Berita Lampung
Rencana Antisipasi Kepadatan Penyeberangan Merak Bakauheni saat Nataru 2023
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan, Suharto memastikan prasarana dan sarana penyeberangan Nataru siap
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan- Bongkar muat kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung dipercepat bila terjadi kepadatan angkutan penyeberangan Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2023 Merak Bakauheni.
Upaya mempercepat bongkar muat kapal sebagai strategi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan dalam mengantisipasi kepadatan angkutan penyeberangan Nataru Merak Bakauheni.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan, Suharto memastikan prasarana dan sarana penyeberangan diperlintasan Merak Bakauheni telah siap menghadapi Nataru.
Menurut Suharto, tercatat adanya sebanyak 62 kapal dan tujuh dermaga siap beroperasi melayani Nataru.
Dilanjutkan Suharto, jika kondisi berjalan normal, pola pengoperasian kapal akan dilakukan sesuai jadwal.
Baca juga: Jelang Nataru, Lebih Banyak Masyarakat Menyeberang dari Sumatera ke Jawa
Baca juga: Amankan Nataru, Polres Pringsewu Lampung Terjukan 500 Personel Gabungan
Sebaliknya jika kondisi operasi berlangsung padat, maka akan dilakukan opsi penambahan jadwal operasi kapal oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) selaku regulator, lalu penambahan trip, dan kuota.
Jika operasi sangat padat, maka pola yang diterapkan adalah dengan mempercepat layanan bongkar muat kapal (port time), penambahan kuota, dan alternatif pelabuhan perbantuan.
Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya digunakan sebagai alternatif pelabuhan perbantuan seperti angkutan lebaran lalu.
"Puncak arus libur Natal 2022 diperkirakan terjadi pada Jumat (23/12/2022) atau H-2 dan Sabtu (24/12/2022) atau H-1," kata Suharto, Rabu (21/12/2022).
Oleh karena itu, Suharto meminta kepada seluruh penguna jasa penyeberangan di Sumatera, Jawa dan Bali untuk mempersiapkan diri dan membeli tiket maksimal H-1 sebelum tiba di pelabuhan.
Sehingga, kata Suharto, dapat meminimalkan terjadinya antrian saat puncak arus berangkat atau pulang.
Pihaknya juga menerapkan screening penumpang dengan memberikan stiker di beberapa titik screening, sebagai penanda bagi kendaraan yang sudah memiliki tiket dan tiba sesuai jam layanan.
Selanjutnya diarahkan menuju pelabuhan.
Pos screening akan diimplementasikan di sejumlah titik menuju pelabuhan, yakni di rest area KM 87B, KM 67B, KM 49B, KM 33B, KM 20B dan jalur arteri.
"Di setiap pos screening yang berada di rest area jalan tol dan arteri, ASDP menyiapkan booth edukasi dan petugas yang akan memeriksa dan memastikan calon penumpang sudah membeli tiket melalui Ferizy," kata Suharto.