Berita Lampung
Lampung Selatan Siapkan 3 Desa Tempat Belajar Atasi Stunting
Tiga desa eduwisata swasembada gizi yakni Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan, Desa Palas Aji Kecamatan Palas dan Desa Sumbersari Kecamatan Sragi.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Pemkab Lampung Selatan sedang mempersiapkan dan mengembangkan 3 desa eduwisata swasembada gizi atasi stunting.
Tiga desa eduwisata swasembada gizi yang dicanangkan Pemkab Lampung Selatan yakni Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan, Desa Palas Aji Kecamatan Palas dan Desa Sumbersari Kecamatan Sragi.
Hal itu sebagai respon dari Pemkab Lampung Selatan karena ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif Penanganan Stunting oleh Bappenas beberapa waktu lalu.
Menurut Kepala Dinas pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Erdiyansyah mengatakan setelah mendapatkan penghargaan dari Bappenas sebagai kabupaten paling inovatif se-Indonesia, banyak berkunjung ke Lampung Selatan.
Pihak-pihak tersebut belajar bagaimana cara menurunan stunting.
Maka dari itu, pihaknya sedang menyiapkan 3 desa sebagai eduwisata swasembada gizi.
Baca juga: Lampung Selatan Raih Penghargaan Inovasi Turunkan Stunting dari Bappenas
Baca juga: Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Lampung Selatan Masih Stabil
Di desa-desa tersebut nantinya masyarakat bisa belajar cara penurunan stunting mulai dari kelembagaan, 5 layanan swasembada gizi,hingga konvergensi stunting, termasuk, inovasi dimasing-masing desa tersebut.
"Contoh inovasi dimasing-masing desa, seperti di Desa Pasuruan ada lumbung gizi desa (bugisa), voucher bugisa, dan penggunaan instrumen digital, sistem informasi swasembada gizi desa (sibagas)," kata Erdiyansyah, Minggu (11/12/2022).
Ia jelaskan salah satu contoh di Desa Sumbersari Kecamatan Sragi terdapat inovasi BUMDes menurunkan stunting.
Dalam BUMDes itu akan disisihkan sebagian keuntungan untuk penuntasan stunting.
Inovasi lainnya, di Desa Palas Aji, terdapat inovasi Lumbung pangan bebas stunting (Lumpang Besti).
Lalu inovasi lainnya, ada Kelas Memasak Bebas Stunting (KMS Besti), Kelompok Anak Remaja Peduli Anemia Zat Besi (Kompak Masse).
Erdiyansyah mengatakan saat mengunjungi eduwisata masyarakat akan disajikan paket produk-produk UMKM desa sebagai oleh-oleh bagi yang berkunjung.
Bahkan, nantinya di desa-desa tersebut akan menyediakan homestay bagi pengunjung yang ingin belajar lebih lama lagi di desa swasembada gizi tersebut.
Sebelumnya, Lampung Selatan meraih penghargaan dalam kategori inovasi penurunan stunting dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan itu diberikan karena Kabupaten Lampung Selatan mempunyai inovasi untuk penurunan kasus stunting dalam program Swasembada Gizi.
Apresiasi tersebut ditandai dengan diberikannya Sertifikat Apresiasi Kategori Inovasi Penurunan Stunting melalui program Swasembada Gizi oleh Bappenas RI kepada Kabupaten Lampung Selatan.
Sertifikat Apresiasi tersebut diberikan secara langsung oleh Sekretaris Utama BKKBN pusat Tavit Agus Rayanto kepada Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto dalam acara Scalling Up Nitrition (SUN) Annual Meeting Tahun 2022 yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Duta Swasembada Gizi Winarni Lampung Selatan Nanang Ermanto mengaku dirinya sangat bangga dan bersyukur dengan pencapaian tim Swasembada Gizi Lampung Selatan atas apresiasi yang diberikan oleh Bappenas RI.
Menurutnya, apresiasi tersebut merupakan wujud pengakuan dari pemerintah pusat atas kerja keras, gotong royong dan kebersamaan semua stakeholder terkait, yang secara konsisten telah berupaya dalam melaksananan konvergensi prevalensi penurunan stunting di Kabupaten Lampung Selatan.
"Alhamdulillah, praktik baik Inovasi Swasembada Gizi yang kita terapkan di Kabupaten Lampung Selatan ini telah secara resmi dibukukan di sekretariat Wakil Presiden dan di Bappenas," kata Winarni.
Winarni berharap dengan penghargaan yang telah diraih tim Swasembada Gizi tersebut dapat memotivasi mereka supaya dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk menekan kasus stunting di Lampung Selatan.
Baca juga: Jalur Khusus Pengendara Motor di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan saat Nataru
Baca juga: Kafilah Lampung Selatan Bawa Pulang 16 Juara dari MTQ ke-49 Provinsi Lampung
"Kita memiliki beberapa program untuk menekan angka stunting di Lampung Selatan yang digalakkan secara masif oleh tim swasembada gizi yakni penambahan makanan tambahan Sampai usia 2 tahun dan pemantauan dari 1000 hari pertama kelahiran," katanya
Selain itu, kata Winarni, pihaknya memberikan tablet FE bagi remaja untuk mencegah anemia.
Pihaknya juga memberikan workshop atau seminar tentang pemahaman sebelum menikah untuk para calon pengantin untuk dapat melahirkan bayi tumbuh sehat dan terbebas dari stunting.
Lanjut Winarni, pihaknya juga memiliki kader pembangunan manusia yang bertugas mengukur tingkat penurunan stunting.
"Misalkan ada 43 anak dipantau terus setiap hari sehingga penurunannya terlihat dan kita ada gerakan swasembada gizi dalam rangka penurunan stunting," ujarnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )