Berita Terkini Nasional
Terdesak Biaya Sunat, Ayah Nekat Khitan Anak Sendiri hingga Dilarikan ke RS
Aksi nekat ayah sunat anaknya ini dilakukan ketika sang buah hati tengah tertidur pulas. Kemudian terbangun karena kesakitan.
Tribunlampung.co.id - Ayah nekat sunat anaknya sendiri karena terdesak biaya setelah istri merengek putranya segera dikhitan.
Aksi nekat ayah sunat anaknya ini dilakukan ketika sang buah hati tengah tertidur pulas. Kemudian terbangun karena kesakitan.
Lantas anak yang disunat sendiri oleh ayahnya tersebut lari ke arah kakak, kemudian dibawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
Perbuatan sang ayah ini membuatnya harus berurusan dengan polisi karena persoalan kekerasan anak.
Kini ayah tersebut diamankan Polres Tasikmalaya, Polda Jawa Barat.
Baca juga: Seorang Provos Meninggal Ditikam Anggota Polisi Gegara Tegur Pelaku Tak Ikut Apel
Baca juga: Asisten Panji Petualang Tewas Dipatuk King Kobra saat Nobar Final Piala Dunia
Polres Tasikmalaya menetapkan ayah yang memotong alat kelamin anaknya di Tasikmalaya, Jawa Barat, sebagai tersangka.
Pelaku diketahui memotong kelamin anaknya saat tidur menggunakan silet di Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (21/12/2022).
"Pelaku pun sudah ditetapkan tersangka usai dilakukan penangkapan malam tadi," jelas Kepala Satreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ari Rinaldo.
Ari Rinaldo mengatakan pelaku tidak hanya sekali ini menganiaya anaknya.
"Selama ini memang ada keterangan tersangka menganiaya anaknya bukan kali pertama ini saja," tambah dia.
Ari menambahkan, tersangka nekat memotong ujung alat vital anak laki-lakinya itu dengan silet saat sedang tidur.
Korban pun langsung kesakitan dan berlari ke arah kakaknya yang berumur 8 tahun sampai dibawa ke petugas medis di kampungnya.
Saat itu, korban langsung dibawa ke RSUD SMC untuk mendapatkan penanganan medis.
Karena biaya sunat
Sebelum memotong alat kelamin anaknya, pelaku ternyata cekcok dengan istrinya.
Pelaku meminta anak bungsunya segera disunat tapi tidak punya uang.'
Pelaku diketahui bekerja sebagai pengamen jalanan.
"Cekcok (dengan istrnya) anaknya ingin segera disunat. Iya, (tujuan sunat anaknya sendiri) dari keterangan terakhir pemeriksaan tersangka J. Jadi ingin segera disunat, kesal dan saudara J nekat dipotong ujung kelaminnya (korban)," tambah Ari.
Sedangkan kondisi korban, lanjut Ari, saat ini sudah membaik dan kemaluannya tidak mengalami cacat sesuai keterangan dokter.
Baca juga: Sempat Terima Anti Bisa, Asisten Panji Petualang Meninggal Dipatuk King Kobra
Baca juga: 50 Anak di Rebang Tangkas Ikut Sunat Gratis Polres Way Kanan
Bahkan, penangannya pun sekalian disunat oleh tim medis dan kondisinya masih pemulihan sampai saat ini.
"Kondisi anaknya sedang dilakukan perawatan oleh dokter dan dioperasi juga sekalian disunat. Dan alat kelaminnya sudah membaik. Hasil dokter alat vitalnya tak mengalami gangguan kecacatan dan bisa diproses disunat," beber Ari.
Ari pun membenarkan tersangka memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa usai dibuktikan dengan riwayat pemeriksaan kejiwaan di sebuah rumah sakit. Pihaknya pun akan memeriksa kejiwaan tersangka untuk melengkapi penyelidikan kasus kekerasan terhadap anak ini.
"Memang informasi dari kita dapat pernah dirinya ke rumah sakit untuk berobat tentang gangguan jiwa. Kita juga akan periksa kejiwaan korban. Beberapa keterangannya memang berubah-ubah, tapi dengan pendekatan baik akhirnya terungkap dan akan dilakukan pemeriksaan kejiwaan," ujarnya.
Kini, tersangka mendekam di sel tahanan Polres Tasikmalaya dan diancam Undang-undang Perlindungan Anak.
Pihaknya pun masih mendalami kasus ini karena diduga kejadian kekerasan terhadap anaknya bukan kali pertama dilakukan tersangka.
"Kita sudah tanya dan (tersangka) sudah beberapa kali melakukan kekerasan. Ancaman hukumannya 8 tahun," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang ayah di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, tega memotong alat kelamin anaknya yang masih berusia lima tahun. Peristiwa itu dilakukan sang ayah saat anaknya sendiri tertidur pulas di sebuah kamar rumahnya, Selasa (20/12/2022).
Ibu korban sekaligus istri pelaku mengatakan, kali pertama mengetahui kejadian tersebut setelah mendapatkan kabar dari saudaranya. Saat kejadian, dirinya sedang berbelanja bergegas pulang dan mendapati sang anak menangis dengan darah di bagian kaki.
"Saya sedang di pasar untuk belanja kebutuhan jualan, saudara saya nyusul, katanya anak saya berdarah kakinya," jelas ibu kandungnya di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (21/12/2022).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
(Tribunlampung.co.id)