Berita Lampung
Ketua Forum Muli Mekhanai Lampung Tengah Rosim Ajak Muda-mudi Kampung Berorganisasi
Rosim Nyerupa jadi salah satu inspirator di antara anak muda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Reny Fitriani
Semua itu di dapatkan dari didikan sang ayah yang tegas dan konsisten.
Ketegasan di sini bukan berarti sang ayah mendidiknya dengan keras dan kasar terhadap anak, melainkan didikan yang konsisten dalam memberikan teguran, perintah maupun larangan terhadap anak, kata Rosim saat diwawancarai Tribunlampung pada, Minggu (4/12/2022).
Namun, semasa SD Rosim harus merelakan sang Ayah untuk selama-lamanya.
Meski masih belia, Rosim mengakui sangat kehilangan sosok pahlawan dalam keluarga itu, menyandang status sebagai seorang anak yatim kala itu tidak menyurutkan semangat untuk menggapai cita-cita kelak kemudian hari.
Tahun 2004 merupakan tahun pertama kehidupan Rosim tanpa sosok sang ayah, Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak dan adiknya.
Kakak Rosim bernama Masnawati, Ali Rahman, Ruhai, Nurrani dan Aminah sedangkan kedua adiknya bernama Burhanuddin dan Sapta Putera Jaya.
Berikut kilas balik perjuangan hidupnya pasca ditinggal sosok sang ayah.
"Meski dalam pembentukan karakter diri hanya sepuluh tahun bersama seorang ayah, tidak membuat sia-sia, sebab andil seorang ibu dan kakak-kakak membuat saya menjadi anak yang terbilang berprilaku baik," kata Rosim, cucu dari Pangeran Pesirah itu.
"Hidup di tengah masyarakat Lampung saya selalu di arahkan untuk jadi pemimpin, semasa sekolah dipendidikan dasar dulu saya selalu ditunjuk sebagai ketua kelas," kilas cerita kiyai Rosim.
Masuk fase SMP lanjut Rosim ia mulai melatih kemampuan motoriknya dengan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka dan OSIS.
"Saat menginjak bangku kelas tujuh, saya dipercaya sebagai sekretaris OSIS dan menyandang jabatan sebagai Ketua OSIS saat duduk dibangku kelas delapan atau kelas 2 SMP," ujarnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Gunungsugih yang berada di Komering Putih Rosim melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Gunung Sugih, satu-satunya sekolah yang berada dipusat ibukota Kabupaten Lampung Tengah kala itu.
Seperti kebanyakan anak yang menikmati masa SMA, Rosim begitu menikmati proses belajar yang baik disekolahnya.
Selain menjalankan kewajiban sebagai seorang pelajar yang harus menjaga nama baik sekolah dan dihadapkan dengan persaingan akademik diantara teman sekelasnya tidak menyurutkan semangat Rosim Nyerupa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
"Jadi pada saat saya duduk dibangku kelas sepuluh saya pernah mengikuti kegiatan Paskibra dan Pramuka," tuturnya.