kabupaten Cianjur, yakni Kecamatan Cilaku, Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
"Lokasinya di tiga kecamatan yang terdampak agak parah, semuanya di Kabupaten Cianjur."
"Pertama di Kecamatan Cilaku itu Desa Rancagoong, kedua, Kecamatan Cianjur Desa Limbangansari, dan ketiga, Kecamatan Cugenang," imbuh Kepala BNPB.
Sementara itu, terdapat ratusan bangunan rusak, seperti 343 rumah warga rusak berat.
Selain itu, satu unit pondok pesantren hingga satu unit rumah sakit umum daerah di Cianjur juga mengalami rusak.
Sebelumnya, Kepala BNPB mengumukan terdapat 14 warga Kabupaten Cianjur yang meninggal dunia dan 17 orang alami luka-luka.
Namun, beberapa saat kemudian, Suharyanto melaporkan kembali jumlah korban akibat gempa di Cianjur.
Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) melaporkan adanya gempa magnitudo 5,6 yang berpusat di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
BMKG melaporkan, gempa di Cianjur berada di kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:5.6, 21-Nov-22 13:21:10 WIB, Lok:6.84 LS,107.05 BT (10 km BaratDaya KAB-CIANJUR-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis akun Twitter BMKG, Senin (21/11/2022).
Gempa M 5,6 di Cianjur tersebut, tak hanya dirasakan di wilayah setempat, namun juga terasa hingga daerah Jabodetabek dan Bandung.
Kementerian PUPR Ungkap Ada Titik Longsor Akibat Gempa di Cianjur
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Ditjen Bina Marga, mengungkapkan ada titik longsor akibat gempa di sekitar Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang.
"Ada titik longsor, kurang lebih 2,7 kilometer dari Cianjur lokasinya."
"Mudah-mudahan hanya perlu dibersihkan saja longosoran tebingnya," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat, Wilan Oktavian melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (21/11/2022).
Wilan mengatakan, tim dari (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat sudah berada di lokasi.
Namun, Wilan menyebut, pihaknya belum dibereskan karena khawatir ada longsor susulan.
"Teman-teman tim PPK (pejabat pembuat komitmen) sudah di lapangan, tapi belum bisa melaksanakan pembersihan karena khawatir ada longsor susulan."
"Kita sedang mengupayakan mendatangkan alat berat untuk pembersihan longsoran, supaya jalan bisa segera fungsional kembali," jelasnya.
Wilayah yang sangat parah
Gempa bumi yang terjadi Senin (21/11/2022) siang tadi mengakibatkan kerusakan bangunan yang parah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Salah satu wilayah yang sangat parah terdampak gempa adalah daerah Kampung Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Banyak rumah warga yang rusak akibat gempa berkekuatan 5.6 magnitudo tersebut.
Hingga saat ini warga masih berada di luar rumah, belum berani kembali ke rumah.
Rumah salah satu warga bernama Wandi Sutisna (40), yang beralamatkan di Kampung Balakang RT 01, RW 06, Kecamatan Cipanas, ikut mengalami kerusakan. Tembok rumahnya retak cukup parah.
Hingga saat diwawancara melalui pesan WhatsApp pada pukul 15.03 WIB, Wandi mengaku masih merasakan beberapa kali getaran gempa susulan.
Akses Jalan Raya Cianjur-Cipanas juga terhambat karena beberapa bangunan rusak, pohon tumbang, dan jalan longsor tidak jauh dari Rumah Makan Sate Sinta 2, Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Warga yang hendak melintasi jalanan tersebut diimbau agar tetap berhati-hati dan kalau bisa putar balik saja menggunakan jalan yang lebih aman. (*)
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews.com)