Berita Lampung

BMKG Lampung Imbau Waspada Gelombang Tinggi, Termasuk Merak Bakauheni

Imbauan BMKG Lampung terkait gelombang tinggi termasuk di Krui Pesisir Barat, Pelabuhan Bakauheni, dan sejumlah pesisir Lampung lainnya.

Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Ilustrasi gelombang tinggi - BMKG Lampung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gelombang  tinggi di pesisir pantai Lampung termasuk untuk penyeberangan Merak Bakauheni. 

Tribunlampung.co.id, Bandar LampungBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Lampung mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gelombang tinggi di pesisir pantai Lampung hingga beberapa hari ke depan.

Imbauan BMKG Lampung terkait gelombang tinggi termasuk di Krui Pesisir Barat, Pelabuhan Bakauheni, dan sejumlah pesisir Lampung lainnya.

Kepala BMKG Lampung Kukuh Ribudiyanto mengatakan, terjadinya dua fenomena yakni fenomena atmosfer karena gelombang dan fenomena astronomi akibat muka air laut naik karena gravitasi bulan, menyebabkan gelombang tinggi air laut termasuk menimbulkan potensi banjir rob.

"Seperti yang terjadi di wilayah Pesisir Krui kemarin itu karena adanya gabungan dari dua fenomena tersebut," ungkap Kukuh saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Jumat (24/12/2022) di Bandar Lampung, Lampung.

Hingga akhir Desember dan Januari 2023 mendatang potensi gelombang tinggi juga masih dapat terjadi di pesisir Lampung bersamaan dengan puncak musim penghujan.

Baca juga: Kronologi Kapal Tenggelam, 9 Nelayan Terapung 7 Jam di Laut Tanggamus Lampung

Baca juga: Warung di Pinggir Pantai Pesisir Barat Lampung Diterjang Gelombang Tinggi

"Tiupan angin baratan atau angin monsun yang bertiup secara terus menerus dengan konsisten arah dan kecepatannya sehingga berinteraksi dengan air laut turut menyebabkan gelombang tinggi," papar dia.

Pihaknya mengimbau lebih waspada lagi untuk penyebrangan dari arah Merak Bakauheni karena lebih sering terjadi gangguan.

"Kalau Bakauheuni dilindungi oleh pulau sehingga ketinggian gelombangnya relatif terjaga," katanya.

"Yang sering terjadi gangguan justru penyebrangan dari Merak. Jika terjadi arus atau gelombang dari wilayah selatan langsung berdampak karena tidak ada tameng atau pulau disitu," urainya.

Namun begitu Kukuh mengatakan jika sifat gelombang ini dinamis, ada kalanya rendah juga.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Maritim Lampung sendiri telah mengeluarkan peringatan dini pasang maksimum untuk 5 wilayah pesisir di Lampung pada 22-27 Desember 2022.

Kepala BMKG Stasiun Maritim Lampung Raden Eko Sarjono menjelaskan, 5 wilayah pesisir tersebut yakni
Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pesawaran dan Pesisir Timur Lampung.

Dalam kurun waktu 6 hari tersebut, sewaktu-waktu dapat terjadi banjir rob akibat peningkatan ke pasang air laut maksimum.

"Nelayan atau warga di pesisir dalam hal ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya," kata Raden Eko dikonfirmasi terpisah.

Terkait ketinggian pasang surut maksimum diprakirakan mulai 1,5 meter hingga lebih dari itu. Bahkan sempat mencapai 2 meter lebih.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved