Brimob Lampung Gugur
Ayah Briptu Anumerta Gilang Aji: Tetesan Air Mata Tak Akan Kembalikan Anak Saya selain Ikhlas
"Tetesan air mata dari hati tidak akan pernah mampu mengembalikan seseorang yang telah pergi selama-lamanya," kata santoso, Jumat (2/12/2022).
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Santoso, ayah anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo mengaku ikhlas putranya gugur di Papua.
Meski alami duka mendalam, Santoso menyebut anaknya Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo memiliki jiwa ksatria gugur saat melaksanakan tugas di Papua.
Diketahui, anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji dan rekannya ditembak OTK di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, sekira pukul 16.15 WIT, Rabu (30/11/2022).
Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo merupakan anak pertama dari pasangan Santoso dan Kusrini.
Ayah Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo Santoso merupakan Kepala Desa Triharjo, Merbau Mataram, Lampung Selatan.
Santoso mengatakan dirinya sudah mengikhlaskan kepergian anaknya.
Baca juga: Ayah Briptu Anumerta Gilang Aji Kehilangan Teman Cerita, Rencana Pulang Akhir Tahun
Baca juga: UMP Lampung Tahun 2023 Masuk 10 Peringkat Terendah di Indonesia
Ia menuturkan, pengorbanan anaknya Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo yang gugur dalam tugas di Papua merupakan jiwa kstaria.
Sebab, menurutnya, anaknya rela menyerahkan nyawanya demi menjaga keutuhan NKRI.
Karena, kata Santoso, anaknya sudah memberikan segenap jiwa raga hanya untuk kemanusiaan dan NKRI.
Karena menurutnya, tidak ada segala sesuatu yang abadi di dunia ini, tak terkecuali manusia.
Ia mengaku, kehilangan seseorang untuk selamanya bukanlah suatu hal yang mudah, rasanya sungguh berat.
Namun, kata Santoso, tidak ada jalan yang lebih baik selain mengikhlaskan.
"Tetesan air mata dari hati tidak akan pernah mampu mengembalikan seseorang yang telah pergi selama-lamanya," kata santoso, Jumat (2/12/2022).
Semoga dengan peristwa ini menjadikan dirinya semakin taat beribadah kepada Allah SWT.
Karena semasa hidup anaknya dikenal sebagai sosok anak yang taat beragama dan rajin beribadah.
Lebih setahun di Papua
Anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo sudah lebih dari satu tahun bertugas di Papua.
Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo bertugas di Papua dari Brimob Polda Lampung sejak Agustus 2022.
Baca juga: Pelaku Curanmor Tewas Seruduk Agya di Jalinsum Lampung Selatan
Baca juga: Isak Tangis Keluarga Iringi Jenazah Anggota Brimob Lampung yang Gugur di Papua
Diketahui, anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji dan rekannya ditembak OTK di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, sekira pukul 16.15 WIT, Rabu (30/11/2022).
Rencananya, pada akhir tahun nanti Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo kembali dari masa tugasnya di Papua.
Namun, tak disangka Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo gugur dalam tugasnya.
Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo merupakan anak pertana dari pasangan Santoso dan Kusrini.
Ayah Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo Santoso merupakan Kepala Desa Triharjo, Merbau Mataram, Lampung Selatan.
Santoso mengatakan, anaknya sudah setahun lebih bertugas di Papua.
"Kalau bertugas di sana sudah setahun lebih. Kalau tidak salah mulai Juli atau Agustus tahun lalu," kata Santoso, Jumat (2/12/2022).
Menurutnya, pada akhir tahun ini seharusnya anaknya sudah kembali dari masa tugasnya.
Tetapi nasib berkata lain, anaknya pulang lebih awal dengan kondisi gugur dalam tugas.
Dirinya mengikhlaskan kepergian anaknya tersebut.
Kepergian anaknya tersebut menimbulkan bekas luka yang sangat mendalam dihati Santoso.
Lantaran dirinya dan anaknya memiliki hubungan yang begitu dekat, sudah seperti teman cerita.
Selama Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo bertuga di Papua dirinya kehilangan sosok teman cerita.
Menurut Santoso, selama anaknya ditugaskan di Papua, dirinya menjadi jarang berkomunikasi dengannya.
"Kalau semenjak dia bertugas di sana sih jadi jarang berkomunikasi. Tapi saya sempatkan untuk berkomunikasi seminggu sekali," katanya.
Santoso memahami kesibukan anaknya yang bertugas di Papua, sehingga anaknya jarang berkomunikasi dengan dirinya.
Ditambah lagi, kata Santoso, jaringan di Papua tidak sebaik di sini, sehingga anaknya pun jarang berkomunikasi dengan dirinya.
Namun, sambung Santoso, istri selalu berkomunikasi dengan anaknya.
"Kalau istri yang sering berkomunikasi dengan anak kami. Bisa kadang sehari sekali kadang dua kali, kalau anak kami lagi nggak sibuk dan bisa dihubungi. Tapi dia selalu menyempatkan diri untuk menghubungi anak kami," katanya.
Saat mendapat kabar anaknya gugur dalam tugas, istrinya sempat shock (kaget) dan tidak terima dengan apa yang terjadi pada anaknya.
Karena menurut Santoso, ia dan istri mendapat kabar anaknya telah gugur secara mendadak.
Telepon tak aktif
Santoso, ayah anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo mengaku sempat berkomunikasi dengan anaknya sebelum gugur di Papua,
Ayah anggota Brimob Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya 4 hari sebelum kejadian penembakan yang dilakukan KKB di Papua.
Diketahui, anggota Brimob Polda Lampung Briptu Anumerta Gilang Aji dan rekannya ditembak OTK di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan, sekira pukul 16.15 WIT, Rabu (30/11/2022).
Santoso menyebut, dirinya terakhir kali berkomunikasi dengan Alm Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo pada Sabtu (26/11/2022) sebelum akhirnya ia kehilangan kabar.
Ketika nomor handphone Alm Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo tidak dapat dihubungi, Santoso sempat merasa khawatir dan curiga terhadap kondisi anak pertamanya tersebut.
Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo merupakan anak pertana dari pasangan Santoso dan Kusrini.
Ayah Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo Santoso merupakan Kepala Desa Triharjo, Merbau Mataram, Lampung Selatan.
Ayah korban bernama Santoso mengatakan selama bertugas di Papua, dirinya jarang berkomunikasi dengan anaknya.
Hal itu karena, kata Santoso, lantaran anaknya terlalu sibuk mengemban tugas yang diterimanya, sehingga jarang berkomunikasi dengan dirinya.
"Saya terakhir berkomunikasi dengan anak saya pada Sabtu (26/11/2022). Saat itu dia yang menghubungi saya, menanyakan kabar saya," kata Santoso, Jumat (2/12/2022).
Setelah itu, sambung Santoso, dirinya tidak berkomunikasi lagi dengan anaknya hingga beberapa hari.
Saat anaknya tidak menghubunginya beberapa hari, Santoso sempat curiga dan khawatir dengan kondisi anaknya.
Dirinya sempat mencoba menghubungi anaknya pada Rabu (30/11/2022), namun sang anak tidak dapat dihubungi.
Lalu Santoso sempat meminta tolong ke Kapolsek Merbau Mataram untuk menghubungi anaknya, karena keduanya memiliki kedekatan emosional.
Saat dihubungi Kapolsek Merbau Mataram, Briptu Anumerta Gilang Aji Prasetyo tidak mengangkat teleponnya.
Kemudian Santoso juga sempat menyuruh kakak angkatan putranya Deni untuk menghubungi anaknya.
Namun teleponnya tidak diangkat juga.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)