Berita Lampung

Dinas Ketahanan Pangan Sebut Kenaikan Harga Beras dan Telur di Bandar Lampung Efek Nataru

Harga bahan pokok utamanya beras dan telur terus mengalami kenaikan signifikan belakangan ini, termasuk di Kota Bandar Lampung.

Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah
Kadis Ketahanan Pangan Bandar Lampung I Kadek Sumartha. Dinas Ketahanan Pangan sebut kenaikan harga beras dan telur di Bandar Lampung efek Nataru. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Harga bahan pokok utamanya beras dan telur terus mengalami kenaikan signifikan belakangan ini, termasuk di Bandar Lampung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bandar Lampung I Kadek Sumartha mengatakan itu terjadi lantaran menjelang hari besar nasional yaitu Natal dan Tahun Baru atau Nataru.

"Jelang hari-hari besar nasional, sekarang dampaknya sudah kita rasakan khusus telur dan beras, cukup signifikan naiknya," ungkap Kadek kepada media, Rabu (7/12/2022).

Lebih lanjut dia membeberkan, berdasarkan hasil sidak ke pasar-pasar beberapa komoditi lain juga mengalami kenaikan signifikan.

"Terutama telur ini tadi, harganya bahkan ada di atas Rp 30 ribu (per kilogram), rata-rata hampir Rp 30 ribu," ujar Kadek.

Harga telur naik signifikan ini belum diketahui apakah karena dipengaruhi naiknya pakan ternak atau faktor lain di luar momen Nataru.

Baca juga: Pencuri Angkot di Bandar Lampung Potong-Potong Mobil Dijual Rongsokan cuma Dapat 150 Ribu

Baca juga: Seorang Pemuda di Pringsewu Lampung Meninggal Disengat Tawon saat Panen Kakao

"Umumnya telur ini harganya di kisaran Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogram," katanya.

"Tiap hari hampir Rp 1.000 naiknya, padahal barang (telur) ada dimana-mana (tidak langka)," terus dia.

Sementara untuk beras naiknya sampai Rp 1.000 dan Rp 1.200 per kilogramnya.

Baik untuk beras kualitas medium hingga premium. Untuk nilai rata-rata saat ini beras ada di harga Rp 12 ribu per kilogram.

"Dampak kenaikan beras akan kita (Pemkot) bagikan (sembako beras)," kata Kadek.

Mengenai kenaikan harga telur, akan jadi bahan untuk Dinas Ketahanan Pangan menyampaikan laporan ke pimpinan.

"Terkait apakah nanti akan kebijakan lanjutan seperti diadakan subsidi telur melalui dinas pertanian," sambung dia.

Kemungkinan ke depannya kenaikan harga terjadi di komoditi lainnya.

"Besok nggak tau kalau minyak, gula pasir, mungkin mengalami kenaikan Rp 100 sampai Rp 200 per kilo karena kebutuhan masyarakat meningkat menjelang hari besar nasional," urainya.

Stok Semua Komoditas Aman

Terkait stok semua komoditas pangan di Bandar Lampung diakui Kadek aman hingga Nataru.

"Dari semua komoditi yang dibutuhkan masyarakat stoknya aman dari Natal sampaiĀ  tahun baru," kata Kadek.

Stok beras sendiri berasal dari kabupaten penyangga Provinsi Lampung seperti Pesawaran, Lampung Timur, Lampung Selatan, hingga Lampung Tengah.

"Distribusinya di pasar, pasar Bandar Lampung. Sehingga kita tidak pernah merasa kekurangan stok komoditi," papar dia.

Stok komoditi diakuinya masuk setiap harinya sehingga Bandar Lampung aman.

Khusus beras, kebutuhan masyarakat di Bandar Lampung per bulan mencapai 8,1 juta ton beras lebih per bulan dan telur ayam 1,2 juta ton per bulan.

Untuk gula pasir 1,9 juta ton per bulan; minyak goreng 2,5 juta ton per bulan; daging sapi 299 ribu ton per bulan; daging ayam 1,2 juta ton per bulan.

Susu 1,2 juta liter per bulan; sayuran dan buah 9 juta ton lebih; serta garam beryodium 181 ribu juta ton. Untuk kebutuhan tabung gas rata-rata perbulan sebanyak 759.663 tabung dengan estimasi per rumah tangga 3 tabung kecil per bulannya.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved