Berita Lampung
18 Gajah Liar Mendekati Pemukiman Penduduk Lampung Barat, Warga Diminta Waspada
Rombongan gajah liar yang turun gunung dan mendekati pemukiman penduduk di dua kecamatan wilayah Lampung Barat ini berjumlah kurang lebih 18 ekor.
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Masyarakat di Lampung Barat, Provinsi Lampung diminta meningkatkan kewaspadaan atas keberadaan rombongan gajah liar yang turun gunung.
Rombongan gajah liar yang turun gunung dan mendekati pemukiman penduduk di dua kecamatan wilayah Lampung Barat ini berjumlah kurang lebih 18 ekor.
Sekitar 18 ekor gajah liar ini terlihat mendekati pemukiman penduduk di wilayah Lampung Barat sudah sejak setengah bulan terakhir.
Sampai saat ini, Kamis (15/12/2022), posisi gajah liar itu hanya sejarak 315 meter dari jalan raya yang berada di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh atau BNS.
Posisi tersebut berdasar pantauan Satgas Konflik Gajah. Dimana wilayah yang sering alami konflik gajah di Lampung Barat ini selain Kecamatan Bandar Negeri Suoh, juga Kecamatan Suoh.
Keberadaan gajah liar ini menjadi pertanda bila konflik gajah yang terjadi di Lampung Barat tepatnya di Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh masih belum berakhir.
Baca juga: Warga 2 Pekon di Bandar Negeri Suoh Lampung Barat Pilih Rakit saat Seberangi Way Semaka
Baca juga: Dinas PUPR Lampung Barat Pastikan Pengerjaan 44 Titik Ruas Jalan Rampung Sebelum Akhir Tahun
Diketahui kawanan gajah tersebut sebelumnya sudah sempat pulang ke hutan. Kini kembali mendekati pemukiman warga Pekon Gunung Ratu, Kecamatan BNS, Lampung Barat.
Bahkan kawanan gajah liar itu sempat turun ke jalan yang merupakan akses jalan masyarakat Kecamatan BNS, Lampung Barat.
Menurut Sugeng Hari Kinaryo Adi, selaku Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan BNS, selain masuk ke jalan, kawanan gajah juga merusak perkebunan milik warga setempat.
Beruntung kawanan gajah tersebut tidak sampai menghancurkan fasilitas dan rumah warga, berkat kesigapan satgas dan masyarakat melakukan blokade.
“Saat ini gajah kembali turun ke pemukiman dan sudah merusak tanaman pisang dan kelapa milik warga,” ujar Sugeng.
“Untung saja rumah dan fasilitas tidak ada yang hancur, karena masyarakat dan satgas sudah melakukan upaya blokade,” terusnya.
Sugeng mengungkapkan, kawanan gajah yang berjumlah 18 ekor itu sudah mendekat ke pemukiman warga dari setengah bulan lalu.
“Gajah sudah mulai masuk ke (dekat) pemukiman dari setengah bulan,” ungkapnya.
“Semalam saja sudah menyeberang jalan raya, kemudian 10 gajah masuk Gunung Perak dan yang delapan masuk ke pemukiman warga Pekon Gunung Ratu,” sambungnya.