Pemilihan Rektor Unila
Calon Rektor Baru Unila Asep Sukohar Rancang Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan di Kampus
Calon rektor baru Universitas Lampung (Unila) Asep Sukohar menyampaikan program pencegahan kekerasan seksual di kampus dalam pemilihan rektor Unila.
Penulis: Fenty Novianti | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Calon rektor baru Universitas Lampung (Unila) Asep Sukohar menyampaikan program pencegahan kekerasan dan pelecehan di kampus dalam pemilihan rektor Unila hari ini Selasa (20/12/2022).
Asep Sukohar merupakan satu di antara delapan nama bakal calon rektor Unila dalam pemilihan rektor Unila periode 2023-2027.
Dalam visi misi pemilihan rektor Unila, Asep Sukohar sebagai bakal calon rektor Unila mempersiapkan program pencegahan kekerasan dan pelecehan di kampus.
Diketahui pemilihan Rektor Unila dipercepat dari jadwal awal yang rencananya dimulai pada April-Mei 2023 dimajukan jadi November 2022 buntut kasus Karomani ditangkap KPK.
Plt Rektor Unila Muhammad Sofwan mengatakan, Kemendikbud Ristek dan Ditjen Dikti meminta mempercepat proses penjaringan calon rektor Unila yang seharusnya dimulai April-Mei 2023, untuk dilakukan tahun ini.
Sementara itu, Asep Sukohar kini menjabat sebagai Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unila.
Baca juga: Harapan Kembalinya Citra Positif di Tangan Calon Rektor Baru Unila
Baca juga: Visi Misi Bakal Calon Rektor Unila Menjadi Pijakan Memilih Putra Terbaik
Ia j juga menjabat sebagai ketua PDNU Wilayah Lampung Period ke-1 2022 hingga saat ini.
Dalam pemaparannya, Asep Sukohar memiliki berbagai visi misi jika terpilih menjadi rektor nantinya.
Diantaranya ada lima program khusus yang akan dijalani selama empat tahun menjabat sebagai rektor baru Unila.
Program priotitas tersebut antara lain program MBKM, Internasionalisasi, Smart Campus, Organisasi dan Pencegahan kekerasan dan pelecehan di Kampus.
"Untuk penguatan program tadi harus adanya penguatan program prioritas yaitu penguatan MBKM dan perlu kiranya MBKm itu program yang sangt baik, dan lulusan Unila diharapkan benar-benar siap untuk terjun ke dunia kerja," kata Asep Sukohar seperti dikutip pada laman Youtube Tribun Lampung Selasa (20/12/2022).
Lanjutnya, Asep Sukohar mengatakan program Internasionalisasi dapat diaplikasikan untuk menuju Unila mencapai World Class University.
Tak hanya itu, ia juga menggalakkan program Smart Campus.
Program ini tentunya membangun pembelajaran dengan sistem yang berbeda.
Baca juga: Profil Unila, Kampus Negeri yang Berdiri Sejak 1959 dan Sedang Mencari Rektor Baru 2023-2027
Baca juga: 8 Bakal Calon Rektor Baru Unila Mulai Paparkan Visi Misi
Selain itu, organisasi kemahasiswaan akan diberikan anggaran yang lebih dari tahun sebelumnya.
"Yang keempat adalah organisasi kemahasiswaan saya berjanji saya akan menambah anggaran mahasiswa yang tadinya 5,7 persen menggeser ke 10 persen," bebernya.
Program yang terakhir yaitu pencegahan kekerasan dan pelecehan di kampus menjadi isu seksi bagi Asep Sukohar.
Mengingat kekerasan dan pelecehan di kampus kian marak terjadi.
"Yang terakhir ini merupakan isu yang paling seksi."
"Ini bagaimana kita mengaplikasikan permendikbud dalam mengaplikasikan kekerasan dan pelecehan dan alhamdulillah sudah terbentuk dan sudah berjalan."
"Tentunya yang kedepan akan lebih baik lagi," tutupnya.
Sebagai informasi, Plt Rektor Unila Muhammad Sofwan mengatakan, Kemendikbud Ristek dan Ditjen Dikti meminta proses penjaringan calon rektor baru Unila dipercepat dari yang seharusnya dimulai April-Mei 2023, untuk dilakukan tahun ini.
Sejumalah delapan kandidat pun sudah melewati beberapa seleksi sampai hari pemilihan ini.
( Tribunlampung.co.id / Fenty Novianti )